Transisi Energi Nasional Didukung PLN EPI Lewat Proyek Gasifikasi Papua Utara
- Minggu, 08 Desember 2024

Jakarta – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Papua Bersama Konsorsium secara resmi menandatangani Perjanjian Pengembangan Bersama (JDA) untuk proyek gasifikasi Papua Utara pada Senin (2/12/2024).
Penandatanganan ini merupakan langkah penting dalam proyek gasifikasi untuk memperkuat pasokan gas melalui pembangunan infrastruktur midstream LNG untuk pembangkit listrik di Papua Utara, yang juga mendukung ketahanan energi nasional.
Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PLN EPI, mengungkapkan bahwa kerja sama strategis ini merupakan langkah besar untuk memastikan pasokan energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berbasis domestik di Papua Utara.
Baca Juga
"Proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur gas tetapi juga memperkuat sinergi antara berbagai pihak untuk menjamin ketahanan pasokan energi di Indonesia Timur. Dengan ditandatanganinya JDA ini, kami yakin proses desain, pendanaan, dan konstruksi akan berjalan lebih cepat," kata Iwan.
Sebagai penyedia utama energi primer untuk pembangkit listrik PLN, PLN EPI berkomitmen menjaga pasokan energi yang andal dan efisien serta mendukung transisi energi nasional. Dengan mengutamakan gas sebagai sumber energi yang lebih bersih pengganti BBM, PLN EPI memperkuat posisinya sebagai katalis dalam menuju Net Zero Emissions pada 2060.
"Kami yakin gas memainkan peran vital sebagai energi transisi yang dapat membantu mengurangi emisi karbon. Melalui proyek ini, PLN EPI tidak hanya memperkuat ketahanan energi di Papua Utara, tetapi juga mendukung Indonesia mencapai tujuan transisi energi berkelanjutan," tambah Iwan.
Proyek gasifikasi Papua Utara akan mendukung tujuh pembangkit listrik utama dengan total kapasitas 168 MW. Proyek ini juga membutuhkan pasokan gas sebesar 20,83 BBTUD rata-rata untuk 20 tahun ke depan.
Infrastruktur utama yang akan dibangun dari kolaborasi ini mencakup dua Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Jayapura dan Biak, serta dua Onshore Storage Facility di Manokwari dan Nabire untuk memastikan pasokan gas yang lebih stabil dan efisien.
Tujuh pembangkit yang akan menerima pasokan gas antara lain PLTMG Manokwari 2 (20 MW), MPP Nabire (23 MW), PLTMG Nabire 2 (10 MW), MPP Jayapura (50 MW), PLTMG Jayapura Peaker (40 MW), PLTMG Biak (15 MW), dan PLTMG Biak 2 (10 MW). PLN EPI dan Papua Bersama Konsorsium, yang terdiri dari PT Pertamina Internasional Shipping, PT PGN LNG Indonesia, PT Enviromate Technology International, dan PT APCA Tirta Engineering, akan bekerja sama dalam hal validasi teknis, desain rekayasa, perizinan, pemodelan keuangan, hingga manajemen proyek secara keseluruhan.
Eka Suhendra, Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina Internasional Shipping, menekankan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata sinergi antar BUMN.
"Proyek ini adalah kesempatan besar untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Dengan pengalaman dan kemampuan teknis konsorsium, kami yakin proyek ini akan memberikan manfaat besar, tidak hanya untuk sektor energi tetapi juga bagi masyarakat Papua," ujar Eka.

Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Blue Bird Perkuat Transportasi dengan Transformasi Digital di Era Disrupsi
- Jumat, 27 Juni 2025
Berita Lainnya
Konsolidasi Asuransi BUMN Dinilai Tidak Mengancam Persaingan dengan Swasta
- Jumat, 27 Juni 2025