Ibu Hamil Boleh Olahraga, Ini Jenis yang Aman dan Manfaatnya Menurut Dokter
- Kamis, 19 Juni 2025

JAKARTA — Banyak ibu hamil masih bertanya-tanya, apakah aman melakukan olahraga selama masa kehamilan? Kekhawatiran ini wajar, mengingat kondisi tubuh yang berubah selama hamil membuat sebagian wanita merasa ragu untuk tetap aktif bergerak. Namun, menurut para ahli kesehatan, olahraga justru dianjurkan untuk ibu hamil dengan catatan tertentu.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn), dr Rizky Amelia, SpOG, menjelaskan bahwa ibu hamil tetap diperbolehkan melakukan aktivitas olahraga, asalkan dalam batas yang wajar serta disesuaikan dengan kondisi kehamilan masing-masing.
“Ibu hamil tetap boleh olahraga, bahkan olahraga itu sebenarnya sangat dianjurkan, supaya kondisi kehamilan tetap sehat. Tapi harus diperhatikan jenis olahraganya,” jelas dr Rizky Amelia.
Baca Juga
Manfaat Olahraga untuk Ibu Hamil
Menurut dr Rizky, olahraga saat hamil memberikan banyak manfaat baik bagi ibu maupun janin. Selain menjaga kebugaran tubuh ibu, aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dapat membantu mengurangi risiko berbagai gangguan kesehatan selama masa kehamilan, seperti diabetes gestasional, preeklamsia, hingga keluhan nyeri punggung.
“Dengan olahraga, otot-otot tubuh menjadi lebih kuat, sehingga bisa mendukung persalinan normal nantinya. Selain itu, ibu hamil yang aktif bergerak biasanya juga memiliki suasana hati yang lebih baik, sehingga membantu mengurangi stres dan kecemasan,” ungkap dr Rizky.
Tak hanya itu, olahraga saat hamil juga dapat memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan stamina, menjaga berat badan ideal, serta memperbaiki kualitas tidur ibu hamil yang sering kali terganggu seiring bertambahnya usia kehamilan.
Jenis Olahraga yang Dianjurkan
Namun demikian, tidak semua jenis olahraga cocok dilakukan oleh ibu hamil. dr Rizky menegaskan bahwa ada beberapa jenis aktivitas fisik yang secara umum dinilai aman dan justru dianjurkan selama masa kehamilan.
“Ibu hamil bisa melakukan jalan kaki, berenang, yoga khusus ibu hamil, atau senam hamil. Semua jenis olahraga ini tergolong aman dan sangat baik untuk menjaga kebugaran,” ujarnya.
Berjalan kaki adalah pilihan yang paling mudah dilakukan, bahkan untuk ibu hamil yang jarang berolahraga sebelumnya. Sedangkan berenang menjadi pilihan tepat karena memberikan efek relaksasi dan minim tekanan terhadap sendi.
Untuk ibu hamil yang ingin menjaga fleksibilitas tubuh, yoga prenatal juga bisa menjadi opsi, asalkan didampingi oleh instruktur berpengalaman. Senam hamil yang banyak ditawarkan di klinik atau rumah sakit juga merupakan bentuk olahraga yang dirancang khusus untuk menunjang kehamilan.
Hindari Olahraga Berat dan Berisiko
Di sisi lain, ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil karena berisiko membahayakan kesehatan ibu dan janin. dr Rizky menegaskan bahwa olahraga dengan risiko benturan, jatuh, atau membutuhkan kekuatan fisik berlebihan sebaiknya tidak dilakukan.
“Yang tidak dianjurkan misalnya olahraga yang berisiko jatuh atau kontak fisik seperti sepak bola, basket, bela diri, juga angkat beban berat,” papar dr Rizky Amelia.
Selain itu, aktivitas yang menimbulkan risiko overheating (suhu tubuh terlalu panas), seperti berolahraga di tempat yang terlalu panas atau sauna, juga perlu dihindari. Pasalnya, suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat berdampak buruk bagi perkembangan janin, terutama pada trimester pertama.
Perhatikan Kondisi Kehamilan
Sebelum memulai program olahraga, dr Rizky juga mengingatkan pentingnya berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi kehamilan aman untuk melakukan aktivitas fisik.
“Tidak semua ibu hamil boleh berolahraga. Misalnya, untuk ibu yang mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti placenta previa, ketuban pecah dini, atau risiko persalinan prematur, tentunya harus berhati-hati. Jadi harus ada izin dari dokter,” jelasnya.
Jika mendapatkan izin, ibu hamil disarankan untuk memulai olahraga secara perlahan dan mendengarkan sinyal tubuh. Jika merasakan pusing, nyeri perut, perdarahan, atau kontraksi saat berolahraga, aktivitas fisik harus segera dihentikan dan periksakan diri ke dokter.
Tips Aman Berolahraga bagi Ibu Hamil
Untuk mendukung keamanan berolahraga selama hamil, dr Rizky memberikan beberapa tips penting yang bisa diterapkan:
Gunakan pakaian olahraga yang nyaman dan mendukung sirkulasi udara.
Jaga asupan cairan dengan rutin minum air putih sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
Lakukan pemanasan sebelum mulai dan pendinginan setelah selesai berolahraga.
Pilih tempat berolahraga yang aman, stabil, dan memiliki ventilasi yang baik.
Hindari olahraga yang memerlukan gerakan tiba-tiba atau perubahan posisi mendadak.
Batasi durasi olahraga sesuai kemampuan, idealnya 20-30 menit per sesi.
“Intinya jangan memaksakan diri. Dengarkan tubuh kita. Kalau lelah, istirahat. Kalau ada keluhan, konsultasikan,” tegas dr Rizky.
Olahraga untuk Persiapan Persalinan
Menjelang waktu persalinan, dr Rizky menyebutkan bahwa olahraga rutin juga bisa membantu ibu mempersiapkan fisik untuk proses melahirkan. Latihan pernapasan dan penguatan otot dasar panggul (senam Kegel) menjadi salah satu jenis latihan yang sangat dianjurkan untuk mempermudah proses persalinan normal.
“Kalau dilakukan dengan rutin, otot panggul akan lebih kuat dan elastis, sehingga membantu proses persalinan menjadi lebih lancar,” jelasnya.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Pemprov DKI Jakarta Berikan Diskon Pajak Hotel dan Restoran, Ini Rinciannya
- Kamis, 19 Juni 2025
BMKG Imbau Warga Gunakan Masker Akibat Sebaran Abu Erupsi Gunung Lewotobi
- Kamis, 19 Juni 2025