Lion Air Pastikan Penerbangan Haji 2025 Tidak Lewati Wilayah Udara Pakistan dan India Utara: Rute Aman Bebas Risiko Geopolitik
- Jumat, 09 Mei 2025

JAKARTA - Maskapai penerbangan nasional Lion Air menegaskan bahwa seluruh penerbangan haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi, baik dari Indonesia maupun dari 23 embarkasi internasional, tidak akan melintasi wilayah udara Pakistan dan India bagian utara. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan penumpang dan kepatuhan terhadap standar internasional.
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menyusul situasi geopolitik yang terus berkembang di kawasan Asia Selatan. Pihak Lion Air telah menyusun rute penerbangan haji 2025 berdasarkan standar keselamatan global, dengan merujuk pada NOTAM (Notice to Airmen), serta regulasi dari ICAO (International Civil Aviation Organization) dan IATA (International Air Transport Association).
“Seluruh penerbangan haji Lion Air telah direncanakan secara ketat dan diawasi oleh otoritas terkait. Jalur udara yang kami gunakan dipastikan tidak melalui wilayah udara Pakistan dan India bagian utara,” ujar Danang Mandala Prihantoro.
Baca JugaBMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Kalimantan Utara: Masyarakat Diminta Waspada
Rute Haji 2025 Dirancang Aman, Hindari Konflik Geopolitik
Lion Air secara tegas menyatakan bahwa jalur udara yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji dirancang sedemikian rupa untuk menghindari area konflik atau wilayah udara yang dinilai berisiko tinggi. Hal ini penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi jamaah dalam menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
“Kami merancang rute dengan pendekatan kehati-hatian. Pertimbangan utama kami adalah keselamatan jamaah. Wilayah-wilayah yang dinilai tidak stabil secara geopolitik tidak kami lewati,” tegas Danang.
Rute dari Indonesia: Banjarmasin dan Padang
Untuk tahun 2025, Lion Air akan memberangkatkan jamaah haji dari dua bandar udara utama di Indonesia, yaitu:
-Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin
-Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang
Dari kedua titik embarkasi ini, penerbangan akan mengarah ke dua bandar udara utama di Arab Saudi:
-Bandar Udara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz di Madinah
-Bandar Udara Internasional King Abdulaziz di Jeddah
Menurut Danang, rute yang dilalui adalah sebagai berikut:
“Penerbangan dimulai dari wilayah udara Indonesia, kemudian melintasi Samudera Hindia, mendekati wilayah udara Sri Lanka, masuk ke India bagian selatan (Andhra Pradesh dan Karnataka), sebelum menuju Laut Arab, wilayah udara Oman, dan akhirnya masuk ke Arab Saudi,” jelas Danang.
Dengan rute ini, Lion Air menjamin tidak ada penerbangan yang melewati langit Pakistan maupun India bagian utara, yang saat ini tergolong sebagai wilayah dengan ketegangan politik dan militer.
23 Embarkasi Internasional Didukung Lion Air, Semua Gunakan Jalur Aman
Selain dari Indonesia, Lion Air juga dipercaya untuk melayani penerbangan haji dari 23 embarkasi internasional yang tersebar di wilayah Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Seluruh penerbangan dari embarkasi tersebut juga telah disesuaikan dengan standar keamanan internasional dan menghindari jalur udara berisiko.
Berikut beberapa embarkasi internasional di Asia yang dilayani Lion Air:
-Almaty, Kazakhstan
-Astana, Kazakhstan
-Tashkent, Uzbekistan
-Namangan, Uzbekistan
-Ahmedabad, India (wilayah barat daya)
-Mumbai, India (wilayah barat)
-Nagpur, India (wilayah tengah)
-Kolkata, India (wilayah timur)
-Dhaka, Bangladesh
“Untuk rute dari India dan Bangladesh, kami menggunakan koridor aman yang telah disetujui regulator setempat, tanpa melewati wilayah udara utara India maupun Pakistan,” papar Danang.
Sebagai contoh, penerbangan dari Dhaka, Bangladesh, akan mengambil rute melalui:
-Teluk Benggala
-India bagian selatan
-Samudera Arab
-Wilayah udara Oman
-Arab Saudi
“Jalur ini sepenuhnya bebas dari risiko geopolitik dan telah disetujui secara internasional,” tegas Danang.
Komitmen Keselamatan dan Kepatuhan Internasional
Sebagai maskapai berbiaya rendah yang mengelola salah satu jaringan penerbangan domestik dan regional terbesar di Asia Tenggara, Lion Air berkomitmen penuh untuk mematuhi seluruh ketentuan otoritas penerbangan internasional.
“Kami tidak hanya mematuhi aturan nasional, tetapi juga mengikuti pedoman ICAO dan IATA. Ini merupakan wujud tanggung jawab kami terhadap keselamatan dan kenyamanan jamaah haji,” kata Danang.
Perencanaan rute dilakukan secara sistematis melalui koordinasi lintas otoritas, termasuk Air Navigation Service Providers (ANSP) dari negara-negara yang wilayah udaranya akan dilintasi.
Langkah Proaktif Hindari Risiko Global
Lion Air menyatakan bahwa pemilihan rute yang tidak melewati wilayah udara Pakistan dan India bagian utara adalah bagian dari mitigasi risiko proaktif terhadap ketegangan militer yang dapat terjadi sewaktu-waktu di kawasan tersebut.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, kawasan udara di sekitar perbatasan India-Pakistan kerap mengalami peningkatan aktivitas militer dan manuver pertahanan udara yang dapat mengganggu operasional penerbangan sipil.
“Kami tidak bisa ambil risiko sekecil apa pun jika menyangkut keselamatan penumpang. Oleh karena itu, wilayah udara yang tidak stabil secara geopolitik kami hindari sepenuhnya,” tandas Danang.
Penerbangan Haji 2025: Lebih Nyaman, Aman, dan Terjadwal
Lion Air memastikan seluruh layanan penerbangan haji tahun ini akan berjalan tepat waktu, aman, dan efisien. Jadwal keberangkatan dan kepulangan jamaah juga telah dikoordinasikan dengan Kementerian Agama Republik Indonesia, serta otoritas penerbangan sipil Arab Saudi.
Dengan penggunaan pesawat generasi baru yang efisien bahan bakar serta sistem navigasi modern, Lion Air berharap dapat memberikan pengalaman terbaik bagi jamaah haji tahun ini.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.