PLN EPI Teruskan Transisi Energi dengan Proyek Gasifikasi di Papua Utara

PLN EPI Teruskan Transisi Energi dengan Proyek Gasifikasi di Papua Utara

Jakarta - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Papua Bersama Konsorsium resmi menandatangani perjanjian Joint Development Agreement (JDA) untuk proyek gasifikasi Papua Utara pada Senin (2/12/2024).

Perjanjian ini merupakan langkah lanjut dalam proyek gasifikasi yang bertujuan memperkuat pasokan gas melalui pembangunan infrastruktur midstream LNG untuk pembangkit listrik di Papua Utara, yang juga mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan bahwa kerja sama strategis ini merupakan langkah penting untuk memastikan pasokan energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berbasis domestik di Papua Utara.

Baca Juga

Jadwal Kapal Pelni KM Dobonsolo Tanggal 7 Sampai 19 Juli 2025

"Proyek ini tidak hanya akan membangun infrastruktur gas, tetapi juga mempererat sinergi antara berbagai pihak guna menjamin keamanan pasokan energi di Indonesia Timur. Dengan penandatanganan JDA ini, kami yakin langkah berikutnya, seperti desain, pendanaan, dan konstruksi, akan lebih cepat terlaksana," kata Iwan.

Sebagai penyedia utama energi primer untuk pembangkit listrik PLN, PLN EPI berkomitmen menjaga rantai pasok energi yang andal dan efisien serta mendukung transisi energi nasional. Dengan menjadikan gas sebagai sumber energi yang lebih bersih, pengganti BBM, PLN EPI semakin memperkuat posisinya sebagai katalis dalam upaya menuju Net Zero Emissions pada 2060.

"Kami percaya bahwa gas memainkan peran kunci sebagai energi transisi yang membantu mengurangi emisi karbon. Melalui proyek ini, PLN EPI tidak hanya memperkuat ketahanan energi di Papua Utara tetapi juga mendukung Indonesia dalam mencapai target transisi energi berkelanjutan," tambah Iwan.

Proyek gasifikasi Papua Utara akan mendukung operasional tujuh pembangkit listrik utama dengan kapasitas total 168 MW. Proyek ini memerlukan rata-rata pasokan gas sebesar 20,83 BBTUD selama 20 tahun ke depan.

Infrastruktur utama yang akan dibangun dari kerja sama ini meliputi dua Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Jayapura dan Biak serta dua Onshore Storage Facility di Manokwari dan Nabire untuk memastikan pasokan gas yang stabil dan efisien.

Tujuh pembangkit yang akan menerima pasokan gas antara lain PLTMG Manokwari 2 (20 MW), MPP Nabire (23 MW), PLTMG Nabire 2 (10 MW), MPP Jayapura (50 MW), PLTMG Jayapura Peaker (40 MW), PLTMG Biak (15 MW), dan PLTMG Biak 2 (10 MW). PLN EPI dan Papua Bersama Konsorsium, yang terdiri dari PT Pertamina Internasional Shipping, PT PGN LNG Indonesia, PT Enviromate Technology International, dan PT APCA Tirta Engineering, akan bekerja sama dalam validasi teknis, desain rekayasa, perizinan, pemodelan keuangan, hingga manajemen proyek secara keseluruhan.

Eka Suhendra, Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina Internasional Shipping, menegaskan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata sinergi antara BUMN.

"Proyek ini adalah peluang besar untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Dengan pengalaman dan kemampuan teknis konsorsium, kami yakin proyek ini akan memberikan manfaat signifikan, tidak hanya untuk sektor energi tetapi juga untuk masyarakat Papua," ungkap Eka.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Empat Masjid Waskita Karya Gelar Kegiatan 1 Muharram 1447 H

Empat Masjid Waskita Karya Gelar Kegiatan 1 Muharram 1447 H

Konsolidasi Asuransi BUMN Dinilai Tidak Mengancam Persaingan dengan Swasta

Konsolidasi Asuransi BUMN Dinilai Tidak Mengancam Persaingan dengan Swasta

Danantara Dorong Industri Halal Indonesia Tembus Pasar Global

Danantara Dorong Industri Halal Indonesia Tembus Pasar Global

KAI Siap Aktifkan Jalur Kereta ke Pelabuhan Probolinggo Perkuat Logistik

KAI Siap Aktifkan Jalur Kereta ke Pelabuhan Probolinggo Perkuat Logistik

Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol 20 Persen untuk Libur Panjang Tahun Baru Islam

Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol 20 Persen untuk Libur Panjang Tahun Baru Islam