JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi jamaah haji asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Garuda Indonesia menyatakan komitmennya untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan aman pada musim haji tahun 1446 H/2025 M. Komitmen ini disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu, 19 Februari 2025, antara perwakilan Garuda Indonesia dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat (Kemenag NTB), Zamroni Aziz.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh beberapa petinggi dan perwakilan penting seperti Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kabid PHU) Lalu Muhammad Amin, VP Umrah, Haji, dan Charter Garuda, Ubay Ihsandi, SM Hajj Operation dan Services Sampiriyanto, serta Mataram Branch Manager Chairul Fajar H. Diskusi ini terfokus pada strategi peningkatan layanan bagi sekitar sepuluh ribu jamaah haji yang akan berangkat dari NTB dalam musim haji tahun ini.
“Pesawat yang akan digunakan untuk mengangkut jamaah haji NTB adalah Garuda Boeing 777, yang dikenal memiliki fasilitas nyaman untuk penerbangan jarak jauh,” ujar Zamroni Aziz saat ditemui usai pertemuan. Penggunaan armada Boeing 777 merupakan strategi Garuda Indonesia untuk memastikan kenyamanan maksimal selama perjalanan udara yang panjang menuju Tanah Suci.
Peningkatan Pelayanan yang Komprehensif
Lebih lanjut, Zamroni menekankan bahwa Garuda Indonesia tidak hanya berhenti pada penyediaan pesawat yang mumpuni. Perusahaan penerbangan nasional ini juga menerapkan pendekatan pelayanan yang sensitif terhadap kebutuhan kultur masyarakat NTB yang heterogen, terdiri dari tiga suku utama dengan bahasa dan karakter yang berbeda. “Kami menekankan pentingnya pendekatan yang tepat dalam melayani jamaah haji NTB,” tambah Zamroni.
Sebagai bentuk kesiapan, Garuda Indonesia juga akan terlibat aktif dalam sesi manasik haji dengan memberikan bimbingan tentang tata cara penerbangan. “Hal ini bertujuan agar para jamaah memahami prosedur perjalanan dengan baik dan merasa lebih nyaman selama penerbangan,” jelasnya.
Prioritas Pelayanan Jamaah Lansia dan Disabilitas
VP Umrah, Hajj, dan Charter Garuda, Ubay Ihsandi, menyatakan bahwa pelayanan terhadap jamaah yang memiliki kebutuhan khusus, seperti lansia, disabilitas, dan jamaah dengan risiko tinggi (risti) juga menjadi salah satu prioritas dalam peningkatan layanan haji tahun ini. “Dengan adanya komitmen ini, diharapkan para jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih nyaman dan lancar,” tuturnya.
Komitmen ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi pelayanan di tahun-tahun sebelumnya, di mana Garuda Indonesia terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menerima masukan dan saran dalam upaya peningkatan kualitas layanan. Langkah ini menunjukkan keseriusan Garuda Indonesia dalam memenuhi standar pelayanan jamaah haji sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat.
Kolaborasi Berkelanjutan dengan Kementerian Agama
Kerjasama erat dengan Kementerian Agama juga merupakan elemen penting dalam strategi Garuda Indonesia. Zamroni Aziz menggarisbawahi pentingnya kolaborasi berkelanjutan yang sudah terjalin dengan baik. "Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemenag guna mendapatkan masukan yang berguna dalam meningkatkan kualitas layanan," katanya. Pendekatan ini menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji yang lancar dan terstruktur.
Kedepannya, Garuda Indonesia dan Kementerian Agama berharap upaya dan strategi yang telah disusun mampu menghasilkan pengalaman perjalanan haji yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga berkesan. Antusiasme dari kedua belah pihak terlihat dari kesiapan dalam merencanakan seluruh aspek perjalanan, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan para jamaah.
Dengan adanya komitmen yang kuat dari Garuda Indonesia, diharapkan perjalanan ibadah haji tahun ini bisa berjalan lebih baik dan memberikan dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat, terutama bagi para jamaah yang telah menanti untuk menunaikan rukun Islam kelima ini dengan penuh harapan dan semangat. Pengalaman ibadah haji yang lebih baik akan menjadi bagian dari usaha meningkatkan mutu pelayanan haji secara nasional, seiring dengan meningkatnya tuntutan terhadap pelayanan yang berkualitas tinggi.