Ratusan Kendaraan Padati SPBU Masmambang, Antrean BBM Capai 1 Kilometer Akibat Kelangkaan di Seluma
- Rabu, 28 Mei 2025

JAKARTA - Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat memadati Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Masmambang, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, pada Jumat malam. Antrean panjang terjadi akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah tersebut, menyebabkan kepadatan lalu lintas hingga mencapai satu kilometer.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 22.15 WIB, antrean kendaraan roda empat telah membentang panjang sejak dari pintu masuk SPBU. Kondisi serupa terlihat di jalur khusus kendaraan roda dua meski tidak sepanjang jalur mobil. Situasi ini menimbulkan kemacetan dan membuat aparat kepolisian harus turun tangan mengatur lalu lintas agar tidak semakin kacau.
Kelangkaan BBM, Warga Terpaksa Antre Sejak Maghrib
Baca JugaCari Rumah di Yogyakarta, Ini 5 Rekomendasi Rumah Subsidi Murah di Wonosari Harga Serba Rp150 Jutaan
Anto (37), warga Desa Masmambang, Kecamatan Talo, mengungkapkan bahwa dirinya mulai mengantre sejak setelah waktu salat maghrib demi mendapatkan BBM untuk keperluan aktivitas harian. Menurutnya, antrean panjang ini disebabkan karena kelangkaan BBM, khususnya jenis Pertalite dan Pertamax, yang sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir di wilayah tersebut.
“Selepas maghrib saya sudah antre di SPBU ini. Kalau nggak antre saya nggak akan dapat bensin buat aktivitas keesokan harinya,” ujar Anto saat ditemui di sela antrean kendaraan.
Ia juga menyebutkan bahwa BBM eceran di wilayah Talo sudah habis terjual, meskipun dijual dengan harga yang cukup tinggi, yakni mencapai Rp15.000 per liter untuk Pertalite. Harga ini jauh di atas harga eceran resmi yang ditetapkan pemerintah.
“Harga bensin eceran sekarang mahal banget, tapi tetap saja habis. Daripada kehabisan, ya saya rela antre di SPBU,” tambahnya.
Kemacetan di Sekitar SPBU dan Peran Aparat
Kondisi antrean panjang di SPBU Masmambang turut berdampak pada arus lalu lintas di jalan utama Kecamatan Talo. Kendaraan yang antre untuk mengisi BBM tampak memenuhi bahu jalan, sehingga menyebabkan penyempitan jalur dan perlambatan lalu lintas dari arah pusat kota menuju kawasan pesisir.
Petugas kepolisian dari Polsek Talo tampak berjaga-jaga di sekitar SPBU. Beberapa anggota mengatur arus kendaraan dan mengurai kepadatan agar tidak terjadi kemacetan total.
Kapolsek Talo, Iptu M. Ridwan, menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan personel untuk melakukan pengaturan lalu lintas di sekitar SPBU guna menghindari kemacetan parah.
“Kami terjunkan anggota untuk membantu pengaturan arus lalu lintas di sekitar SPBU Masmambang. Kami imbau masyarakat tetap tertib selama antre dan mengikuti arahan petugas,” ujar Iptu Ridwan kepada awak media.
BBM Langka di Seluma dan Sekitarnya
Kelangkaan BBM ternyata tidak hanya terjadi di Kecamatan Talo, tetapi juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah lain di Kabupaten Seluma dan bahkan di Kabupaten Kaur. Sejumlah SPBU di daerah-daerah tersebut kehabisan pasokan BBM sehingga pengendara terpaksa mencari SPBU yang masih beroperasi, salah satunya SPBU Masmambang.
Menurut pengakuan warga lainnya, kelangkaan ini sudah terjadi sejak awal pekan dan belum ada kepastian dari pihak terkait mengenai kapan pasokan BBM akan kembali normal.
“Sudah dari hari Senin susah cari bensin. Di SPBU lain sudah habis. Kami terpaksa ke sini karena masih ada stok, walau pun harus antre lama,” ujar Rizal, warga dari Kecamatan Ilir Talo.
Permintaan BBM Meningkat, Pasokan Terhambat?
Berdasarkan informasi dari petugas SPBU yang enggan disebutkan namanya, keterlambatan distribusi dari depot Pertamina diduga menjadi penyebab utama kelangkaan BBM di wilayah tersebut. Pasokan yang datang ke SPBU tidak sesuai dengan permintaan yang meningkat.
“Kami sebenarnya sudah mengajukan permintaan tambahan karena stok cepat habis. Tapi dari pusat (Pertamina) katanya distribusi sedang terhambat. Jadi kami cuma bisa melayani sesuai stok yang datang,” ujar petugas tersebut.
Situasi ini diperparah dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di akhir pekan, terutama menjelang musim panen dan sejumlah kegiatan lokal di wilayah Kabupaten Seluma.
Reaksi Pemerintah Daerah dan Harapan Warga
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Seluma terkait kelangkaan BBM ini. Namun, warga berharap pemerintah dan Pertamina segera mengambil tindakan tegas dan cepat untuk menormalkan distribusi BBM, agar tidak terjadi kekacauan lebih lanjut.
“Harapan kami cuma satu, supaya pasokan bensin ini cepat normal. Jangan sampai kayak begini terus tiap minggu. Kasihan kami yang harus kerja pagi,” ucap Anto.
Sementara itu, sejumlah pengendara berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap jalur distribusi BBM ke wilayah terpencil seperti Seluma, yang kerap mengalami keterlambatan suplai saat permintaan meningkat.
Pertamina Diminta Bertindak Cepat
Masyarakat mendesak agar Pertamina memberikan penjelasan resmi mengenai kendala distribusi serta mempercepat pengiriman pasokan ke daerah-daerah yang mengalami kelangkaan. Jika tidak ditangani segera, dampaknya bisa meluas ke sektor ekonomi, logistik, dan mobilitas warga.
Pakar ekonomi energi dari Universitas Bengkulu, Dr. Sandi Ramadhan, menilai situasi ini menunjukkan perlunya pembenahan sistem distribusi BBM di daerah-daerah pinggiran agar tidak bergantung pada satu jalur logistik saja.
“Kondisi seperti ini bisa dicegah kalau sistem distribusi BBM lebih merata dan memiliki cadangan stok yang kuat di tiap SPBU. Pemerintah daerah dan Pertamina harus evaluasi menyeluruh agar tidak terjadi krisis lokal seperti ini,” jelas Dr. Sandi.
Solusi Mendesak Dibutuhkan
Antrean panjang kendaraan yang terjadi di SPBU Masmambang bukan hanya mencerminkan kelangkaan BBM, tetapi juga menyoroti lemahnya sistem distribusi energi di wilayah perdesaan. Kebutuhan mendesak akan pasokan BBM harus dijawab dengan langkah cepat oleh pemerintah, Pertamina, dan seluruh pemangku kepentingan agar tidak berdampak lebih luas.
Dengan masih terjadinya antrean pada Jumat malam dan belum adanya kepastian waktu normalisasi pasokan, masyarakat di Kabupaten Seluma hanya bisa berharap agar krisis BBM ini tidak menjadi masalah berlarut-larut yang mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial mereka.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.