KAI Luncurkan Inovasi Ground Detector Lokomotif: Kolaborasi Kuat dengan UGM untuk Efisiensi dan Keselamatan Operasional

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:09:21 WIB
KAI Luncurkan Inovasi Ground Detector Lokomotif: Kolaborasi Kuat dengan UGM untuk Efisiensi dan Keselamatan Operasional

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan industri perkeretaapian nasional dengan meluncurkan inovasi terbaru "Ground Detector Lokomotif". Acara peluncuran berlangsung di Dipo Lokomotif Cipinang, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yang berharap teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi serta keselamatan operasional layanan KAI.

Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi yang matang antara KAI dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Dikembangkan oleh Wanda Sri Wahono, seorang karyawan dari Depo Lokomotif Bandung, inovasi ini dirancang untuk meminimalisir risiko gangguan akibat kebocoran arus listrik pada lokomotif, yang selama ini kerap menjadi tantangan dalam operasional kereta api. “Teknologi ini berfungsi mendeteksi risiko gangguan sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar akibat kebocoran arus. 

Dengan adanya Ground Detector Lokomotif, KAI dapat mengantisipasi masalah kebocoran arus pada lokomotif lebih dini sehingga meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keselamatan operasional layanan kereta api," ujar Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana John Robertho saat peluncuran.

Sebagai bagian dari pengembangan teknologi ini, KAI dan UGM menerapkan berbagai tahapan uji untuk mengukur dan memastikan kesiapan teknologi sebelum aplikasi luas di lapangan. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan, “Melalui berbagai tahap uji untuk mengukur kesiapan teknologi, salah satunya melalui TRL sampai 9 teknologi tersebut harus melalui validasi dan pengujian di lingkungan operasional sebenarnya. Oleh karena itu, KAI menjalin kemitraan dengan UGM untuk mempercepat pengembangan dan penerapan teknologi ini.”

Pendekatan ini mengikuti framework Technology Readiness Level (TRL), yang merupakan metodologi yang digunakan untuk mengukur kesiapan teknologi baru dalam diterapkan ke lingkungan nyata. Sehingga, teknologi yang diluncurkan tidak hanya berupa prototipe, melainkan sudah teruji dan siap diimplementasikan secara operasional.

Kolaborasi antara KAI dan UGM tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi namun juga pada peningkatan sumber daya manusia. Kepala STMIK Amikom, Yogyakarta, menambahkan bahwa kolaborasi dengan industri seperti KAI tidak hanya meningkatkan kualitas pengetahuan teknologi di kalangan akademisi namun juga mempercepat penerapan teknologi yang lebih inovatif di Indonesia. Anne Purba menambahkan, “Selain inovasi teknologi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan inovasi. KAI berkomitmen untuk menyediakan program studi lanjut dan pelatihan bagi pegawai yang ingin mendalami riset berbasis inovasi.”

Langkah ini sejalan dengan visi KAI untuk tidak hanya mengadopsi teknologi tetapi juga mengembangkan kemampuan internal dalam mengelola inovasi teknologi. “Dengan meningkatkan kompetensi karyawan, KAI tidak hanya mempercepat transformasi digital tetapi juga mengurangi ketergantungan pada teknologi impor,” tambah Anne. Salah satu strategi yang diterapkan KAI dalam hal ini adalah reverse engineering terhadap teknologi yang sudah ada, yang memungkinkan pengembangan teknologi lebih lanjut secara mandiri.

Strategi ini merupakan bagian dari langkah penting KAI untuk mewujudkan transportasi yang lebih andal, efisien, dan mandiri serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan efisiensi operasi dan keselamatan layanan kereta api semakin meningkat, memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.

Sebagai perusahaan transportasi kereta api terbesar di Indonesia, KAI menyadari bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan industri di masa depan. Anne mengakhiri dengan menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan dan kolaborasi strategis dalam menghadapi masa depan industri perkeretaapian, “Sebagai perusahaan yang terus berkembang, KAI akan terus mendorong budaya inovasi di lingkungan kerja dan membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan. Dengan demikian, KAI tidak hanya menjadi pelopor dalam transformasi teknologi transportasi tetapi juga memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi pelanggan dan masyarakat luas.”

Peluncuran Ground Detector Lokomotif adalah tonggak penting dalam upaya KAI untuk memodernisasi layanan transportasinya, memastikan bahwa mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga mempersiapkan diri untuk tantangan masa depan. Dengan keberhasilan kolaborasi ini, diharapkan lebih banyak inovasi akan lahir dari kemitraan antara industri dan akademisi, membawa perubahan positif bagi industri transportasi tanah air.

Terkini