JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk terus mendorong transformasi dalam menjalankan bisnisnya. Dengan fokus pada keberlanjutan, Waskita tidak hanya memperhatikan penyehatan finansial, tetapi juga mengintegrasikan empat pilar utama dalam strategi transformasinya. Empat pilar tersebut mencakup pemulihan bisnis, perkembangan organisasi dan budaya, restrukturisasi keuangan, serta adopsi digitalisasi.
"Melalui strategi transformasi ini, kami berharap dapat mewujudkan visi kami menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan," ungkap Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, dalam keterangan resminya.
Fokus pada Perolehan Nilai Kontrak Baru
Dalam upayanya mencapai visi tersebut, Waskita menitikberatkan perhatian pada perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB). Untuk memastikan keberhasilan strategi ini, perusahaan telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang bertugas menilai risiko dan kelayakan setiap proyek sebelum dilakukan pengambilan keputusan untuk mengikuti tender.
Ermy menambahkan bahwa peningkatan kompetensi sumber daya manusia adalah bagian integral dari strategi bisnis Waskita. "Kami terus mendorong pelatihan dan sertifikasi bagi pegawai guna menjawab tantangan yang akan dihadapi di masa depan," tegasnya.
Penggunaan Metode Lean Construction
Waskita juga mengadopsi metode lean construction dalam berbagai proyeknya. Pendekatan ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses konstruksi, sementara itu juga mengoptimalkan penyerapan stok. Selain itu, pengembangan program Value Stream Booster (VSB) juga dilakukan untuk mendeteksi potensi deviasi biaya sejak dini dan secara akurat.
Memperkuat Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan
Sejalan dengan peningkatan aspek teknis dan operasional, Waskita juga berfokus pada penguatan tata kelola, risiko, dan kepatuhan (Governance, Risk, & Compliance). "Kami memenuhi perbaikan Roadmap Manajemen Risiko dan meningkatkan fungsi manajemen risiko melalui asesmen Risk Maturity Index (RMI) serta menjaga agar fungsi legal berjalan optimal," jelas Ermy.
Transformasi Digital untuk Efisiensi
Bagian lain dari transformasi Waskita adalah penerapan digitalisasi secara masif. Di bidang operasional, perusahaan ini telah mengintegrasikan sistem Core ERP SAP S/4 HANA dengan Building Information Modelling (BIM) dan perencanaan Last Planner System (LPS), menjadikannya satu-satunya perusahaan konstruksi di Indonesia yang memadukan ketiga sistem tersebut.
Selain itu, Waskita mengembangkan berbagai inovasi digital seperti penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Waskita Intelligent Sensing System (WISENS). "Inovasi ini kami terapkan pada proyek-proyek untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan," terang Ermy.
Dua aplikasi AI yang telah digunakan adalah AI Pavement Crack Detection yang mendeteksi kerusakan jalan guna mencapai target zero defect dalam proses konstruksi. "Penghitungan jumlah dan jenis kerusakan kini dapat dilakukan secara otomatis dan lebih efisien, mendukung pengawasan dan inspeksi aset jalan tol hingga 40 persen lebih cepat," tambah Ermy.
Untuk memastikan keamanan di lapangan, Waskita mengimplementasikan AI APD Inspection guna memastikan setiap pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara tepat. Langkah ini juga diarahkan untuk mencapai target zero fatality di lingkungan kerja.
Mengimplementasikan Keunggulan Operasional Secara Berkelanjutan
Dengan berbagai upaya transformasi yang dilakukan, Waskita berharap dapat mencapai kondisi operational excellence yang berkelanjutan. "Secara keseluruhan, ultimate goals transformasi Waskita adalah tercapainya keunggulan operasional secara berkesinambungan. Kami akan selalu berupaya untuk menyelesaikan proyek-proyek dengan mutu terbaik, tepat waktu, dan biaya yang efisien," tutur Ermy Puspa Yunita.
Melalui langkah-langkah strategis ini, Waskita Karya berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam sektor infrastruktur nasional, dengan inovasi dan keberlanjutan sebagai fondasinya. Dengan strategi transformasi ini, perusahaan berharap dapat menjamin pertumbuhan dan adaptabilitas di tengah pencapaian proyek infrastruktur yang semakin kompleks dan menantang.