
JAKARTA - Transformasi layanan keuangan syariah di daerah terus menunjukkan tren positif. Salah satu contohnya adalah langkah strategis PT BPR Syariah Sleman (Bank Sleman Syariah) dalam memperluas jangkauan layanannya melalui peluncuran berbagai produk inovatif. Dengan menyasar segmen tabungan, pembiayaan haji, hingga wakaf produktif, bank daerah ini kian mantap mengokohkan posisinya sebagai penggerak ekonomi syariah di Kabupaten Sleman.
Sejak resmi beroperasi pada Januari 2023, Bank Sleman Syariah telah membukukan pertumbuhan signifikan. Dalam kurun dua setengah tahun, lembaga keuangan syariah ini berhasil menghimpun dana pihak ketiga hingga Rp39,1 miliar, serta mencatatkan aset sebesar Rp71,9 miliar per Semester I 2025. Modal awal sebesar Rp21,5 miliar yang berasal dari penyertaan Pemerintah Kabupaten Sleman menjadi fondasi penguatan layanan berbasis prinsip syariah.
Kepala Bank Sleman Syariah, Sehat Santosa, menyampaikan bahwa lembaga ini terus berbenah dan berinovasi demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dalam momentum Re-Launching LKS-PWU serta Produk dan Layanan PT BPR Syariah Sleman (Perseroda) di Pendopo Parasamya Sekretariat Daerah Sleman, ia menegaskan pentingnya menjawab kebutuhan masyarakat dengan produk yang inklusif dan relevan.
Baca Juga
“Alhamdulillah, dalam dua setengah tahun keberadaannya, Bank Sleman Syariah telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kini kami memasuki tahun ketiga dan terus berupaya menghadirkan inovasi agar layanan semakin sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Sehat.
Bank Sleman Syariah memperkenalkan sejumlah produk unggulan, di antaranya Tabungan Ukhuwah Berhadiah tabungan mudharabah dengan saldo minimal Rp1 juta yang memberikan kesempatan bagi nasabah untuk memperoleh hadiah menarik seperti satu unit Mitsubishi Xpander, tiket umrah, sepeda motor, hingga berbagai hadiah hiburan lainnya.
Selain itu, terdapat produk Tabungan Arisan Berhadiah dengan undian bulanan berhadiah voucher belanja senilai Rp500 ribu. Setelah masa simpanan tiga tahun, nasabah berpeluang memenangkan logam mulia senilai total Rp16,5 juta. Produk ini menyasar segmen komunitas arisan dan ibu rumah tangga yang membutuhkan alternatif tabungan terencana dengan bonus keuntungan.
Tak hanya tabungan, layanan pembiayaan juga ditingkatkan. Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi logam mulia, Bank Sleman Syariah menyediakan Pembiayaan Kepemilikan Emas dengan margin ringan. Untuk urusan ibadah, tersedia Pembiayaan Haji Plus yang menawarkan pendaftaran haji dengan masa tunggu lebih singkat, yaitu tujuh hingga delapan tahun.
Dalam rangka memperluas akses layanan, mobil kas keliling juga disiapkan untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang belum terlayani oleh kantor cabang.
Fokus pemberdayaan ekonomi masyarakat juga tampak dari komitmen bank ini dalam mendorong pelaku usaha kecil. Bank Sleman Syariah meluncurkan skema Pembiayaan UMKM berbasis ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf). Dengan memanfaatkan dana zakat serta bagi hasil dari wakaf uang, pembiayaan ini diberikan tanpa margin atau dengan margin yang sangat ringan. Langkah ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi UMKM yang sulit mengakses pembiayaan konvensional.
Tak hanya itu, Bank Sleman Syariah kini juga telah diakui sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). Status resmi tersebut diperoleh melalui Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 658 Tahun 2024. Dengan demikian, bank ini berwenang menerima setoran wakaf uang, menerbitkan sertifikat wakaf, serta bekerja sama dengan nazir dalam pengelolaan dana wakaf secara produktif.
“Kami tidak hanya ingin menjadi bank syariah yang menerima simpanan, tetapi juga menjadi penggerak wakaf produktif. Wakaf yang dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat lebih besar dan berkelanjutan bagi umat,” kata Sehat Santosa.
Dana wakaf tersebut rencananya akan dialokasikan untuk kegiatan sosial, pendidikan, pembangunan fasilitas keagamaan, hingga pembiayaan UMKM berbasis wakaf. Ini menjadi wujud nyata dari konsep “wakaf produktif” yang bukan hanya bersifat konsumtif, tetapi memiliki potensi untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, yang turut hadir dalam acara peluncuran, memberikan apresiasi tinggi terhadap kemajuan Bank Sleman Syariah sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Ia menilai bahwa inovasi produk yang dihadirkan memberikan kepercayaan baru terhadap eksistensi dan profesionalitas perbankan syariah di daerah.
“Keberadaan Bank Sleman Syariah menjadi salah satu pilihan penting bagi rakyat. Dengan inovasi layanan baru, saya berharap kepercayaan publik semakin meningkat. Namun, prinsip syariah harus menjadi pedoman utama agar bank ini tetap dipercaya,” ujar Harda.
Lebih jauh, ia mengajak masyarakat untuk mendukung peran Bank Sleman Syariah sebagai instrumen pembangunan ekonomi syariah lokal. Partisipasi masyarakat akan menjadi kunci dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah yang adil dan berkelanjutan di Sleman.
Dengan berbagai produk dan inovasi tersebut, Bank Sleman Syariah membuktikan diri sebagai lebih dari sekadar lembaga keuangan. Ia hadir sebagai fasilitator ekonomi umat, menjembatani masyarakat untuk tidak hanya menabung, tetapi juga memberdayakan dana demi kemaslahatan bersama.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Industri Ramah Lingkungan Jadi Target Pemerintah
- 23 Juli 2025
3.
7 Zodiak Ini Bahagia Tanpa Perlu Pengakuan Publik
- 23 Juli 2025
4.
Wisata Hits Cianjur untuk Liburan Singkat
- 23 Juli 2025