Harga Minyak Goreng Curah Nasional Naik 2,14% dalam Sebulan Terakhir

Harga Minyak Goreng Curah Nasional Naik 2,14% dalam Sebulan Terakhir
Harga Minyak Goreng Curah Nasional Naik 2,14% dalam Sebulan Terakhir

Pada Minggu 5 Januari 2025, harga minyak goreng curah nasional dilaporkan mencapai Rp17.680 per liter. Kenaikan ini terjadi di tengah tren peningkatan harga yang konsisten dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga tersebut menunjukkan peningkatan Rp170 atau sekitar 0,97% dibandingkan hari sebelumnya. Pergerakan harga ini menambah total kenaikan mingguan komoditas tersebut menjadi Rp80 atau 0,45%. Jika dibandingkan dengan kondisi sebulan yang lalu, kenaikan harga minyak goreng curah mencapai Rp370, setara dengan 2,14%.

Tren kenaikan harga minyak goreng curah tidak hanya terlihat dalam sebulan terakhir. Selama periode tiga bulan terakhir, harga komoditas ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan sebesar Rp1.310 atau 8,0%. Sepanjang Oktober 2024 hingga Januari 2025, harga terendah minyak goreng curah tercatat Rp16.370 per liter, tepatnya pada 7 Oktober 2024. Sedangkan harga tertingginya mencapai Rp17.700 per liter pada 1 Januari 2025.

Selain itu, data lanjut mengungkapkan bahwa harga minyak goreng curah bervariasi di berbagai provinsi di Indonesia. Harga berkisar antara Rp15.650 hingga Rp19.320 per liter, menunjukkan adanya perbedaan yang cukup mencolok di berbagai wilayah.

Untuk lebih mendalami, berikut adalah daftar 10 provinsi dengan harga minyak goreng curah tertinggi dan terendah per liter pada 5 Januari 2025:

10 Provinsi dengan Harga Tertinggi:
-Papua: Rp19.320
-Kalimantan Utara: Rp19.300
-Kalimantan Barat: Rp19.130
-Sulawesi Utara: Rp19.000
-Papua Barat Daya: Rp18.980
-Gorontalo: Rp18.770
-Bali: Rp18.720
-Sumatera Utara: Rp18.650
-DKI Jakarta: Rp18.490
-Riau: Rp18.470

10 Provinsi dengan Harga Terendah:
-Kalimantan Tengah: Rp15.650
-Kepulauan Bangka Belitung: Rp15.700
-Sumatera Selatan: Rp16.350
-Sulawesi Tenggara: Rp16.530
-Kalimantan Selatan: Rp16.550
-Sumatera Barat: Rp16.560
-Sulawesi Selatan: Rp16.560
-Maluku: Rp16.600
-Sulawesi Tengah: Rp16.840
-Kalimantan Timur: Rp16.860

Salah satu narasumber dari Bapanas, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan, "Kenaikan harga minyak goreng curah ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk fluktuasi harga bahan baku dan perubahan kondisi pasar global. Situasi ini tentunya memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pelaku usaha."

Tidak hanya itu, para pelaku industri juga menilai bahwa pergeseran harga minyak goreng curah ini memberikan dampak yang cukup terasa bagi masyarakat dan pelaku usaha kecil. Adi, seorang penjual gorengan di Jakarta, menyatakan kekhawatirannya atas kenaikan harga yang terus terjadi. "Dengan kenaikan ini, keuntungan kami jadi berkurang. Kami harus menaikkan harga jual, namun takut kehilangan pelanggan," ujar Adi.

Di sisi lain, beberapa daerah terpantau tetap mampu mempertahankan harga minyak goreng curah relatif lebih terjangkau. Provinsi Kalimantan Tengah, misalnya, berhasil mencatat harga paling rendah secara nasional. Hal ini diakui oleh sejumlah pelaku usaha setempat sebagai hasil dari distribusi yang lebih efisien dan dukungan dari pemerintah daerah.

Kenaikan harga minyak goreng curah ini memang memerlukan strategi penanganan yang tepat guna menstabilkan pasar. Salah satu langkah yang diusulkan oleh analis ekonomi adalah penguatan rantai pasokan dan peningkatan efisiensi distribusi. Langkah tersebut diharapkan dapat membantu menekan biaya produksi dan distribusi, sehingga harga bisa lebih stabil di pasar.

Dalam jangka panjang, penguatan komoditas lokal dan diversifikasi sumber bahan baku menjadi strategi penting untuk menjaga harga minyak goreng tetap stabil dan terjangkau. Selain itu, peningkatan produksi dan perbaikan infrastruktur distribusi dianggap dapat menjadi solusi yang berkelanjutan.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen akan komoditas ini, keberlanjutan stok dan ketersediaan produk perlu terus diawasi dengan cermat. Pemerintah, bersama dengan pelaku industri dan konsumen, harus bekerja sama menciptakan kondisi pasar yang kondusif agar masyarakat tetap dapat mengakses minyak goreng dengan harga terjangkau serta produk berkualitas.

Penting untuk dicatat bahwa fluktuasi harga ini dapat menjadi indikator bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam merancang kebijakan untuk masa mendatang. Kendati menghadapi tantangan, dengan kolaborasi yang tepat, diharapkan keseimbangan harga dan pasokan minyak goreng curah dapat kembali dicapai. Sebagai sumber daya penting dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia, peran minyak goreng dalam aktivitas ekonomi dan sosial tidak bisa diabaikan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Reaktivasi Jalur Kereta Banjar–Pangandaran Dinilai Paling Siap, Pemprov Jabar Siapkan Skema Anggaran Bertahap

Reaktivasi Jalur Kereta Banjar–Pangandaran Dinilai Paling Siap, Pemprov Jabar Siapkan Skema Anggaran Bertahap

Rusia Rencanakan Penerbangan Langsung ke Indonesia, Pemerintah Indonesia Respons Positif

Rusia Rencanakan Penerbangan Langsung ke Indonesia, Pemerintah Indonesia Respons Positif

Mazda Siapkan Peluncuran Mobil Listrik EZ-60, Crossover Listrik Pertama dengan Platform Modular EPA1

Mazda Siapkan Peluncuran Mobil Listrik EZ-60, Crossover Listrik Pertama dengan Platform Modular EPA1

BMKG Mengeluarkan Peringatan Waspada Hujan dan Gelombang Laut di Maluku Utara

BMKG Mengeluarkan Peringatan Waspada Hujan dan Gelombang Laut di Maluku Utara

Harga Komoditas Sembako Cenderung Stabil dan Beberapa Mengalami Penurunan Pasca Lebaran di Kabupaten Temanggung

Harga Komoditas Sembako Cenderung Stabil dan Beberapa Mengalami Penurunan Pasca Lebaran di Kabupaten Temanggung