
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Imbauan ini diberikan sebagai langkah antisipasi terhadap dampak negatif sebaran abu vulkanik yang menyebar ke sejumlah wilayah.
“Bagi masyarakat yang terkena dampak sebaran abu vulkanik untuk memakai masker apabila beraktivitas di luar ruangan,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenotek.
Sti juga mengingatkan masyarakat yang hendak melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi udara agar selalu memantau perkembangan informasi dari bandara terdekat atau maskapai penerbangan. Hal ini penting dilakukan mengingat abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah menyebabkan gangguan penerbangan di beberapa bandara.
Baca JugaPenerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali Kembali Normal Usai Terganggu Abu Vulkanik
Sebaran Abu Vulkanik Ganggu Aktivitas Penerbangan
Salah satu bandara yang terdampak cukup signifikan adalah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Pihak otoritas bandara mencatat setidaknya 87 penerbangan harus dibatalkan dalam satu hari akibat paparan abu vulkanik dari erupsi tersebut.
“Terus meng-update informasi terkini dari pemerintah setempat dalam hal ini BPBD terkait dampak langsung dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki,” tegas Sti.
Saran ini diberikan untuk memastikan masyarakat selalu mendapatkan informasi terbaru mengenai situasi erupsi dan dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari.
Perkembangan Aktivitas Gunung Lewotobi
Berdasarkan data terkini dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta laporan dari Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih menunjukkan aktivitas signifikan. Hasil analisis satelit Himawari-9 pada 18 Juni 2025 pukul 19.00 WITA menunjukkan adanya sebaran abu vulkanik hingga ketinggian 5.300 feet yang bergerak ke arah Selatan-Barat.
Wilayah yang terdampak sebaran abu vulkanik meliputi sebagian Banyuwangi, Selat Bali bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Laut Timor.
Namun, Sti menyampaikan bahwa berdasarkan pantauan citra satelit, ruang udara di atas Pulau Flores saat ini dalam kondisi bersih dari abu vulkanik.
“Berdasarkan citra satelit ruang udara di Flores bersih dari sebaran abu vulkanik, kita berharap tidak ada letusan susulan lagi,” ungkap Sti Nenotek.
Status Gunung Lewotobi Masih Level IV (Awas)
Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, menegaskan bahwa berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level IV (Awas). Tingkat aktivitas ini menandakan bahwa potensi bahaya masih tinggi, sehingga masyarakat di sekitar lereng gunung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki masih tetap pada Level IV (Awas),” ujar Wafid.
Dalam laporan tersebut juga dijelaskan bahwa peningkatan aktivitas vulkanik terus dipantau secara ketat oleh tim PVMBG untuk memastikan kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi kemungkinan terburuk.
Imbauan untuk Masyarakat
Menghadapi situasi ini, BMKG bersama Badan Geologi dan instansi terkait terus mengeluarkan berbagai imbauan agar masyarakat tetap tenang, waspada, serta mengikuti seluruh arahan dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Beberapa imbauan penting antara lain:
Menggunakan masker jika beraktivitas di luar ruangan guna mencegah paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan, terutama saluran pernapasan.
Menghindari area sekitar gunung, khususnya radius bahaya yang telah ditetapkan oleh PVMBG.
Mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi seperti BMKG, PVMBG, dan BPBD untuk mendapatkan informasi terkini mengenai status gunung dan dampaknya.
Masyarakat yang berada di wilayah terdampak abu vulkanik dianjurkan tetap berada di dalam ruangan untuk meminimalisasi risiko gangguan kesehatan.
Bagi pelaku perjalanan udara, sangat disarankan untuk selalu memeriksa status penerbangan sebelum keberangkatan, guna menghindari ketidaknyamanan akibat pembatalan atau penundaan penerbangan.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat, tetapi juga mempengaruhi sektor transportasi dan perekonomian. Pembatalan penerbangan, terutama di bandara internasional seperti Ngurah Rai, tentu berdampak pada aktivitas pariwisata dan bisnis di Bali serta wilayah sekitarnya.
Pemerintah daerah bersama pihak terkait kini tengah berupaya meminimalisasi dampak lanjutan, termasuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi jika erupsi berlanjut.
Penanganan dan Antisipasi
BPBD dan aparat setempat telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk evakuasi apabila situasi semakin memburuk. Stok masker, logistik dasar, serta fasilitas evakuasi telah disiagakan untuk mendukung kebutuhan masyarakat yang terdampak.
Sementara itu, pemerintah pusat melalui Badan Geologi dan BNPB terus melakukan koordinasi untuk memastikan seluruh skenario penanganan bencana berjalan dengan optimal.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum diverifikasi. Penyebaran hoaks terkait kondisi Gunung Lewotobi dapat memperburuk situasi, sehingga penting untuk mengandalkan informasi dari lembaga resmi.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Pemprov DKI Jakarta Berikan Diskon Pajak Hotel dan Restoran, Ini Rinciannya
- Kamis, 19 Juni 2025
BMKG Imbau Warga Gunakan Masker Akibat Sebaran Abu Erupsi Gunung Lewotobi
- Kamis, 19 Juni 2025
Berita Lainnya
Kereta Api Rajabasa Andalan Transportasi Sumatera Selatan Sampai Lampung
- Kamis, 19 Juni 2025