Pemerintah Resmi Naikkan Harga BBM Non Subsidi Mulai 1 Februari 2025

Senin, 24 Februari 2025 | 08:38:54 WIB

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali membuat langkah signifikan dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Kebijakan ini direncanakan berlaku secara nasional mulai 1 Februari 2025, dan mengundang perhatian masyarakat serta para pelaku industri otomotif di seluruh negeri.

Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan penyesuaian harga yang dilakukan oleh pemerintah dan Pertamina, dengan tujuan menjaga keselarasan dengan harga minyak dunia dan biaya produksi yang terus meningkat. Kenaikan tersebut berlaku untuk beberapa jenis BBM nonsubsidi yaitu Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green (RON 95), Dexlite, hingga Pertamina Dex.
 

Alasan Dibalik Kenaikan Harga

Menurut informasi yang diterima, kenaikan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk fluktuasi harga minyak mentah di pasar global, peningkatan biaya produksi, dan kebutuhan untuk tetap menjaga keberlanjutan pasokan BBM dalam negeri. Sebelumnya, harga minyak global mengalami peningkatan yang cukup signifikan beberapa bulan terakhir, memaksa Pertamina untuk menyesuaikan harga di tingkat konsumen.

Salah satu narasumber di Kementerian ESDM menyatakan, "Penyesuaian harga ini tidak bisa dihindari mengingat perubahan harga minyak internasional yang cukup drastis. Ini adalah langkah yang perlu diambil untuk menjaga kesinambungan ekonomi dan pasokan energi nasional."

Dampak Terhadap Masyarakat dan Industri

Kenaikan harga BBM nonsubsidi ini diperkirakan akan berdampak pada berbagai sektor. Para pengguna kendaraan pribadi yang selama ini bergantung pada BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo mungkin merasakan beban pengeluaran yang meningkat. Sektor transportasi umum dan logistik juga diprediksi akan terkena imbasnya, mengingat banyak armada mereka menggunakan BBM jenis Dexlite dan Pertamina Dex.

"Tentu ini akan menambah beban operasional kami," ujar Dito Santoso, seorang pengusaha transportasi di Jakarta. "Namun kita juga paham, ini adalah langkah yang harus diambil seiring dengan kondisi global yang tidak menentu."

Strategi Pemerintah Menghadapi Kenaikan

Demi meringankan beban masyarakat dan pelaku industri, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menginisiasi beberapa langkah antisipatif. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat sosialisasi mengenai penggunaan energi alternatif dan efisiensi bahan bakar. Selain itu, pemerintah juga mendorong industri otomotif untuk mempercepat inovasi kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan.

Di sisi lain, ada juga seruan dari berbagai pihak agar pemerintah lebih gencar dalam mengupayakan kestabilan harga dengan memanfaatkan cadangan strategis energi dan diversifikasi sumber energi.

Tanggapan Dari Berbagai Kalangan

Tidak hanya pelaku industri, masyarakat umum pun turut menyampaikan pandangannya terkait kebijakan tersebut. Beberapa kelompok masyarakat menyuarakan keberatan mereka melalui berbagai media sosial dengan menyebut betapa kenaikan ini menambah beban ekonomi harian mereka.

"Sebagai pengguna kendaraan pribadi, tentu kami terkena dampaknya. Tapi saya berharap pemerintah bisa memberi solusi yang lebih terarah," ungkap Rizky, seorang karyawan swasta di Bandung.

Sebaliknya, ada pula yang memahami bahwa langkah ini memang diperlukan demi menjaga keseimbangan ekonomi nasional. "Kita harus realistis dengan situasi global saat ini. Kita berharap pemerintah bisa mencari cara untuk meningkatkan produksi energi dalam negeri," tambah Rina, seorang mahasiswa di Surabaya.

 

Kenaikan harga BBM nonsubsidi oleh Pertamina yang berlaku mulai 1 Februari 2025 ini merupakan strategi yang ditempuh untuk menyesuaikan dengan kenaikan harga minyak global. Meskipun menambah beban pada beberapa sektor, kebijakan ini dipandang perlu untuk menjamin kesinambungan pasokan energi. Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam penggunaan bahan bakar dan memanfaatkan inovasi serta teknologi yang ada untuk mengurangi penggunaan BBM.

Diharapkan langkah-langkah kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat ini dapat membawa dampak positif dalam jangka panjang, terutama dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang lebih baik.

Terkini