Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang Tingkatkan Kewaspadaan di 22 Titik Rawan Bencana Jalur Kereta
- Kamis, 20 Februari 2025
_divre_iv_tanjungkarang_tingkatkan_kewaspadaan_di_22_titik_rawan_bencana_jalur_kereta.jpeg)
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre IV Tanjungkarang meningkatkan kewaspadaan di 22 titik rawan bencana sepanjang jalur kereta dengan menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya banjir, ambles, atau bencana lainnya. Kebijakan ini diambil untuk memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api di wilayah kerja Divre IV Tanjungkarang.
Manajer Humas Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan sebagai respon atas pemetaan wilayah rawan yang telah dilakukan pihaknya. Ada 22 titik daerah perhatian khusus (Dapsus) yang teridentifikasi, terdiri dari enam titik rawan longsor, 11 titik amblesan, empat titik rawan banjir, dan satu titik bangunan hikmat rawan. "Terhadap daerah yang menjadi Dapsus tersebut kami telah melakukan pengecekan secara berkala," ujar Zaki.
Penyebab dan Proaktifitas KAI
Zaki menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penyebab timbulnya titik rawan ini adalah adanya perubahan penggunaan lahan di sekitar jalur rel kereta api. Lahan yang semula ditanami pohon keras kini banyak yang beralih menjadi perkebunan, mengurangi daya dukung tanah terhadap air dan meningkatkan risiko longsor dan ambles.
Menyikapi hal tersebut, KAI Divre IV Tanjungkarang mengambil langkah-langkah proaktif dengan menyediakan AMUS di lokasi-lokasi strategis seperti Stasiun Baturaja, Martapura, Kotabumi, Rejosari, dan Tanjungkarang. AMUS ini terdiri dari bahan dan peralatan seperti batu balas, bantalan rel, karung, besi, alat penambat rel, dan alat bantu lainnya. "Kami bersikap proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya sekaligus memastikan ketersediaan dan kegunaan seluruh perangkat penanganan kondisi darurat," kata Zaki.
Keamanan dan Keselamatan Penumpang Jadi Prioritas
Selain menyiapkan AMUS, Divre IV Tanjungkarang juga memperketat pengawasan di perlintasan-perlintasan liar. Pengawasan ini dilakukan dengan berkoordinasi aktif melibatkan berbagai pihak terkait termasuk masyarakat sekitar, guna meningkatkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api. "Hal ini kami lakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan penumpang KA, sehingga mereka merasa tenang dalam melakukan perjalanan," tegas Zaki.
Koordinasi dengan masyarakat sekitar sangat penting dalam upaya ini. "Keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan melaporkan kondisi perlintasan serta potensi bahaya yang ada menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pengamanan jalur kereta," tambahnya.
Pemerintah dan KAI, Sebuah Sinergi Penting
Di tengah tantangan yang dihadapi, KAI Divre IV Tanjungkarang akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya. Kerja sama ini diharapkan dapat meminimalkan dampak dari perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kestabilan jalur kereta.
Menurut Zaki, sinergi dengan pemerintah daerah sangat penting, terutama dalam konteks regulasi penggunaan lahan dan pengawasan lingkungan. "Sinergi antara instansi sangat penting untuk memastikan tindakan pengelolaan risiko yang optimal. Semua upaya ini bertujuan untuk menjaga jalur kereta api tetap aman dan nyaman bagi para penumpang," ungkapnya.
Langkah Selanjutnya dalam Menangani Titik Rawan Bencana
Ke depan, KAI tidak hanya akan fokus pada pemeliharaan dan penanganan infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan inovasi dalam sistem deteksi dini bencana serta penanganan cepat dan tepat. Langkah-langkah ini termasuk menerapkan teknologi terbaru dalam memantau dan menganalisis data terkait kondisi jalur kereta.
Dengan semua upaya dan langkah yang dilakukan, KAI Divre IV Tanjungkarang berkomitmen penuh untuk menjaga keselamatan penumpang dan menjamin perjalanan kereta api yang aman dan nyaman. Hal ini sejalan dengan misi KAI untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpangnya.
Melalui persiapan dan pengawasan yang ketat, Divre IV Tanjungkarang menegaskan tekadnya untuk terus menjaga kualitas pelayanan, termasuk dalam menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan lingkungan yang bisa mengancam operasi kereta api. Dengan demikian, para penumpang diharapkan dapat terus merasakan kenyamanan dan keamanan di setiap perjalanan mereka.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
- Minggu, 20 April 2025
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
- Minggu, 20 April 2025