Kilang dan Tangki Minyak Disiapkan Prabowo Jaga Energi Nasional

Kilang dan Tangki Minyak Disiapkan Prabowo Jaga Energi Nasional
Kilang dan Tangki Minyak Disiapkan Prabowo Jaga Energi Nasional

JAKARTA - Langkah konkret untuk memperkuat ketahanan energi nasional mulai dirintis oleh pemerintahan mendatang di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu rencana ambisius yang tengah dipersiapkan adalah pembangunan kilang minyak baru berkapasitas sekitar 1 juta barel per hari, lengkap dengan fasilitas penyimpanan minyak mentah (crude oil storage) yang dirancang untuk menjamin pasokan energi selama tiga pekan.

Gagasan strategis ini diungkapkan oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Lahadalia, dalam agenda resmi penyerahan dokumen studi pra-kelayakan (pre-feasibility study/pra-FS) kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang berlangsung di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pembangunan fasilitas tersebut menjadi salah satu bagian dari agenda besar hilirisasi dan penguatan infrastruktur energi yang diusung Prabowo. Bahlil menjelaskan bahwa evaluasi teknis untuk proyek kilang minyak telah dilakukan, menyusul kunjungan tim khusus ke Amerika Serikat. Tim tersebut melibatkan sejumlah institusi utama dalam sektor migas nasional seperti SKK Migas, PT Pertamina (Persero), Lemigas, dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas).

Baca Juga

Kenaikan Harga BBM Pertamina di Juli 2025: Ini Daftar Lengkap di Seluruh Indonesia

“Evaluasi terhadap rencana pembangunan kilang minyak berkapasitas satu juta barel sudah berjalan. Itu sudah ada, dan kami akan diskusikan nanti. Termasuk di dalamnya adalah kita akan membangun storage crude untuk ketahanan energi kita selama 21 hari,” kata Bahlil dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM.

Penegasan ini menjadi sinyal kuat bahwa ketahanan energi akan menjadi prioritas utama dalam arah kebijakan Prabowo Subianto. Fasilitas penyimpanan minyak mentah selama 21 hari dinilai krusial untuk menjaga kestabilan pasokan, terutama dalam kondisi darurat atau gejolak geopolitik global yang bisa memengaruhi arus impor energi.

Bahlil menambahkan bahwa kolaborasi yang solid antara Satgas Hilirisasi dan Danantara sangat diperlukan demi kelancaran implementasi rencana-rencana strategis tersebut. Ia optimistis, apabila sinergi antara pemangku kepentingan terjaga dengan baik, maka proyek-proyek yang kini masih berada dalam tahap perencanaan akan segera dapat direalisasikan di lapangan.

“Dan kalau ini mampu kita jalankan, maka yakinlah negara kita ke depan akan semakin kokoh, dan kita tahu bersama bahwa untuk mewujudkan hilirisasi ini tantangannya besar,” tuturnya.

Selain proyek kilang dan tangki penyimpanan, Satgas Hilirisasi juga menyerahkan total 18 dokumen pra-FS yang mencakup berbagai sektor strategis. Total nilai investasi dari proyek-proyek ini ditaksir mencapai US$ 38,63 miliar, atau setara dengan Rp 618,13 triliun.

Proyek-proyek yang didorong mencerminkan komitmen pemerintahan Prabowo untuk memperluas hilirisasi di berbagai lini, bukan hanya sektor energi. Dari 18 proyek yang disusun, delapan di antaranya merupakan hilirisasi mineral dan batu bara. Dua proyek menyasar transisi energi, dua lagi fokus pada penguatan ketahanan energi nasional. Selain itu, terdapat pula tiga proyek hilirisasi di sektor pertanian, serta tiga proyek di bidang kelautan dan perikanan.

Komposisi proyek tersebut menunjukkan pendekatan holistik yang menggabungkan penguatan industri hulu dan hilir, dengan tetap memperhatikan keberlanjutan serta kesejahteraan masyarakat. Bahlil menyebut bahwa proyek-proyek ini bukan hanya sekadar rencana di atas kertas, tetapi disusun secara matang untuk bisa segera masuk ke tahap eksekusi dan implementasi nyata.

"Proyek ini sangat ditunggu oleh banyak masyarakat luas," kata Bahlil, menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan agenda hilirisasi dalam menjawab harapan publik dan tantangan global.

Penyerahan dokumen pra-FS tersebut juga menandai langkah awal dari keterlibatan Danantara sebagai pengelola investasi strategis nasional yang akan berperan dalam menjaring dan mengamankan dana investasi untuk mewujudkan proyek-proyek tersebut. Diharapkan, dengan adanya struktur pembiayaan yang kokoh dan didukung perencanaan teknis yang kuat, pembangunan fasilitas seperti kilang dan tangki minyak akan berjalan efektif dan efisien.

Kilang minyak berkapasitas tinggi dan storage crude dengan daya tampung setara konsumsi nasional selama 21 hari akan menjadi aset vital negara. Bukan hanya dari sisi kemandirian energi, tapi juga sebagai tameng terhadap fluktuasi harga minyak dunia dan potensi krisis energi global.

Di tengah dinamika geopolitik internasional yang kian kompleks, ketahanan energi menjadi salah satu aspek fundamental dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Prabowo tampaknya menyadari betul pentingnya membangun fondasi energi yang kuat, yang tak sekadar berorientasi jangka pendek, tetapi mampu menopang kebutuhan jangka panjang dan menjamin keberlanjutan pembangunan nasional.

Dengan komitmen politik yang tinggi dan dukungan institusi teknis seperti Satgas Hilirisasi, SKK Migas, Pertamina, hingga Danantara, pembangunan kilang dan tangki minyak ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam transformasi energi nasional. Kini, tantangan berikutnya adalah memastikan seluruh proses berjalan transparan, profesional, dan sesuai jadwal, agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN Dukung Listrik untuk Koperasi Desa Merah Putih

PLN Dukung Listrik untuk Koperasi Desa Merah Putih

Rumah Murah Pontianak Mulai Rp 135 Juta

Rumah Murah Pontianak Mulai Rp 135 Juta

Babinsa Bantu Petani Atasi Wereng

Babinsa Bantu Petani Atasi Wereng

SPBE Segera Hadir, Pasokan Gas Subulussalam Terjamin

SPBE Segera Hadir, Pasokan Gas Subulussalam Terjamin

Mau Beli Token Listrik Rp50 Ribu, Begini Cara Hitung kWh Berdasarkan Daya

Mau Beli Token Listrik Rp50 Ribu, Begini Cara Hitung kWh Berdasarkan Daya