Kenaikan Harga BBM Pertamina Berlaku di Seluruh Indonesia per 1 Februari 2025
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - PT Pertamina melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi mulai 1 Februari 2025. Kebijakan ini mengikuti Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan dari Kepmen sebelumnya mengenai formula harga dasar BBM. Dengan demikian, beberapa jenis BBM mengalami kenaikan harga, termasuk Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green (RON 95), Dexlite, dan Pertamina Dex. Pada sisi lain, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar tetap tidak berubah, masing-masing berada pada Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa pembaruan harga BBM dilakukan setiap bulan. "Setiap bulan harga BBM diupdate. Untuk penyesuaian harganya bisa dicek di laman resmi Pertamina," ujarnya dikutip dari Kompas.com. Langkah pertamina ini bertujuan agar penyesuaian sesuai dengan harga internasional dan memastikan BBM tetap terjangkau bagi masyarakat.
Di berbagai daerah, harga BBM bervariasi. Misalnya, di Jakarta, harga Pertamax Turbo dipegang di Rp 14.000, Pertamax Green Rp 13.700, dan Pertamax Rp 12.900. Dexlite dan Pertamina Dex dijual masing-masing seharga Rp 14.600 dan Rp 14.800. Di daerah lain seperti Aceh, harga Pertamax Turbo adalah Rp 14.000 dan harga Dexlite adalah Rp 14.600. Di beberapa wilayah FTZ seperti Batam dan Sabang, harga Pertamax Turbo dan Pertamax sedikit lebih murah dari rata-rata nasional.
Kenaikan harga BBM ini mendapatkan berbagai tanggapan dari masyarakat, dengan beberapa menyuarakan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap biaya hidup sehari-hari. Pemerintah Indonesia meyakinkan bahwa meskipun ada kenaikan harga di sektor BBM non-subsidi, harga bahan bakar bersubsidi akan tetap stabil untuk meringankan beban masyarakat.
Pertamina terus berkomitmen untuk menyediakan BBM berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat dan mendorong penggunaan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Dengan demikian, meskipun ada kenaikan harga pada beberapa produk BBM, pemerintah berharap bahwa penyesuaian ini akan membantu transisi energi yang lebih baik di masa depan, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global dalam sektor energi.
Dalam konteks yang lebih luas, penyesuaian harga BBM ini juga diharapkan menjadi bagian dari strategi kebijakan energi nasional yang berkelanjutan. Pemerintah, melalui Pertamina dan kementerian terkait, tetap memprioritaskan kepentingan nasional dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi, daya beli masyarakat, dan kelestarian lingkungan. Dengan dilakukannya penyesuaian ini, Indonesia diharapkan mampu mengelola sumber daya energi secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Saat ini, masyarakat di seluruh Indonesia disarankan untuk terus mengikuti perkembangan harga BBM melalui sumber resmi Pertamina dan memanfaatkan layanan informasi untuk mendapatkan pembaruan terkait kebijakan BBM. Dengan pemahaman dan penyesuaian terhadap perubahan ini, diharapkan masyarakat akan lebih siap dan tanggap terhadap dinamika harga BBM yang dapat berdampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari.

Zahra
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.