Danareksa Dorong Batu Ampar Jadi Hub Logistik Internasional, Batam Bersiap Jadi Pusat Maritim Regional
- Jumat, 02 Mei 2025

JAKARTA - Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar di Batam kini memasuki babak baru transformasi yang ambisius. Berkat dorongan strategis dari Holding BUMN Danareksa, kawasan pelabuhan ini tengah disiapkan menjadi pusat logistik regional yang tak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga menjadi simpul penting dalam jaringan perdagangan internasional.
Transformasi ini menandai lonjakan signifikan dalam peningkatan produktivitas, efisiensi logistik, serta konektivitas global dari Batam. Dalam waktu singkat, TPK Batu Ampar berhasil mencatat lonjakan produktivitas hingga 500 persen, efisiensi biaya logistik sebesar 57 persen, serta memperluas konektivitas langsung ke 20 pelabuhan internasional.
“Holding BUMN Danareksa sebagai satu-satunya BUMN spesialis transformasi multisektor berkomitmen penuh mendukung pengembangan TPK Batu Ampar di Batam,” ujar Rizwan Rizal Abidin, Direktur Investasi 2 Holding BUMN Danareksa.
Baca Juga
Langkah transformasi ini dilakukan melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), anak usaha Danareksa yang ditugaskan memperkuat peran strategis pelabuhan di kawasan strategis Indonesia. Sejak awal 2023, berbagai inisiatif reformasi struktural dan investasi infrastruktur telah digulirkan, menjadikan TPK Batu Ampar lebih kompetitif dan sejajar dengan pelabuhan kelas dunia.
Wujud Visi Maritim Nasional
Transformasi TPK Batu Ampar juga selaras dengan visi pemerintah untuk memperkuat peran sektor maritim dalam rantai pasok global. Hal ini turut menjadi bagian dari prioritas pembangunan nasional yang akan ditekankan oleh pemerintahan baru di bawah kepemimpinan presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Langkah ini sejalan dengan visi penguatan posisi Indonesia dalam rantai pasok global, sebagaimana ditekankan Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait pentingnya sektor maritim,” tambah Rizwan.
Sebagai negara kepulauan, posisi Indonesia yang strategis di jalur perdagangan dunia memberikan peluang besar untuk menjadikan pelabuhan seperti Batu Ampar sebagai transshipment hub atau simpul distribusi utama. Danareksa melihat peluang ini sebagai momentum penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi wilayah sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di sektor logistik dan maritim global.
Direct Call Perkuat Posisi Batam di Peta Perdagangan Internasional
Keberhasilan pelaksanaan direct call ke berbagai pelabuhan besar dunia menjadi pencapaian krusial. Pada Rabu, 1 Mei 2025, TPK Batu Ampar mencatat sejarah dengan terselenggaranya direct call ketiga dari Batam ke China menggunakan kapal MV Ever Core. Langkah ini diyakini akan mendorong posisi Batam sebagai simpul utama dalam jaringan logistik internasional.
“Kami optimis direct call ketiga ini akan memperkokoh posisi Batam sebagai simpul utama dalam jaringan logistik internasional, serta mengakselerasi status Batam untuk menjadi pusat transshipment port nasional,” ujar Rizwan.
Keberadaan layanan langsung seperti ini tidak hanya mempercepat waktu pengiriman barang, tetapi juga secara signifikan menurunkan biaya logistik dan meningkatkan efisiensi rantai pasok dari dan ke kawasan industri Batam.
Proyeksi 2028: TPK Batu Ampar Siap Saingi Pelabuhan Besar Dunia
Transformasi TPK Batu Ampar bukan hanya bersifat jangka pendek. Danareksa dan seluruh pemangku kepentingan telah menyusun peta jalan (roadmap) pengembangan hingga tahun 2028. Target ambisius disusun, yakni peningkatan kapasitas pelabuhan menjadi 2,1 juta TEUs per tahun.
Infrastruktur pendukung pun akan terus dibangun dan ditingkatkan, meliputi:
-Pembangunan dermaga sepanjang 1.600 meter
-Pendalaman alur hingga 16 meter agar dapat melayani kapal berukuran besar
-Container yard seluas 31 hektare
Sistem digitalisasi dan otomasi terminal untuk peningkatan efisiensi operasional
Proyek ini juga akan mendorong pertumbuhan kawasan industri di sekitar Batam, terutama Tanjung Uncang dan Tanjung Pinggir, yang telah dikenal sebagai basis manufaktur dan galangan kapal. Dengan peningkatan kapasitas logistik, industri di wilayah ini diproyeksikan tumbuh lebih cepat, menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan membentuk ekosistem industri yang kompetitif.
Dorong Ekosistem Logistik Terpadu dan Udara-Kargo
Lebih jauh, pengembangan TPK Batu Ampar juga akan diperluas ke arah pembangunan terminal kargo udara, mendukung integrasi logistik laut dan udara dalam satu kawasan. Integrasi ini diharapkan akan mempercepat pengiriman barang bernilai tinggi seperti elektronik, farmasi, dan komponen otomotif yang sangat dibutuhkan industri.
Sinergi lintas sektor menjadi kunci utama dalam mewujudkan proyek ini. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, pelaku industri, dan mitra internasional bekerja sama erat untuk mendukung setiap tahapan pengembangan.
“Keberhasilan pembangunan TPK Batu Ampar dapat diwujudkan berkat sinergi erat antara pemerintah, BUMN, dan para mitra strategis,” tegas Rizwan. “Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan era baru Batam sebagai pusat perdagangan dan industri dunia.”
Potensi Batam sebagai Lokomotif Ekonomi Kawasan Barat Indonesia
Dengan infrastruktur logistik yang terus diperkuat, Batam dinilai memiliki potensi menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di wilayah barat Indonesia. Lokasinya yang hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari Singapura memberikan nilai strategis luar biasa, terutama untuk pasar ekspor-impor serta kegiatan re-export.
Seiring transformasi TPK Batu Ampar, berbagai kebijakan insentif investasi juga tengah disiapkan pemerintah untuk menarik pelaku industri global membuka basis produksi di Batam. Hal ini akan mendukung pengembangan Batam sebagai kawasan industri berorientasi ekspor dan teknologi tinggi.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.