JAKARTA - PT Waskita Fim Perkasa Realti (WFPR), yang merupakan cucu usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), secara resmi mengumumkan proses restrukturisasi utang dengan PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Intidana Sukses Makmur. Langkah ini ditempuh sebagai bagian dari upaya WFPR untuk mengelola keuangan secara lebih bijak dan memperkuat posisi finansial mereka di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi.
Restrukturisasi utang ini menjadi langkah penting bagi WFPR, sebagai cucu usaha yang bernaung di bawah PT Waskita Karya Realty (WKR), anak perusahaan dengan kepemilikan saham sepenuhnya atau 99,99% oleh Waskita Karya. WKR sendiri memiliki 90% saham di WFPR, menjadikannya pemegang kendali utama terhadap kebijakan yang diambil oleh WFPR.
Ermy Puspa Yunita, selaku Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, mengonfirmasi rencana restrukturisasi utang ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesehatan finansial cucu usahanya. "Restrukturisasi utang adalah bagian dari upaya kami untuk memperkuat struktur permodalan dan memastikan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang," jelas Ermy dalam sebuah pernyataan resmi kepada media.
Langkah ini bukan hanya tentang mengelola utang, tetapi juga merupakan bagian dari strategi komprehensif Waskita Karya untuk mendukung anak dan cucu perusahaannya agar dapat bertumbuh dan berkembang di tengah lanskap bisnis yang dinamis. Ermy menambahkan, dengan restrukturisasi ini, WFPR dapat fokus pada pengembangan proyek-proyek properti yang berkualitas dan berkelanjutan.
WFPR, yang berfokus pada sektor properti, memiliki berbagai proyek yang tersebar di wilayah strategis. Dengan restrukturisasi ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada proyek-proyek yang saat ini sedang berjalan serta yang dimiliki dalam pipeline pengembangan. "Melalui pengelolaan utang yang lebih baik, kami berharap dapat meningkatkan likuiditas perusahaan sehingga mampu mendanai ekspansi lebih lanjut," ungkap Ermy.
Kerjasama dengan BPR Intidana dalam restrukturisasi ini bukan tanpa alasan. BPR Intidana dikenal memiliki rekam jejak yang solid dalam mendukung pembiayaan perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Kolaborasi ini merupakan wujud dari kepercayaan dan keyakinan antara kedua belah pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Pada kesempatan yang sama, pihak BPR Intidana juga menyatakan optimisme mereka terhadap langkah restrukturisasi ini. “Kami percaya bahwa kerja sama dengan WFPR akan membawa manfaat jangka panjang, tidak hanya bagi kedua belah pihak, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi lingkungan bisnis yang lebih luas,” kata juru bicara BPR Intidana.
Restrukturisasi utang ini juga mencerminkan komitmen Waskita Karya dan unit usahanya untuk mempertahankan kelangsungan bisnis di tengah berbagai tantangan ekonomi, termasuk dampak dari kondisi pasar yang fluktuatif. Dengan demikian, Waskita Karya tetap bertekad untuk memimpin sektor konstruksi dan properti di Indonesia dengan inovasi dan daya saing yang tinggi.
Melihat ke depan, WFPR diharapkan dapat terus berkembang dengan dukungan restrukturisasi ini. Manajemen perusahaan berencana untuk mengoptimalkan berbagai aset dan fokus pada inisiatif strategis lain guna meningkatkan portofolio properti mereka serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Dalam skema yang lebih luas, restrukturisasi ini juga diharapkan menjadi katalis bagi peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan. "Kami yakin bahwa strategi ini tidak hanya akan membawa stabilitas finansial jangka pendek, tetapi juga akan membuka peluang-peluang baru di masa depan," terang Ermy.
Ke depan, Waskita Karya beserta seluruh unit usaha di bawahnya tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional, sejalan dengan visi mereka untuk menjadi pelaku utama dalam industri konstruksi dan properti Indonesia. Dengan kekuatan sinergi antara perusahaan induk dan unit-unit usahanya, Waskita Karya optimis dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di industri yang terus berkembang.
Secara keseluruhan, langkah restrukturisasi yang dilakukan oleh WFPR dengan BPR Intidana menjadi pijakan penting dalam rangka memperkuat fondasi keuangan dan operasional, sembari berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Langkah ini mendapatkan perhatian luas dari pemangku kepentingan dan diharapkan menjadi contoh baik bagi perusahaan-perusahaan lain di industri serupa.