Bandung – Bank Muamalat Soreang memainkan peran penting dalam mendukung sebuah program inovatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan para pengelola masjid atau Takmir di Kabupaten Bandung. Program ini merupakan hasil kerja sama strategis dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bandung, yang dirancang untuk memberikan bantuan finansial dan jaminan sosial kepada Takmir. Melalui inisiatif ini, Bank Muamalat Soreang memfasilitasi pembukaan rekening bagi para Takmir sehingga mereka dapat menerima bantuan sebesar Rp100.000 per bulan serta angsuran BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perlindungan sosial.
Program ini pertama kali digagas sebagai bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Bandung bersama BAZNAS untuk mengapresiasi peran vital Takmir dalam menjaga fungsi masjid, baik sebagai pusat ibadah maupun pusat kegiatan sosial masyarakat. Dengan jumlah masjid yang mencapai ribuan di Kabupaten Bandung, Takmir menjadi tulang punggung dalam menjalankan berbagai aktivitas keagamaan dan kemasyarakatan. Namun, banyak dari mereka menghadapi tantangan finansial yang membatasi kemampuan mereka untuk fokus pada tugas mulia ini. Oleh karena itu, program ini hadir untuk memberikan dukungan nyata, sekaligus memastikan mereka memiliki jaminan sosial untuk masa depan yang lebih baik.
Sebagai bank yang berlandaskan prinsip syariah, Bank Muamalat Soreang tidak hanya bertindak sebagai fasilitator teknis dalam pembukaan rekening, tetapi juga sebagai mitra strategis yang memastikan bantuan tersalurkan dengan efisien dan transparan. Hingga saat ini, sebanyak 1.280 Takmir telah mendaftar ulang dan membuka rekening melalui bank ini. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan sosialisasi yang semakin meluas di kalangan komunitas masjid.
"Kami sangat bangga dapat berkontribusi dalam program ini. Dengan memanfaatkan sistem perbankan syariah, kami memastikan bahwa setiap bantuan sampai ke tangan yang berhak dengan penuh amanah, sekaligus mendukung kesejahteraan Takmir sebagai garda terdepan komunitas keagamaan,” jelas Kharisma Jaka Arfald, Branch Manager Bank Muamalat Soreang.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung, H. Yusuf Ali Tantowi, juga memberikan pandangannya terkait pentingnya inisiatif tersebut.
"Takmir adalah pilar utama dalam menjaga kehidupan spiritual masyarakat. Mereka sering kali bekerja tanpa pamrih, namun kebutuhan hidup tetap ada. Program ini adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk memberikan penghargaan atas dedikasi mereka, sekaligus memastikan bahwa mereka memiliki perlindungan sosial yang memadai melalui BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya. Ia menambahkan bahwa target awal program pembukaan rekening ini adalah menjangkau 3.440 Takmir sesuai dengan data penerima sebelumnya, dan proses pendaftaran masih terus berlangsung untuk mencapai angka tersebut.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat finansial langsung kepada Takmir, tetapi juga memiliki dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar. Dengan bantuan Rp100.000 per bulan, Takmir dapat sedikit meringankan beban kebutuhan sehari-hari, sehingga mereka bisa lebih fokus dalam mengelola masjid dan melayani jamaah. Selain itu, keikutsertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan memberikan rasa aman melalui jaminan sosial, seperti perlindungan kecelakaan kerja atau jaminan hari tua, yang sebelumnya mungkin tidak terjangkau bagi mereka. Dampak ini juga dirasakan oleh masyarakat, karena masjid yang dikelola dengan baik akan semakin optimal sebagai pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial.
Keberhasilan program ini membuka peluang untuk ekspansi lebih lanjut di masa depan. Pihak Bank Muamalat Soreang dan BAZNAS Kabupaten Bandung berharap inisiatif ini dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. Dengan pendekatan yang menggabungkan bantuan finansial, jaminan sosial, dan prinsip syariah, program ini bisa menjadi inspirasi untuk mendukung kesejahteraan Takmir di berbagai wilayah. Rencana ke depan termasuk mengevaluasi dampak program secara berkala dan menambah jumlah penerima manfaat seiring dengan bertambahnya dukungan dari berbagai pihak