Kereta Api Rajabasa Andalan Transportasi Sumatera Selatan Sampai Lampung
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam menyediakan layanan transportasi massal yang andal, aman, dan terjangkau di wilayah Sumatera. Salah satu layanan unggulan yang kini menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat Sumatera Selatan dan Lampung adalah Kereta Api (KA) Rajabasa.
KA Rajabasa melayani rute Tanjungkarang – Kertapati (pulang pergi) dengan jarak tempuh sejauh 388 kilometer. Dengan rute tersebut, KA Rajabasa dinobatkan sebagai kereta api penumpang dengan lintasan terpanjang di Pulau Sumatera. Harga tiketnya yang ekonomis, mulai dari Rp29.000 hingga Rp32.000 per perjalanan, menjadikan KA Rajabasa favorit masyarakat lintas provinsi, baik untuk keperluan kerja, bisnis, maupun wisata.
Vice President Public Relations PT KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa kehadiran KA Rajabasa berperan penting sebagai moda transportasi penghubung antardaerah. “Rajabasa hadir sebagai penghubung strategis lintas provinsi yang sangat diandalkan masyarakat. Selain terjangkau, layanan ini juga menopang roda perekonomian dan aktivitas sosial warga di Sumatera bagian selatan,” ujar Anne.
Baca JugaPenerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali Kembali Normal Usai Terganggu Abu Vulkanik
Tidak hanya sekadar transportasi, KA Rajabasa juga terbukti konsisten mencatatkan pertumbuhan volume penumpang dari tahun ke tahun. Berdasarkan data PT KAI, berikut pencapaian volume pelanggan KA Rajabasa:
2023: 571.752 pelanggan
2024: 629.050 pelanggan (naik 10,01 persen dibandingkan 2023)
Januari–Mei 2025: 254.180 pelanggan
Angka tersebut menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap layanan kereta api jarak jauh di Sumatera, khususnya KA Rajabasa. Tren peningkatan jumlah pelanggan ini diharapkan akan terus berlanjut seiring meningkatnya kebutuhan mobilitas masyarakat dan upaya KAI dalam meningkatkan pelayanan.
Selain KA Rajabasa, KAI Divisi Regional III Palembang juga mengoperasikan KA Bukit Serelo dengan rute Kertapati – Lubuklinggau (pulang pergi). Kereta api ini melayani masyarakat Sumatera Selatan bagian barat, khususnya yang berada di kawasan Lubuklinggau dan sekitarnya. Selama tahun 2023, KA Bukit Serelo melayani sebanyak 491.097 pelanggan. Pada 2024, jumlah tersebut naik menjadi 522.580 pelanggan atau tumbuh 6,41 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, dalam kurun waktu Januari hingga Mei 2025, KA Bukit Serelo telah mengangkut 203.326 pelanggan.
Di sisi lain, wilayah kerja KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang turut diperkuat oleh layanan kereta api PSO (Public Service Obligation) melalui KA Kuala Stabas, yang melayani rute Tanjungkarang – Baturaja (pulang pergi). Sepanjang tahun 2023, KA Kuala Stabas melayani 594.096 pelanggan, dan melonjak menjadi 686.281 pelanggan pada 2024 atau meningkat 15,54 persen. Hingga Mei 2025, volume penumpangnya sudah mencapai 293.919 orang.
Tak hanya berfokus pada layanan kereta subsidi (PSO), KAI juga menghadirkan layanan kereta non-PSO dengan fasilitas lebih lengkap dan kenyamanan lebih tinggi. Salah satunya adalah KA Sindang Marga, yang melayani rute Kertapati – Lubuklinggau dengan kelas eksekutif. Sepanjang 2023, KA Sindang Marga melayani 242.052 pelanggan, dan angka tersebut meningkat sebesar 21,18 persen menjadi 293.299 pelanggan pada 2024. Periode Januari hingga Mei 2025, KA Sindang Marga telah digunakan oleh 116.376 penumpang.
Anne menambahkan bahwa seluruh layanan kereta api penumpang baik PSO maupun non-PSO di Sumatera bagian selatan secara konsisten memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan mobilitas masyarakat. “Ketersediaan pilihan layanan dengan tarif terjangkau, aksesibilitas yang mudah, dan waktu tempuh yang kompetitif menjadikan kereta api sebagai transportasi yang semakin diminati oleh berbagai kalangan,” kata Anne.
Menurutnya, peran kereta api tidak hanya sebatas sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, baik di sektor perdagangan, pariwisata, maupun industri lokal. Hal ini sejalan dengan misi KAI dalam menghadirkan layanan transportasi massal yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh wilayah operasionalnya.
“KAI akan terus berkomitmen memperluas layanan transportasi massal di berbagai daerah, menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, tepat waktu, dan ramah di kantong, agar manfaatnya semakin dirasakan oleh seluruh masyarakat,” tutup Anne.
Melihat tingginya minat masyarakat terhadap layanan kereta api di Sumatera, KAI berencana terus meningkatkan pelayanan melalui penguatan infrastruktur, modernisasi sarana, dan peningkatan fasilitas bagi penumpang. Salah satu fokusnya adalah mendukung program pemerintah dalam mendorong penggunaan moda transportasi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon dan kemacetan jalan raya.
Ke depan, KAI berharap dapat menghadirkan lebih banyak lagi layanan kereta api yang menjangkau berbagai wilayah Sumatera, khususnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan keberadaan kereta api seperti Rajabasa, Bukit Serelo, Kuala Stabas, hingga Sindang Marga, masyarakat kini memiliki banyak pilihan moda transportasi yang nyaman, aman, dan efisien untuk perjalanan antarkota di Pulau Sumatera.
Dengan pencapaian-pencapaian tersebut, KAI semakin menegaskan posisinya sebagai tulang punggung transportasi publik nasional, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di Sumatera. Lonjakan penumpang kereta api di Sumatera bagian selatan menjadi bukti nyata bahwa transportasi massal berbasis rel terus menjadi pilihan utama masyarakat.
“Transportasi kereta api akan selalu menjadi salah satu solusi terbaik dalam mendukung mobilitas masyarakat Indonesia, termasuk di Sumatera. Dengan layanan yang terus berkembang, kami optimistis kontribusi kereta api bagi perekonomian daerah akan semakin besar,” tutup Anne.
Rekomendasi
