Indonesia dan Jepang Sepakat Bentuk Task Force Percepatan Transisi Energi

Indonesia dan Jepang Sepakat Bentuk Task Force Percepatan Transisi Energi

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, bersama Ketua Dewan Direksi Japan Bank of International Cooperation (JBIC) dan Penasihat Khusus untuk Kabinet Jepang, Tadashi Maeda, bertemu di Jakarta pada tanggal 21 September 2023.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat untuk membentuk Satuan Tugas (Task Force) yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan transisi energi dan infrastruktur, terutama di Kawasan Kalimantan.

Satuan Tugas yang telah disepakati akan memiliki struktur yang melibatkan Dewan Pengarah (steering committee) yang terdiri dari pengambil kebijakan setingkat Menteri, kelompok ahli (expert group) yang akan dikelola oleh pejabat senior dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, serta JBIC. Selain itu, Satuan Tugas ini juga akan melibatkan pejabat kementerian terkait dan perusahaan-perusahaan.

Baca Juga

Harga BBM di Apau Kayan Tembus Rp 60 Ribu per Liter, Pertamina: Itu Ulah Pengecer

Beberapa sektor potensial yang dibahas dalam pertemuan ini termasuk pengembangan pembangkit tenaga air (hydropower plant) di Kayan, Kalimantan Utara, untuk menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa. Selain itu, pembahasan juga mencakup pengembangan teknologi efisien untuk Pembangkit Listrik Geotermal, Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), produksi blue urea, serta revitalisasi kawasan gambut dengan menggunakan teknologi Jepang.

“Jepang melalui JBIC dan METI menyediakan pendanaan untuk proyek-proyek kerja sama dalam Task Force ini melalui Green Innovation Fund sebesar dua triliun yen setiap tahun atau sekitar 207 triliun rupiah per tahun. Pendanaan ini dapat membantu percepatan transisi energi di Indonesia,” ujaar Menko Airlangga.

Selain membahas pembentukan Satuan Tugas, Menteri Airlangga dan Tadashi Maeda juga membicarakan Joint Crediting Mechanism (JCM) dan proyek-proyek potensial lain yang akan diimplementasikan dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC).

JCM adalah kerja sama antara Indonesia dan Jepang yang memungkinkan sektor swasta dari kedua negara untuk berpartisipasi dalam upaya penurunan emisi karbon. Implementasi JCM di Indonesia telah mencakup 54 proyek dan lebih dari 115 studi kelayakan terkait penurunan emisi.

Selain itu, Pemerintah Jepang juga mengusulkan pertemuan tingkat tinggi AZEC yang akan diadakan bersamaan dengan perayaan 50 tahun ASEAN-Jepang di Tokyo pada bulan Desember 2023, dan meminta dukungan Indonesia dalam acara tersebut. Menteri Airlangga menyambut baik usulan tersebut dan akan menyampaikannya kepada Kementerian/Lembaga terkait di Indonesia.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga BBM Masih Stabil hingga Akhir April 2025, Pertamina hingga Shell Belum Lakukan Penyesuaian

Harga BBM Masih Stabil hingga Akhir April 2025, Pertamina hingga Shell Belum Lakukan Penyesuaian

PLN Diusulkan Kembali Berikan Diskon Tarif Listrik untuk Masyarakat Menengah ke Bawah

PLN Diusulkan Kembali Berikan Diskon Tarif Listrik untuk Masyarakat Menengah ke Bawah

Bank Mandiri Siapkan 3.000 Rumah Murah Lelang Tahun 2025, Harga Mulai Rp 100 Jutaan: Solusi Hunian Terjangkau untuk Rakyat

Bank Mandiri Siapkan 3.000 Rumah Murah Lelang Tahun 2025, Harga Mulai Rp 100 Jutaan: Solusi Hunian Terjangkau untuk Rakyat

Indonesia dan Swiss Tingkatkan Kerja Sama Bilateral melalui Proyek PLTA untuk Mendorong Transisi Energi Berkelanjutan dan Pengurangan Emisi Karbon

Indonesia dan Swiss Tingkatkan Kerja Sama Bilateral melalui Proyek PLTA untuk Mendorong Transisi Energi Berkelanjutan dan Pengurangan Emisi Karbon

Listrik 24 Jam Kini Terang di Pulau Parit Karimun, Pemprov Kepri dan PLN Perkuat Kolaborasi Demi Pemerataan Energi

Listrik 24 Jam Kini Terang di Pulau Parit Karimun, Pemprov Kepri dan PLN Perkuat Kolaborasi Demi Pemerataan Energi