JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang baru-baru ini menandatangani sebuah perjanjian bersejarah yang memberikan potongan harga sebesar 10 persen bagi santri dan pengurus pondok pesantren di wilayahnya. Perjanjian ini diresmikan kemarin melalui penandatanganan antara Kepala Daop 4 Semarang, Daniel Johannes Hutabarat, dan perwakilan pondok pesantren di Kampus Pondok Pesantren Askhabul Kahfi.
Diskon Semarak untuk Mendukung Mobilitas Santri
Kebijakan diskon ini dijadwalkan berlaku selama dua tahun ke depan dan mencakup diskon 10 persen untuk tiket kereta api jarak jauh dan menengah. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan mobilitas para pelajar dan staf pengurus pondok yang kerap melakukan perjalanan dengan tujuan pendidikan maupun keperluan lainnya.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyoroti tujuan mulia di balik inisiatif ini. "Melalui program ini, KAI ingin turut berperan dalam mendukung pendidikan dengan menghadirkan transportasi yang lebih terjangkau bagi santri dan pengurus pondok pesantren," ujar Franoto. "Diskon ini berlaku untuk semua kelas perjalanan, termasuk eksekutif, bisnis, dan ekonomi, dengan pemesanan melalui aplikasi Access by KAI."
Rincian Program Diskon dan Persyaratan
Franoto menjelaskan bahwa diskon ini tidak berlaku untuk perjalanan menggunakan kereta perkotaan/komuter, tarif promosi, tarif khusus, serta layanan premium seperti luxury, priority, dan panoramic. Kebijakan ini dirancang untuk memastikan bahwa manfaat nyata bisa dirasakan oleh kelompok yang dituju, yaitu para santri dan pengurus pesantren sebagai pilar pendidikan penting di Indonesia.
Franoto menambahkan, “Kami juga membuka kesempatan bagi pesantren lain untuk bergabung dalam program ini. Syaratnya, pondok pesantren memiliki jumlah santri yang signifikan dan banyak di antara mereka yang sering menggunakan transportasi kereta api.” Persyaratan ini menunjukkan komitmen KAI dalam menyalurkan diskon kepada mereka yang memang benar-benar membutuhkan.
Dampak Positif dan Harapan di Masa Depan
Lebih lanjut, Franoto membahas dampak positif yang diharapkan dari kerja sama ini. Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi santri dan pengurus pesantren, tetapi juga mencerminkan upaya KAI dalam meningkatkan aksesibilitas transportasi bagi sektor pendidikan.
Franoto menegaskan, "Dengan adanya program tersebut, diharapkan semakin banyak santri yang dapat menikmati layanan kereta api yang murah, aman, dan nyaman dalam mendukung perjalanan pendidikannya." Dengan memberikan kemudahan ini, KAI berharap bisa mendukung generasi muda Indonesia dalam mencapai cita-citanya melalui pendidikan yang lebih baik dan mobilitas yang efisien.
Program ini juga merupakan langkah strategis KAI untuk lebih dekat dengan komunitas pondok pesantren, yang selama ini juga menjadi salah satu sektor pendidikan penting di Indonesia. Langkah ini dianggap sejalan dengan misi KAI untuk memberikan pelayanan yang tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga kontribusi nyata terhadap pengembangan masyarakat.
Respons Positif dari Komunitas Pesantren
Pada acara penandatanganan perjanjian, perwakilan pondok pesantren menyambut baik inisiatif ini. Kebijakan ini dinilai bisa meringankan beban biaya transportasi yang kerap kali menjadi salah satu pengeluaran besar. "Ini adalah langkah yang sangat strategis dan kami sangat menghargai apresiasi KAI terhadap dunia pendidikan, khususnya pesantren," ujar salah satu perwakilan pondok.
Melalui program ini, KAI menunjukkan keberpihakan kepada kebutuhan nyata pendidikan pesantren, sekaligus membuka jalan bagi kolaborasi lebih lanjut dengan institusi-institusi lainnya di masa depan.
Inisiatif diskon tiket ini menunjukkan komitmen KAI dalam mendukung pendidikan dan peningkatan akses transportasi bagi sektor pendidikan. Dengan memberikan potongan harga 10 persen kepada santri dan pengurus pesantren, KAI tidak hanya mempromosikan penggunaan kereta api sebagai moda transportasi yang aman dan efisien, tetapi juga memperkuat hubungannya dengan komunitas pendidikan di Indonesia. Program ini diharapkan bisa terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak institusi untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.