Pengertian Aliran Seni Lukis hingga Tekniknya secara Umum

Pengertian Aliran Seni Lukis hingga Tekniknya secara Umum
pengertian aliran seni lukis

JAKARTA - Pengertian aliran seni lukis adalah gaya khas dalam karya lukis yang punya ciri visual, teknik, serta filosofi yang membedakannya.

Melukis sendiri merupakan salah satu bentuk seni rupa yang paling awal dikenal oleh manusia. Hal ini dibuktikan melalui temuan jejak tangan di dinding gua yang diyakini berasal dari zaman prasejarah. 

Dari aktivitas sederhana tersebut, manusia mulai menyadari bahwa mereka mampu menciptakan karya visual yang menarik, dan seiring waktu, kegiatan ini berkembang menjadi praktik melukis di atas bidang datar sebagai salah satu bentuk ekspresi seni rupa.

Baca Juga

Pengertian CorelDRAW, Jenis, Fitur, Kelebihan, dan Harga

Dalam perjalanan sejarahnya, seni lukis mengalami banyak perkembangan. Munculnya beragam aliran seni menjadi bukti bahwa setiap zaman dan seniman memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkan ide dan emosi mereka melalui lukisan. 

Perbedaan antar aliran ini biasanya terlihat dari gaya visual yang khas, penggunaan teknik warna tertentu, serta pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh sang pelukis.

Melalui pembahasan ini, kamu akan mengenal lebih dalam mengenai berbagai jenis aliran dalam seni lukis yang telah berkembang di berbagai belahan dunia. 

Masing-masing aliran memiliki latar belakang dan keunikan tersendiri yang menjadikannya menarik untuk dipelajari. 

Dengan begitu, kamu bisa lebih memahami bagaimana karya seni terbentuk dan mengapa setiap lukisan bisa memiliki gaya yang sangat berbeda satu sama lain.

Di bawah ini adalah ulasan mengenai perkembangan gaya lukisan dan pengertian aliran seni lukis sebagai dasar untuk memahami keberagaman ekspresi visual dalam dunia seni.

Pengertian Aliran Seni Lukis

Pengertian aliran seni lukis merujuk pada suatu gaya, pendekatan, atau paham yang digunakan oleh individu maupun kelompok dalam menciptakan karya lukisan. 

Gagasan ini bisa muncul secara alami seiring perkembangan dunia seni, atau berasal dari pemikiran seseorang yang ingin membawa arah baru dalam proses berkarya. 

Setiap aliran biasanya memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya, namun tidak jarang juga saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain. 

Misalnya, munculnya satu aliran baru bisa jadi merupakan respons terhadap kelemahan atau keterbatasan aliran sebelumnya, atau bahkan lahir dari kombinasi dua aliran berbeda untuk menciptakan pendekatan yang lebih menyeluruh.

Selain dipengaruhi oleh ide kreatif para senimannya, kemunculan aliran-aliran seni juga tidak terlepas dari kondisi sosial dan budaya masyarakat di masanya. 

Beberapa aliran muncul secara dominan dan memberi pengaruh besar, sementara yang lain berkembang dalam lingkup yang lebih terbatas. 

Dahulu, aliran naturalisme dan realisme sangat kuat pengaruhnya karena berfungsi sebagai sarana dokumentasi visual sebelum teknologi fotografi hadir. 

Meski kini pengaruhnya tak sebesar dulu, keduanya tetap eksis dan dihargai dalam dunia seni.

Mempelajari beragam aliran seni lukis tidak hanya memberikan pemahaman teknis, tetapi juga memperkaya perspektif dalam menghargai karya seni. 

Baik bagi yang ingin mendalami dunia lukis secara langsung maupun sekadar ingin memahami dan mengapresiasi karya seni, pengetahuan tentang aliran-aliran ini akan membuka cakrawala berpikir yang lebih luas.

Aliran Seni Lukis Terbesar dan Terpenting dalam Sejarah

Aliran seni lukis mencakup berbagai pendekatan gaya yang berkembang dari waktu ke waktu dan membentuk identitas khas dalam dunia seni lukis. 

Setiap aliran muncul dengan karakteristik unik, serta tokoh-tokoh penting yang ikut membesarkannya. Berikut ini adalah beberapa aliran terbesar dalam sejarah seni lukis dunia:

1. Romantisisme

Aliran ini dikenal dengan penyajian realitas secara dramatis dan emosional, menghadirkan suasana seperti di dalam mimpi. 

Contohnya bisa dilihat pada lukisan kapal di tengah badai atau figur manusia yang berdiri sendiri di puncak bukit saat matahari tenggelam. 

Romantisisme bukan sekadar menggambarkan objek yang indah, tetapi mengeksplorasi keindahan lewat penggambaran teatrikal dan ekspresi emosional yang dalam.

Ciri khas aliran Romantisisme:

  • Imajinatif namun tetap realistis, menggambarkan situasi yang lebih dramatis dari kenyataan.
  • Karya-karya bersifat subjektif dan merupakan bentuk ekspresi pribadi sang seniman.
  • Emosi digambarkan secara intens, dengan nuansa seperti dalam mimpi.
  • Simbol dan perumpamaan sering digunakan untuk menyampaikan makna mendalam.

Tokoh-tokoh penting:

Francisco Goya, Caspar David Friedrich, J.M.W. Turner, Théodore Géricault, Henry Fuseli, dan Jean Auguste Dominique Ingres.

2. Naturalisme

Aliran naturalisme bertujuan untuk menghadirkan kembali pemandangan alam secara akurat sesuai dengan kenyataan. 

Para seniman naturalis biasanya memilih waktu-waktu tertentu seperti saat matahari terbenam (golden hour) untuk menangkap keindahan alam yang paling memukau. 

Lukisan-lukisan naturalisme bukan hanya karya seni, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap alam.

Karakteristik utama:

  • Menekankan kemiripan antara objek nyata dan hasil lukisan.
  • Kualitas teknik dan kemampuan seniman menjadi unsur utama.
  • Mengusung keindahan alam secara murni tanpa manipulasi.
  • Seniman menjadikan alam sebagai sumber utama inspirasi dan penghargaan.
  • Pemandangan sekitar seniman menjadi tema utama lukisan.

Tokoh-tokoh penting:

John Constable, Jean-Baptiste-Camille Corot, Théodore Rousseau, Thomas Cole, Frederic Edwin Church, Ilya Repin, dan Basuki Abdullah.

3. Realisme

Aliran ini bertujuan untuk menampilkan kenyataan sehari-hari tanpa hiasan atau dramatisasi. Realisme berfokus pada kehidupan orang-orang biasa dalam kondisi yang autentik dan jujur. 

Karya-karya realis tidak menyajikan keindahan semata, melainkan menyoroti kehidupan manusia dari semua kelas sosial dalam bentuk yang sebenarnya.

Ciri utama:

  • Mengangkat peristiwa nyata dalam kehidupan harian.
  • Menggambarkan masyarakat sesuai dengan lingkungan tempat mereka hidup.
  • Memotret kondisi sosial dengan cara yang apa adanya.
  • Tidak menggunakan pendekatan dramatis seperti dalam romantisisme.
  • Detail lukisan sangat realistis berkat penguasaan teknik tinggi.

Tokoh-tokoh penting:

Gustave Courbet, Jean-François Millet, Édouard Manet, James Whistler, John Singer Sargent, dan Thomas Eakins.

4. Impresionisme

Aliran impresionisme muncul sebagai respons terhadap kehadiran kamera yang mulai menggantikan peran seni lukis sebagai alat dokumentasi visual. 

Impresionisme tidak berfokus pada detail, melainkan pada kesan atau impresi sesaat terhadap suatu objek. Warna, cahaya, dan suasana menjadi elemen penting dalam aliran ini. 

Para pelukis impresionis sering bekerja di luar ruangan dan dalam waktu singkat, sehingga menghasilkan karya yang spontan dan bebas.

Ciri-ciri utama:

  • Lukisan tidak detail, lebih menyerupai objek jika dilihat dari kejauhan.
  • Warna-warna cerah dan kontras berdasarkan teori lingkaran warna.
  • Memperhatikan permainan cahaya pada objek yang dilukis.
  • Teknik kuas dab (cocol) digunakan untuk menciptakan tekstur dan kesan spontan.
  • Tidak menggunakan warna hitam dalam lukisan mereka.

Tokoh-tokoh penting:

Claude Monet, Edgar Degas, Pierre-Auguste Renoir, Camille Pissarro, dan Alfred Sisley.

5. Fauvisme

Gaya lukisan dalam aliran fauvisme memiliki kemiripan dengan impresionisme, namun menolak prinsip utama impresionisme yaitu meniru alam secara langsung. 

Aliran ini menjadikan warna sebagai elemen seni yang berdiri sendiri, bukan sekadar sebagai penanda objek fisik seperti langit, kulit manusia, atau pakaian. Warna digunakan secara bebas dan tidak lagi bergantung pada kenyataan visual.

Karakteristik Fauvisme:

  • Pemilihan warna yang berani dan mencolok, tanpa memperhatikan kesesuaian dengan objek yang dilukis.
  • Objek dalam lukisan ditampilkan dengan bentuk yang tegas dan garis berwarna gelap.
  • Warna dipakai sebagai sarana untuk menyampaikan pemikiran atau emosi sang seniman, bukan sekadar pewarna objek.
  • Ketepatan bentuk dan kemiripan dengan model atau referensi visual diabaikan.
  • Lukisan berfungsi sebagai medium untuk mengungkapkan pesan atau ide personal dari senimannya.

Tokoh-tokoh Fauvisme:

  • Henri Matisse
  • Maurice de Vlamin
  • Andre Derain
  • Kees van Dongen
  • Raoul Dufy
  • Georges Braque

6. Ekspresionisme

Aliran ekspresionisme menekankan pada curahan perasaan dan emosi dari dalam diri pelukis, berdasarkan apa yang mereka alami, ingat, dan rasakan. Lukisan dari aliran ini lebih memprioritaskan ungkapan batin daripada presisi visual.

Oleh sebab itu, kemiripan bentuk dengan dunia nyata bukan hal yang utama dan bahkan sering kali jauh berbeda dari kenyataan.

Ciri-ciri Ekspresionisme:

  • Tidak fokus pada representasi yang serupa dengan objek sebenarnya.
  • Teknik sapuan kuas dilakukan dengan berani dan ekspresif, bahkan sering membiarkan bekas kuas terlihat jelas.
  • Gaya melukisnya bisa terlihat sederhana atau seolah tidak profesional, namun tetap memiliki susunan yang harmonis.
  • Fokus utama adalah menyalurkan emosi atau perasaan pribadi, bukan meniru bentuk alam.
  • Warna digunakan sebagai simbol yang memiliki makna tertentu, bukan hanya sebagai pelengkap visual.

Tokoh-tokoh Ekspresionisme:

  • Ernst Ludwig Kirchner
  • Wassily Kandinsky
  • Kathe Kollwitz
  • Paul Klee
  • Chaim Soutine
  • Max Beckmann

7. Kubisme

Kubisme merupakan aliran yang menghadirkan objek melalui berbagai sudut pandang dalam satu karya, menciptakan tampilan yang terpecah-pecah dan terdistorsi. Lukisan dalam aliran ini biasanya menyederhanakan bentuk menjadi wujud geometris. 

Objek yang digambarkan seolah terlihat dari berbagai sisi secara bersamaan, menimbulkan kesan unik dan menarik.

Karakteristik Kubisme:

  • Menggabungkan berbagai perspektif dalam satu bidang gambar.
  • Menerapkan teknik dekonstruksi dan perubahan bentuk, misalnya mengganti posisi mata dengan mulut.
  • Mengubah objek menjadi bentuk geometris yang sederhana.
  • Menggabungkan bentuk objek dengan latar sekitarnya dalam komposisi terbuka.
  • Pada fase kedua aliran ini, seniman banyak menggunakan barang sehari-hari seperti potongan kertas koran sebagai elemen kolase.

Tokoh-tokoh Kubisme:

  • Pablo Picasso
  • Georges Braque
  • Fernand Leger
  • Juan Gris
  • Robert Delaunay
  • Sonia Delaunay

8. Dadaisme

Dadaisme muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap nilai-nilai yang dianggap merusak, seperti perang dan kekuasaan yang semena-mena. 

Karya seni dalam aliran ini umumnya tidak indah secara tradisional, namun sarat akan kritik sosial atau sindiran tajam. Dadaisme memunculkan keindahan dari sudut pandang yang tidak biasa dan seringkali menggugah pemikiran.

Ciri-ciri Dadaisme:

  • Karya seninya tampil provokatif dan jauh dari kesan estetis konvensional.
  • Mengandung pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang makna seni, peran seniman, dan keindahan itu sendiri.
  • Menyuarakan penolakan terhadap perang melalui bentuk sindiran atau parodi.
  • Mengangkat pesan anti kaum borjuis yang dianggap sebagai pemicu konflik global seperti Perang Dunia I.
  • Menggunakan benda-benda yang sudah ada (readymade), seperti peralatan rumah tangga, sebagai bagian dari karya seni.

Tokoh-tokoh Dadaisme:

  • Francis Picabia
  • Marcel Duchamp
  • Man Ray
  • Hannah Höch
  • Sophie Taeuber-Arp
  • Andre Breton

9. Surealisme

Surealisme adalah aliran seni yang menampilkan objek nyata, namun dalam kondisi atau pengaturan yang mustahil terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 

Hasil karya dari surealisme cenderung memiliki nuansa seperti dalam mimpi, dengan objek yang tampak realistis tetapi hadir dalam situasi yang tidak logis atau khayalan. 

Aliran ini banyak terinspirasi dari teori-teori psikoanalisis, terutama gagasan tentang alam bawah sadar.

Ciri-ciri Surealisme:

  • Menampilkan objek nyata dalam konteks yang tidak masuk akal secara logika.
  • Menciptakan citra yang menyerupai mimpi.
  • Menghadirkan kontras ekstrem, seperti objek besar yang berdampingan dengan benda kecil.
  • Menggabungkan elemen imajinatif dari mimpi dengan dunia nyata.
  • Meskipun tampak seperti fantasi, tetap memiliki dasar dari bentuk yang nyata.

Tokoh-tokoh Surealisme:

  • Salvador Dali
  • Andre Breton
  • Hans Arp
  • Max Ernst
  • Alberto Giacometti
  • Joan Miró

Teknik Seni Lukis secara Umum

Perlu kamu ketahui bahwa dalam dunia seni lukis terdapat beragam teknik yang bisa dipelajari. Setiap individu biasanya memiliki kecenderungan terhadap teknik tertentu yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. 

Pemilihan teknik lukis sangat berpengaruh dalam menghasilkan karya visual yang optimal. Oleh sebab itu, penguasaan terhadap teknik melukis menjadi aspek penting dalam menciptakan lukisan yang berkualitas. 

Berikut ini beberapa metode melukis yang bisa kamu terapkan dalam kegiatan sehari-hari:

Melukis dengan Teknik Aquarel

Teknik aquarel adalah metode melukis yang menggunakan cat air sebagai bahan utamanya, dengan cara mengoleskan warna secara tipis dan lembut pada permukaan media lukis. 

Hasil akhir dari teknik ini biasanya tampak transparan dan memiliki kesan ringan. 

Untuk memperoleh efek sapuan yang halus dan tidak pekat, sebaiknya kamu menggunakan cat yang telah diencerkan dengan air agar teksturnya lebih cair dan mudah diaplikasikan.

Melukis dengan Teknik Plakat

Berbeda dari teknik aquarel yang memberikan efek tembus pandang, teknik plakat justru mengandalkan cat air, cat minyak, atau cat akrilik yang diaplikasikan secara tebal dan pekat. 

Sapuan warnanya cenderung padat sehingga menghasilkan karya yang tampak lebih hidup dan penuh warna. 

Teknik ini kerap dipilih oleh pelukis yang sudah berpengalaman karena mampu menghasilkan karya seni yang memukau dan bernilai tinggi secara estetika maupun ekonomi.

Melukis dengan Teknik Spray

Teknik spray merupakan metode melukis dengan cara menyemprotkan cat ke permukaan media gambar. Tujuan penggunaan teknik ini adalah menciptakan tampilan visual yang lebih lembut dan realistis. 

Contoh penerapan teknik ini dapat ditemukan pada karya graffiti yang sering menghiasi dinding-dinding di ruang publik. Proses penyemprotan memungkinkan hasil lukisan terlihat lebih halus dan menyatu, memberikan kesan visual yang menarik.

Sebagai penutup, dengan memahami pengertian aliran seni lukis, kita bisa lebih menghargai keunikan setiap karya dan pesan yang ingin disampaikan oleh sang seniman.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Portofolio adalah: Manfaat, Contoh, dan Cara Membuatnya

Portofolio adalah: Manfaat, Contoh, dan Cara Membuatnya

Apa Itu Nirmana Garis, Fungsi, Prinsip, hingga Contohnya

Apa Itu Nirmana Garis, Fungsi, Prinsip, hingga Contohnya

Cara Mengatasi Akun WhatsApp Diblokir Karena Diduga Spam

Cara Mengatasi Akun WhatsApp Diblokir Karena Diduga Spam

Empat Shio Diramal Beruntung pada 29 Juni 2025, Shio Tikus Diprediksi Paling Hoki

Empat Shio Diramal Beruntung pada 29 Juni 2025, Shio Tikus Diprediksi Paling Hoki

Deretan Film Keluarga Indonesia Paling Mengharukan, Cocok Jadi Tontonan Liburan

Deretan Film Keluarga Indonesia Paling Mengharukan, Cocok Jadi Tontonan Liburan