
JAKARTA - Guncangan tektonik dari Timur Jauh Rusia mengirimkan sinyal bahaya ke seluruh dunia. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 yang mengguncang Semenanjung Kamchatka bukan hanya menjadi bencana lokal, tapi juga menciptakan dampak lintas benua, mulai dari Asia Timur, Pasifik Tengah, hingga Amerika Selatan.
Menurut laporan AFP, gempa tersebut terjadi di Petropavlovsk, Semenanjung Kamchatka, pada kedalaman 19 kilometer. Tak lama setelah gempa, gelombang tsunami mulai tercatat di berbagai wilayah dunia, memaksa negara-negara mengambil langkah tanggap darurat secara cepat.
Di Rusia sendiri, tsunami tercatat telah menghantam wilayah Severo-Kurilsk, sebuah kota berpenduduk sekitar 2.000 jiwa. Warga langsung dievakuasi tak lama setelah gempa. Meskipun belum ada laporan korban jiwa, kerusakan sudah terjadi dan otoritas setempat sempat mengeluarkan peringatan tsunami sebelum akhirnya mencabutnya.
Baca Juga
Jepang: Dari Gelombang hingga Paus Terdampar
Negeri Sakura menjadi negara pertama yang mengeluarkan peringatan tsunami menyusul kejadian di Kamchatka. Pemerintah Jepang segera meminta evakuasi di wilayah pesisir setelah Badan Meteorologi Jepang (JMA) mendeteksi gelombang tsunami.
Dilaporkan oleh AFP, pelabuhan di Prefektur Iwate mengalami hantaman gelombang setinggi 1,3 meter pada pukul 13.52 waktu setempat. JMA menyatakan potensi gelombang setinggi 3 meter bisa menghantam wilayah pesisir utara dan timur Jepang.
Selain itu, pelabuhan Ishinomaki di Prefektur Miyagi melaporkan gelombang setinggi 50 cm. Setidaknya 16 lokasi pesisir Pasifik Jepang, dari Hokkaido hingga timur laut Tokyo, juga mengalami gelombang tsunami dengan ketinggian bervariasi hingga 40 cm. Gelombang pertama dilaporkan tiba di kota pesisir Hokkaido dengan ketinggian 30 cm.
Dampak lain yang tak biasa juga muncul di Tateyama, Chiba. Tayangan televisi lokal menunjukkan sedikitnya empat ekor paus raksasa terdampar di pantai beberapa jam setelah gempa. Peristiwa ini memperkuat dugaan bahwa tsunami menjadi penyebab utama insiden tersebut.
Amerika Serikat: Evakuasi Massal di Hawaii
Peringatan tsunami juga dikeluarkan oleh Amerika Serikat tak lama setelah gempa besar tercatat di Rusia. Presiden Donald Trump mengimbau warga mematuhi instruksi otoritas dan terus memantau perkembangan resmi.
Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter tercatat menghantam Hawaii, tepatnya di daerah Kahului, Pulau Maui. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional menyatakan gelombang ini mencapai lebih dari 5 kaki. Di wilayah Haleiwa, Pulau Oahu, tsunami tercatat setinggi 1,2 meter. Selain Hawaii, wilayah seperti Alaska, California, dan Oregon juga mengalami dampak gelombang dengan ketinggian sekitar 30 hingga 48 cm.
Meskipun peringatan tsunami kemudian dicabut untuk beberapa wilayah, otoritas masih mempertahankan status waspada di Oregon, Washington, Alaska, dan Hawaii karena potensi gelombang lanjutan.
Chile: Penjara Dievakuasi, Sirene Menggema
Chile tak luput dari respons darurat. Pemerintah setempat memutuskan untuk mengevakuasi lima fasilitas penjara yang berada di dataran rendah sebagai langkah antisipasi tsunami.
Menurut Menteri Dalam Negeri Chile, Álvaro Elizalde, para narapidana dipindahkan ke fasilitas yang lebih aman dengan tetap memperhatikan aspek keamanan. Sirene evakuasi terdengar nyaring di kota pelabuhan Iquique, disertai peringatan darurat berbahasa Spanyol.
Badan Tanggap Bencana Nasional Chile (SENAPRED) juga memulai evakuasi di tujuh wilayah pesisir bagian utara, termasuk Arica, Parinacota, dan Valparaíso.
Letusan Gunung Berapi di Rusia
Gempa juga memicu aktivitas vulkanik. Gunung Klyuchevskaya Sopka, gunung berapi aktif tertinggi di Eurasia, dilaporkan mengalami erupsi setelah gempa mengguncang Kamchatka. Gunung setinggi 4.750 meter ini dikenal memiliki kondisi ekstrem, dengan cuaca dingin dan medan sulit yang kerap membahayakan pendaki.
Pada 2022, delapan orang tewas dalam pendakian ke gunung ini, menjadikannya salah satu titik alam yang paling tidak terduga di dunia.
Polinesia Prancis: Tsunami Sampai 10.000 Km dari Episentrum
Gelombang tsunami juga terpantau di Kepulauan Marquesas, Polinesia Prancis, wilayah yang terletak sekitar 10.000 kilometer dari pusat gempa. Komisi Tinggi Republik Polinesia Prancis menyatakan bahwa gelombang setinggi 1,1 hingga 2,5 meter diperkirakan akan tiba dalam beberapa jam, menurun dari prediksi awal setinggi 4 meter.
Pulau-pulau seperti Nuku Hiva, Hiva Oa, dan Ua Huka dilaporkan telah mulai melihat perubahan permukaan air, menandai kedatangan tsunami.
Indonesia: Gelombang Terukur di 13 Titik, Peringatan Dini Dicabut
Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami di 10 wilayah, termasuk Talaud, Gorontalo Utara, Halmahera Utara, dan Jayapura. Tsunami minor terdeteksi di 13 titik berbeda.
Data BMKG menunjukkan ketinggian gelombang bervariasi, mulai dari 0,06 meter di Talaud hingga 0,5 meter di Sarmi, Papua. Peringatan tsunami kemudian dicabut setelah seluruh catatan marigram menunjukkan tren penurunan signifikan.
Galapagos Ditutup, Sekolah Daring di Ekuador
Di belahan Pasifik lainnya, Ekuador menutup tempat wisata di Kepulauan Galapagos dan menetapkan sekolah daring di sepanjang pantai sebagai langkah antisipatif. Institut Oseanografi Angkatan Laut Ekuador (INOCAR) menyatakan potensi gelombang mencapai 1,5 meter di wilayah pantai negara tersebut.
Pantai, kawasan lindung, dan akses publik di wilayah maritim sementara ditutup. Pemerintah mengambil langkah ini untuk melindungi keselamatan warga dan wisatawan dari potensi gelombang susulan.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
MIND ID Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
- 31 Juli 2025
3.
KPR BTN Gerakkan Ekonomi dan Perkuat Akses Rumah
- 31 Juli 2025
4.
BRI Fokus UMKM, Kredit Capai Rp1.416 Triliun
- 31 Juli 2025