Sri Mulyani Siapkan Stimulus Ekonomi Jelang Natal 2025

Sri Mulyani Siapkan Stimulus Ekonomi Jelang Natal 2025
Sri Mulyani Siapkan Stimulus Ekonomi Jelang Natal 2025

JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali menaruh perhatian pada penguatan ekonomi domestik menjelang masa liburan akhir tahun. Kali ini, fokus diarahkan pada penyusunan paket stimulus ekonomi baru yang ditargetkan akan dirilis sebelum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah ini menjadi strategi lanjutan dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan sektor riil di tengah meningkatnya aktivitas konsumsi saat musim liburan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, formulasi paket stimulus tersebut dilakukan melalui koordinasi lintas kementerian, terutama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta sejumlah menteri teknis lain. Upaya ini menandakan bahwa pemerintah ingin memastikan paket kebijakan mampu menjangkau berbagai sektor yang paling terdampak maupun yang potensial tumbuh di periode akhir tahun.

"Stimulus musim liburan ini sedang diformulasikan dengan koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan menteri terkait lainnya," kata Sri Mulyani dalam pernyataannya di Jakarta.

Baca Juga

8 Crypto Terbaik 2025, Naik Ribuan Persen

Sebelumnya, pemerintah telah dua kali menggulirkan paket stimulus ekonomi sepanjang tahun 2025. Paket pertama diluncurkan pada Januari dan Februari dengan nilai mencapai Rp33 triliun atau sekitar US$2 miliar. Stimulus ini mencakup beragam insentif untuk mendorong konsumsi dan investasi masyarakat. Di antaranya adalah diskon tagihan listrik, PPN yang ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah, perlindungan berupa asuransi kehilangan pekerjaan (JKP), hingga kebijakan pajak penghasilan final 0,5 persen untuk UMKM yang diperpanjang masa berlakunya.

Beberapa insentif tambahan lain yang diberikan melalui paket awal tahun termasuk PPh 21 ditanggung pemerintah untuk para karyawan, bantuan pembiayaan, subsidi Asuransi Kecelakaan Kerja (JKK) bagi industri padat karya, serta dukungan insentif untuk kendaraan listrik.

Memasuki pertengahan tahun, pemerintah kembali menyalurkan bantuan dalam bentuk paket stimulus kedua yang difokuskan pada bulan Juni dan Juli 2025. Nilai totalnya mencapai Rp24,4 triliun atau setara US$1,5 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp23,6 triliun diserap dari anggaran negara, sedangkan Rp900 miliar bersumber dari dana non-APBN.

Rincian paket pertengahan tahun ini lebih banyak menyasar sektor transportasi dan konsumsi masyarakat luas. Stimulus yang diberikan antara lain berupa pengurangan PPN 6 persen untuk pembelian tiket pesawat kelas ekonomi, diskon tiket kereta api hingga 30 persen, serta pemotongan tarif angkutan laut sebesar 50 persen.

Langkah lain yang turut diperkuat adalah bantuan sosial tambahan berupa 10 kilogram beras untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, pemberian subsidi gaji senilai Rp600 ribu bagi sekitar 17 juta pekerja serta 565 guru, hingga insentif diskon jalan tol dan keringanan premi JKK bagi industri padat karya.

Realisasi dari stimulus pada kuartal kedua tahun ini telah menunjukkan progres yang cukup signifikan. Hingga akhir Juni 2025, dana yang telah tersalurkan mencapai Rp13,6 triliun atau sekitar US$830 juta. Meski demikian, penyaluran untuk bulan Juli masih dalam proses evaluasi oleh Kementerian Keuangan untuk memastikan efektivitas penggunaannya.

Pernyataan Menteri Keuangan tersebut turut diperkuat oleh pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang lebih dulu menegaskan bahwa paket stimulus ekonomi akan tetap dilanjutkan hingga semester kedua tahun ini. Menurutnya, kebijakan lanjutan tersebut dibutuhkan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, terutama di sektor konsumsi rumah tangga yang menjadi tulang punggung PDB nasional.

Airlangga menambahkan bahwa pemerintah akan mengumumkan secara resmi detail paket stimulus untuk periode akhir tahun pada bulan September 2025. Dengan demikian, masyarakat dan pelaku usaha diharapkan dapat bersiap dan menyesuaikan perencanaan keuangan serta operasional mereka.

Melalui rangkaian stimulus ini, pemerintah berharap konsumsi masyarakat meningkat tanpa memberatkan daya beli, terutama menjelang momen penting seperti Natal dan Tahun Baru yang kerap memicu inflasi musiman. Strategi ini sekaligus menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional sembari terus mendorong pertumbuhan dari sisi permintaan domestik.

Di tengah tantangan global yang masih belum sepenuhnya pulih, langkah antisipatif ini menunjukkan kesiapan fiskal Indonesia dalam menjaga perekonomian tetap tangguh dan inklusif. Harapannya, stimulus akhir tahun bukan hanya mampu meningkatkan konsumsi masyarakat, tetapi juga menjadi dorongan bagi sektor-sektor produktif untuk tetap bergerak positif di penghujung tahun 2025.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Infrastruktur Kendaraan Listrik Didorong Lewat Kolaborasi

Infrastruktur Kendaraan Listrik Didorong Lewat Kolaborasi

Transportasi Kereta Jadi Andalan Saat Gumitir Ditutup

Transportasi Kereta Jadi Andalan Saat Gumitir Ditutup

Kereta Api Tawarkan Diskon hingga Akhir Juli

Kereta Api Tawarkan Diskon hingga Akhir Juli

Daftar Mobil Listrik Bergaransi Baterai Terbaik

Daftar Mobil Listrik Bergaransi Baterai Terbaik

Kendaraan Online Dikonversi ke BBG, PGN Perluas Program di Jakarta dan Surabaya

Kendaraan Online Dikonversi ke BBG, PGN Perluas Program di Jakarta dan Surabaya