Pelindo Resmi Operasikan Terminal Kijing, Dorong Efisiensi Logistik Kalimantan Barat
- Minggu, 15 Juni 2025

JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo resmi memulai operasional layanan bongkar muat peti kemas di Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, pada pekan ketiga Juni 2025. Pengoperasian Terminal Kijing menjadi langkah strategis untuk memperkuat sistem logistik nasional, khususnya bagi wilayah Kalimantan Barat.
Terminal Kijing yang berlokasi di Kabupaten Mempawah diyakini akan menjadi simpul logistik baru yang mampu meningkatkan efisiensi biaya logistik, serta mendorong pertumbuhan perekonomian di kawasan Kalimantan. Keberadaan terminal ini juga dinilai sebagai solusi atas keterbatasan Pelabuhan Dwikora Pontianak yang selama ini terkendala kedalaman alur Sungai Kapuas.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Pontianak, Capt. Dian Wahdiana, menyatakan dukungan penuh terhadap pengoperasian Terminal Kijing. "Kami sangat mendukung pengoperasian Terminal Kijing. Dengan kemampuan melayani kapal berukuran besar, kapasitas muatan kargo meningkat, yang diharapkan dapat menekan biaya logistik menjadi lebih efisien," ujar Capt. Dian.
Baca JugaIndonesia Singapura Sepakat Investasi USD10 Miliar untuk Bangun Ekosistem Energi Hijau
Capt. Dian menegaskan bahwa optimalisasi Terminal Kijing tidak hanya penting untuk kelancaran arus barang, tetapi juga menjadi langkah konkret untuk meningkatkan daya saing pelabuhan Kalimantan Barat dalam jaringan logistik nasional. Ia juga menekankan perlunya Pelindo untuk mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan kerja dalam setiap proses operasional.
Asosiasi Nasional Pengusaha Pemilik Kapal Indonesia (INSA) Pontianak turut menyatakan dukungannya terhadap langkah strategis ini. Ketua DPC INSA Pontianak, Tju Fo Phin, menilai Terminal Kijing sebagai solusi tepat untuk mengatasi permasalahan sedimentasi yang kerap terjadi di Pelabuhan Dwikora. "Terminal Kijing menjadi langkah mitigasi atas sedimentasi yang terjadi selama ini di Pelabuhan Dwikora," kata Tju Fo Phin.
Pelindo, melalui General Manager Pelabuhan Pontianak, Yanto, menjelaskan bahwa operasional awal Terminal Kijing telah dilengkapi dengan berbagai peralatan bongkar muat modern. "Tahap awal operasional Terminal Kijing didukung oleh 2 unit Harbour Mobile Crane (HMC), reach stacker, dan truk pengangkut. Pada 2026 mendatang, kami akan menambah quay container crane dan rubber tyred gantry untuk mendukung peningkatan kapasitas terminal," ujar Yanto.
Langkah ini diambil Pelindo untuk menjamin kelancaran pelayanan bongkar muat peti kemas sekaligus meningkatkan efisiensi dan daya saing logistik di Kalimantan Barat. Modernisasi peralatan terminal juga menjadi komitmen Pelindo untuk menjadikan Terminal Kijing sebagai pelabuhan berstandar internasional.
Layanan bongkar muat peti kemas di Terminal Kijing merupakan hasil sinergi antara dua subholding Pelindo, yakni Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dan Pelindo Multi Terminal (SPMT). Sebelum layanan peti kemas dioperasikan, Terminal Kijing telah lebih dulu melayani berbagai jenis kargo non-peti kemas, seperti curah kering, curah cair, dan general cargo.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata transformasi Pelindo pascamerger, yang kini mengintegrasikan layanan pelabuhan secara lebih efisien dan profesional. Dengan demikian, Terminal Kijing bukan hanya akan melayani kebutuhan logistik lokal, tetapi juga memperluas jangkauan konektivitas logistik nasional dan internasional.
General Manager Pelindo Pelabuhan Pontianak, Yanto, menambahkan bahwa operasional Terminal Kijing merupakan bagian dari rencana jangka panjang Pelindo untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat. "Ini merupakan upaya kami memastikan kelancaran pelayanan bongkar muat peti kemas, sekaligus meningkatkan efisiensi dan daya saing logistik di wilayah Kalimantan Barat," jelasnya.
Keberadaan Terminal Kijing diproyeksikan akan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Selain menekan biaya logistik, operasional terminal juga diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sektor industri, perdagangan, dan investasi di Kalimantan Barat.
Pelindo juga menargetkan Terminal Kijing sebagai pusat logistik strategis nasional yang mendukung distribusi barang dari dan ke Kalimantan Barat. Dengan fasilitas modern dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Terminal Kijing diharapkan mampu menjawab tantangan logistik yang selama ini menjadi kendala pertumbuhan ekonomi daerah.
"Terminal Kijing hadir sebagai jawaban atas kebutuhan konektivitas logistik berkelas dunia di Kalimantan Barat. Potensi besar yang dimiliki kawasan ini akan semakin optimal dengan dukungan infrastruktur pelabuhan yang mumpuni," pungkas Yanto.
Pelindo optimistis, dengan sinergi bersama pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Terminal Kijing akan menjadi motor penggerak baru dalam sistem logistik Indonesia. Pengoperasian Terminal Kijing menjadi bukti nyata komitmen Pelindo untuk mendorong Indonesia menjadi poros maritim dunia, sesuai dengan visi besar pemerintah pusat.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Gas Elpiji 3 Kg Langka di Mataram, Pemkot Tegaskan Pangkalan Tak Boleh Naikkan Harga
- Minggu, 15 Juni 2025
Petani Bawang Merah di Probolinggo Terancam Gagal Panen, Harga di Pasaran Melambung
- Minggu, 15 Juni 2025