Infrastruktur Gas PLN EPI Mengoptimalkan Transisi Energi di Papua Utara

Minggu, 08 Desember 2024 | 21:40:06 WIB

Jakarta - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Papua Bersama Konsorsium resmi menandatangani Perjanjian Pengembangan Bersama (JDA) untuk proyek gasifikasi Papua Utara pada Senin (2/12/2024).

Penandatanganan ini menjadi langkah maju dalam proyek gasifikasi yang bertujuan memperkuat rantai pasokan gas melalui pembangunan infrastruktur LNG midstream untuk pembangkit listrik di Papua Utara, sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, mengatakan bahwa kerja sama strategis ini merupakan langkah penting untuk memastikan pasokan energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berbasis domestik di Papua Utara.

"Proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur gas tetapi juga menciptakan sinergi yang kuat antara berbagai pihak untuk memastikan pasokan energi yang aman di Indonesia Timur. Dengan ditandatanganinya JDA ini, kami yakin langkah-langkah selanjutnya, seperti desain, pendanaan, dan konstruksi, dapat berlangsung lebih cepat," ujar Iwan.

Sebagai penyedia utama energi primer untuk pembangkit listrik PLN, PLN EPI berkomitmen untuk menjaga rantai pasokan energi yang andal dan efisien serta mendukung transisi energi nasional. Dengan mengutamakan gas sebagai pengganti BBM yang lebih bersih, PLN EPI memperkuat posisinya sebagai katalis dalam mencapai Net Zero Emissions pada 2060.

"Kami yakin gas memiliki peran penting sebagai energi transisi yang dapat mengurangi emisi karbon. Lewat proyek ini, PLN EPI tidak hanya memperkuat ketahanan energi di Papua Utara, tetapi juga mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan transisi energi yang berkelanjutan," tambah Iwan.

Proyek gasifikasi Papua Utara akan mendukung operasi tujuh pembangkit listrik utama dengan total kapasitas 168 MW. Proyek ini juga memerlukan pasokan gas rata-rata 20,83 BBTUD selama 20 tahun ke depan.

Infrastruktur utama yang akan dibangun dalam kerjasama ini mencakup dua Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Jayapura dan Biak serta dua Onshore Storage Facility di Manokwari dan Nabire untuk memastikan pasokan gas yang lebih stabil dan efisien.

Tujuh pembangkit yang akan menerima pasokan gas termasuk PLTMG Manokwari 2 (20 MW), MPP Nabire (23 MW), PLTMG Nabire 2 (10 MW), MPP Jayapura (50 MW), PLTMG Jayapura Peaker (40 MW), PLTMG Biak (15 MW), dan PLTMG Biak 2 (10 MW). PLN EPI dan Papua Bersama Konsorsium, yang terdiri dari PT Pertamina Internasional Shipping, PT PGN LNG Indonesia, PT Enviromate Technology International, dan PT APCA Tirta Engineering, akan bekerja sama dalam validasi teknis, desain rekayasa, perizinan, pemodelan keuangan, serta manajemen proyek secara keseluruhan.

Eka Suhendra, Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina Internasional Shipping, menekankan pentingnya proyek ini sebagai bentuk sinergi nyata antar BUMN.

"Proyek ini merupakan peluang besar untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Dengan pengalaman dan kemampuan teknis konsorsium, kami yakin proyek ini akan memberikan manfaat besar, tidak hanya untuk sektor energi tetapi juga untuk masyarakat Papua," ujar Eka.

Terkini