KUR BSI 2025: Akses Modal UMKM Ringan dan Transparan
JAKARTA - Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mendapatkan modal tambahan untuk mengembangkan usaha kerap menjadi tantangan tersendiri. Menjawab kebutuhan ini, Bank Syariah Indonesia (BSI) hadir dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BSI 2025 yang menawarkan akses pembiayaan lebih mudah, fleksibel, dan berbasis prinsip syariah.
Program ini dirancang khusus untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah yang kesulitan memperoleh pendanaan formal. Dengan KUR BSI 2025, pelaku UMKM dapat memperoleh modal untuk memperkuat operasional usaha, menambah peralatan, hingga memperluas skala bisnis.
BSI, sebagai salah satu penyalur resmi dana KUR, menerima alokasi Rp17 triliun dari pemerintah untuk 2025. Fasilitas ini dapat diakses tanpa agunan, sehingga lebih praktis bagi pengusaha yang baru memulai atau belum memiliki aset sebagai jaminan. Selain itu, seluruh pembiayaan menggunakan akad syariah, bebas bunga atau riba, namun tetap transparan dalam margin keuntungan.
Baca Juga
Skema Pembiayaan dan Cicilan Ringan
Per September 2025, BSI kembali membuka layanan KUR Mikro Syariah yang menyasar UMKM yang sebelumnya belum tersentuh pembiayaan formal. Program ini menawarkan plafon mulai dari Rp10 juta hingga Rp100 juta, dengan tenor panjang dan cicilan ringan. Pinjaman ini menggunakan akad syariah seperti Murabahah (jual-beli) atau Mudharabah (kerja sama), dengan margin setara bunga 0,25% per bulan atau 3% per tahun—setara dengan KUR konvensional tetapi berbasis syariah.
Berikut simulasi angsuran KUR BSI 2025 untuk berbagai plafon pinjaman:
Plafon Rp10 juta: angsuran Rp183.333–Rp850.000/bulan (tenor 12–60 bulan)
Plafon Rp20 juta: angsuran Rp366.600–Rp1.700.000/bulan
Plafon Rp30 juta: angsuran Rp550.000–Rp2.550.000/bulan
Plafon Rp40 juta: angsuran Rp733.300–Rp3.400.000/bulan
Plafon Rp50 juta: angsuran Rp916.600–Rp4.250.000/bulan
Plafon Rp75 juta: angsuran Rp1.375.000–Rp6.375.000/bulan
Plafon Rp100 juta: angsuran Rp1.833.333–Rp8.500.000/bulan
Dengan tenor fleksibel hingga 60 bulan, pengusaha dapat menyesuaikan kemampuan bayar dengan arus kas usaha, sehingga risiko gagal bayar dapat diminimalkan.
Syarat Pengajuan
Agar pengajuan KUR BSI 2025 berjalan lancar, calon debitur perlu memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
Warga Negara Indonesia (WNI), minimal berusia 21 tahun atau sudah menikah
Memiliki usaha berjalan minimal enam bulan
Melampirkan fotokopi KTP dan KK, atau Akta Nikah bagi yang sudah menikah
Dokumen legalitas usaha
Fotokopi dokumen agunan (jika diperlukan)
Persyaratan yang relatif sederhana ini membuat KUR BSI lebih mudah diakses oleh pelaku UMKM yang sebelumnya belum pernah memanfaatkan fasilitas perbankan.
Cara Pengajuan Mudah dan Praktis
Pengajuan KUR BSI dapat dilakukan melalui kantor cabang terdekat atau secara digital lewat aplikasi Salam Digital. Proses pengajuan di aplikasi cukup sederhana: calon debitur mengisi formulir registrasi lengkap, mencantumkan email, provinsi, dan kota asal, lalu klik “Ajukan.” Selanjutnya, customer service BSI akan menghubungi untuk langkah verifikasi dan pencairan dana.
Dengan skema ini, pelaku UMKM bisa memperoleh modal tambahan tanpa harus ribet mengurus banyak dokumen, sambil tetap mematuhi prinsip syariah. Dana yang diterima dapat digunakan untuk menambah stok barang, membeli peralatan, memperluas usaha, hingga memperkuat kapasitas produksi.
KUR BSI 2025 sebagai Pendorong UMKM Naik Kelas
Selain memberikan akses modal, KUR BSI 2025 berpotensi mendorong UMKM untuk naik kelas, dari usaha mikro menuju usaha yang lebih produktif, kompetitif, dan berdaya saing tinggi di pasar nasional maupun global. Program ini selaras dengan upaya pemerintah dan BSI dalam memperkuat ekosistem UMKM, menjadikan sektor ini sebagai tulang punggung ekonomi nasional yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan plafon yang fleksibel, cicilan ringan, dan kemudahan akses digital, KUR BSI 2025 memberikan peluang nyata bagi para pelaku UMKM untuk berkembang tanpa terbebani riba, sambil tetap memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan dan pengembangan usaha.
Rekomendasi
