Kendaraan Online Dikonversi ke BBG, PGN Perluas Program di Jakarta dan Surabaya
- Kamis, 31 Juli 2025

JAKARTA - Dorongan untuk mempercepat transisi energi rendah emisi di sektor transportasi kembali mendapat dukungan konkret. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas dari Pertamina, mengambil langkah nyata dengan menambahkan konversi bahan bakar gas (BBG) ke dalam armada kendaraan transportasi online. Pada pertengahan 2025, sebanyak 40 unit kendaraan 30 di antaranya beroperasi di Jakarta dan sisanya di Surabaya—telah dipasangi converter kit BBG.
Langkah ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PGN dan dilakukan melalui kolaborasi dengan PT Gagas Energi Indonesia, anak usaha PGN, serta Komunitas Mobil Gas (Komogas). Dengan sistem dual fuel, kendaraan dapat menggunakan BBG maupun BBM, memberikan fleksibilitas operasional bagi pengemudi.
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, menjelaskan bahwa konversi kendaraan ke BBG ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. “Komitmen Indonesia menuju Net Zero Emissions 2060 membutuhkan kontribusi nyata dari seluruh sektor. PGN mengambil peran aktif melalui program konversi BBG yang terbukti menurunkan emisi karbon secara signifikan dan dapat segera diimplementasikan,” ujarnya.
Baca Juga
Upaya ini bukan langkah baru bagi PGN. Sejak 2023, perusahaan bersama Komogas telah berhasil mengonversi 187 kendaraan dari BBM ke BBG. Rinciannya, 80 kendaraan dikonversi pada 2023, disusul 67 unit pada 2024, dan tambahan 40 unit pada 2025 melalui skema CSR. Tak hanya dari perusahaan, komunitas Komogas pun menunjukkan partisipasi aktif dengan melakukan konversi mandiri terhadap 102 kendaraan anggotanya.
Menurut Direktur Utama Gagas Energi Indonesia, Santiaji Gunawan, efisiensi ekonomi menjadi salah satu keunggulan utama dari penggunaan BBG. Harga BBG yang berada di kisaran Rp4.500 per Liter Setara Premium (LSP) diklaim mampu menurunkan biaya bahan bakar hingga 30 persen dibanding BBM. “Kami percaya, penggunaan BBG adalah langkah strategis untuk mewujudkan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien,” jelasnya.
Ketua Komogas, Andy Lala Lumban Gaol, turut menggarisbawahi kesiapan infrastruktur BBG di Indonesia. Berdasarkan data komunitas, rata-rata pengisian BBG anggota mencapai 9 liter per transaksi. Bahkan, ada satu kendaraan yang mampu mencatatkan jarak tempuh 10.987 km dalam satu bulan, dengan porsi konsumsi BBG mencapai 80 persen. Data ini menunjukkan bahwa tidak hanya hemat, tetapi juga secara teknis BBG siap digunakan dalam mobilitas harian.
Selain sekadar menyediakan perangkat konversi, PGN dan Komogas juga aktif dalam hal edukasi dan pengembangan infrastruktur pendukung. Program pelatihan teknisi konversi, sosialisasi manfaat BBG, serta pengembangan aplikasi seluler yang membantu pengguna menemukan lokasi SPBG (Stasiun Pengisian BBG) terdekat terus dilakukan. Semua kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-60 PGN dan mendukung agenda transisi energi nasional.
Peran aktif PGN dalam mendukung energi bersih melalui program konversi kendaraan BBM ke BBG tak hanya berdampak positif pada pengurangan emisi, tapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pilihan energi alternatif yang lebih efisien. Dengan keterlibatan komunitas pengguna, seperti Komogas, langkah ini berpotensi mendorong adopsi BBG lebih luas di kalangan pengguna kendaraan pribadi dan pelaku transportasi daring.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang dikonversi, tantangan ke depan adalah memperluas jangkauan SPBG di berbagai wilayah. Hal ini akan menjadi faktor krusial untuk memastikan kenyamanan dan keberlanjutan penggunaan BBG dalam transportasi harian. Namun, dengan kolaborasi aktif dari pemerintah, pelaku industri, dan komunitas, target tersebut bukanlah hal yang mustahil.
Program ini juga menjadi bagian dari implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam aspek pembangunan industri yang berkelanjutan, energi bersih, serta kota dan komunitas yang berkelanjutan. Di tengah upaya global mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, inisiatif semacam ini memberikan harapan bagi terciptanya sistem transportasi nasional yang lebih hijau dan hemat biaya.
Dengan terus berkomitmen menyediakan solusi nyata di lapangan, PGN menunjukkan bahwa transformasi energi bukan hanya slogan, tetapi bisa diwujudkan melalui langkah-langkah terukur dan kolaboratif. Dukungan masyarakat, terutama pengguna transportasi online dan pemilik kendaraan pribadi, akan menjadi kunci keberhasilan dalam memperluas ekosistem BBG di masa mendatang.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
MIND ID Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
- 31 Juli 2025
3.
KPR BTN Gerakkan Ekonomi dan Perkuat Akses Rumah
- 31 Juli 2025
4.
BRI Fokus UMKM, Kredit Capai Rp1.416 Triliun
- 31 Juli 2025