Harita Nickel Inovatif Gunakan Terak Nikel untuk Reklamasi Lahan Tambang: Dorong Keberlanjutan Lingkungan dan Sosial
- Selasa, 08 April 2025

JAKARTA - PT Harita Nickel kembali menegaskan komitmennya terhadap praktik penambangan berkelanjutan dengan meluncurkan inovasi pemanfaatan terak nikel sebagai pembenah tanah di area reklamasi lahan bekas tambang. Terobosan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk mengintegrasikan prinsip green mining, sekaligus menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
Terak nikel merupakan limbah padat yang dihasilkan dari proses pemurnian nikel secara pirometalurgi. Selama ini, limbah tersebut memerlukan penanganan khusus karena volumenya yang besar dan potensinya mencemari lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Namun, melalui riset dan pengujian lapangan yang komprehensif, Harita Nickel berhasil menemukan solusi inovatif untuk menjadikan limbah ini sebagai sumber daya yang bernilai guna.
Meningkatkan Kualitas Tanah di Lahan Reklamasi
Baca JugaHarga BBM di Apau Kayan Tembus Rp 60 Ribu per Liter, Pertamina: Itu Ulah Pengecer
Menurut Dwi Retno Handayani, Green Mining Manager Harita Nickel, pemanfaatan terak nikel memiliki dampak signifikan terhadap kualitas tanah di area bekas tambang. Terak nikel mengandung silika, magnesium, dan mineral penting lainnya yang mampu memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
“Pemanfaatan terak nikel sebagai pembenah tanah bukan sekadar pengelolaan limbah, ini merupakan langkah proaktif menuju pemulihan ekosistem dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat setempat,” ujar Dwi.
Uji coba lapangan yang dilakukan Harita Nickel menunjukkan bahwa campuran tanah dengan terak nikel mampu memperbaiki kualitas tanah, mempercepat pertumbuhan tanaman reklamasi seperti pohon Sengon dan Kayu Putih, serta meningkatkan kesuburan lahan bekas tambang yang sebelumnya mengalami degradasi parah.
Inovasi Lingkungan yang Berdampak Sosial
Tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, langkah ini juga memberikan manfaat sosial yang nyata. Proyek reklamasi dengan terak nikel membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, khususnya dalam proses pengolahan, penyebaran material, serta pemeliharaan tanaman reklamasi.
“Inisiatif ini memberikan nilai tambah tidak hanya untuk perusahaan dan lingkungan, tetapi juga untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional kami. Harita Nickel berkomitmen untuk menciptakan nilai sosial jangka panjang melalui setiap aspek dari operasional kami,” lanjut Dwi Retno.
Pemanfaatan terak nikel dalam reklamasi juga menandai upaya Harita Nickel dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular (circular economy), di mana limbah bukan lagi dianggap sebagai akhir dari proses produksi, melainkan diolah menjadi input untuk kegiatan yang memberi nilai tambah.
Sejalan dengan Visi Industri Tambang Berkelanjutan
Sebagai salah satu pelaku utama dalam industri pertambangan nikel Indonesia, Harita Nickel terus berupaya menjadi pelopor dalam penerapan praktik ramah lingkungan. Inovasi ini merupakan wujud dari visi perusahaan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan bertanggung jawab.
“Dengan langkah-langkah ini, Harita Nickel berkontribusi dalam mengurangi risiko pencemaran, meningkatkan produktivitas lahan reklamasi, serta menjaga keberlanjutan lingkungan dan sosial,” kata Dwi menegaskan.
Langkah Harita Nickel ini juga sejalan dengan dorongan pemerintah untuk meningkatkan praktik keberlanjutan di sektor pertambangan, sebagaimana tertuang dalam berbagai kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), termasuk pelaksanaan Good Mining Practice dan reklamasi pascatambang yang berkelanjutan.
Potensi Besar untuk Replikasi Nasional
Keberhasilan uji coba terak nikel sebagai pembenah tanah membuka peluang besar untuk diterapkan secara lebih luas di berbagai wilayah tambang di Indonesia. Dengan volume produksi nikel yang terus meningkat, limbah terak nikel yang dihasilkan pun melimpah. Bila dimanfaatkan secara tepat, terak nikel dapat menjadi solusi nasional untuk mempercepat reklamasi dan restorasi lingkungan bekas tambang.
Lebih dari itu, inovasi ini dapat menjadi benchmark bagi perusahaan tambang lain untuk mengubah pendekatan terhadap pengelolaan limbah industri, dari sekadar kewajiban menjadi peluang penciptaan nilai tambah dan peningkatan reputasi perusahaan di mata publik dan investor.
Penguatan Green Mining di Masa Depan
Pengembangan dan implementasi solusi seperti ini merupakan pilar penting dalam strategi green mining yang diusung Harita Nickel. Strategi ini tidak hanya menekankan pengelolaan dampak lingkungan, tetapi juga menjadikan keberlanjutan sebagai bagian inti dari model bisnis.
Harita Nickel juga berpartisipasi aktif dalam berbagai forum internasional terkait keberlanjutan sektor pertambangan, termasuk konferensi Nickel Indonesia Conference dan ajang global lainnya yang mendorong transformasi industri pertambangan ke arah yang lebih hijau dan bertanggung jawab.
Transformasi Limbah Menjadi Manfaat
Pemanfaatan terak nikel oleh Harita Nickel menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan tambang bisa berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat dengan pendekatan inovatif yang berbasis sains dan teknologi. Inovasi ini membuktikan bahwa reklamasi lahan bekas tambang bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga peluang strategis untuk membangun keberlanjutan jangka panjang.
Sebagai perusahaan yang memiliki peran strategis dalam rantai pasok nikel global, Harita Nickel menunjukkan bahwa pertumbuhan industri dan perlindungan lingkungan dapat berjalan beriringan jika didukung oleh komitmen, riset, dan kolaborasi yang kuat.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.