Gubernur Kaltim Serukan Evaluasi Menyeluruh Keselamatan Transportasi Laut Usai Tragedi KMP Muchlisa
- Jumat, 09 Mei 2025

JAKARTA - Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud, menyerukan dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan transportasi laut di seluruh wilayah Kalimantan Timur. Seruan ini menyusul tragedi tenggelamnya kapal motor penumpang (KMP) Muchlisa di Teluk Balikpapan pada Senin, 5 Mei 2025, yang menelan korban jiwa.
Pernyataan tegas tersebut disampaikan Gubernur Rudy saat menghadiri acara penyerahan santunan oleh PT Jasa Raharja kepada keluarga korban kecelakaan KMP Muchlisa, yang digelar di Balikpapan pada Kamis, 8 Mei 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban serta menekankan pentingnya perbaikan sistem keselamatan transportasi laut secara menyeluruh, baik dari sisi regulasi, pengawasan, maupun teknis operasional.
Baca JugaBMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Kalimantan Utara: Masyarakat Diminta Waspada
“Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap keselamatan transportasi, karena menyangkut nyawa manusia. Saya minta KSOP, operator kapal, dan BKI benar-benar mengevaluasi sistem yang ada,” tegas Rudy Mas’ud di hadapan para pejabat transportasi dan keluarga korban.
Dorongan Evaluasi dari Hulu ke Hilir
Dalam pernyataannya, Gubernur menyoroti bahwa keselamatan transportasi laut tidak bisa ditangani secara sektoral dan terpisah-pisah. Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi nyata antara otoritas pelabuhan, operator kapal, dan lembaga klasifikasi seperti Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dalam menjamin keamanan pelayaran, termasuk aspek kelayakan kapal, kompetensi awak, dan kesesuaian jumlah penumpang dengan kapasitas kapal.
“Ini bukan hanya kesalahan satu pihak. Semua pemangku kepentingan harus bertanggung jawab. Transportasi laut menjadi andalan masyarakat Kaltim, terutama antarpulau. Maka keselamatannya tidak boleh ditawar-tawar,” ujar Gubernur.
Ia juga meminta agar Kementerian Perhubungan melalui Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) melakukan audit menyeluruh terhadap semua kapal penumpang yang beroperasi di wilayah Kaltim. Pemerintah provinsi, kata Rudy, siap berkoordinasi dan memberikan dukungan anggaran maupun logistik untuk upaya peningkatan sistem keselamatan tersebut.
Negara Hadir: Santunan untuk Korban KMP Muchlisa
Dalam tragedi KMP Muchlisa, dua orang dinyatakan meninggal dunia, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka dan trauma. PT Jasa Raharja langsung menindaklanjuti dengan pemberian santunan kepada keluarga korban yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala PT Jasa Raharja Wilayah Kaltim, Wanda P. Asmoro.
Setiap korban jiwa menerima santunan sebesar Rp50 juta dari PT Jasa Raharja. Tak hanya itu, karena kedua korban merupakan awak kapal, mereka juga menerima tambahan santunan sebesar Rp75 juta dari Jasa Raharja Putra, anak perusahaan yang khusus menangani asuransi awak kapal.
“Ini bentuk hadirnya negara di tengah masyarakat yang sedang berduka. Meski tak bisa menggantikan kehilangan, setidaknya dapat meringankan beban keluarga,” kata Gubernur Rudy Mas’ud yang turut menyaksikan penyerahan santunan secara langsung.
Kepala PT Jasa Raharja Wilayah Kaltim, Wanda P. Asmoro, menegaskan bahwa seluruh proses pencairan santunan dilakukan dalam waktu maksimal 2x24 jam sesuai dengan standar layanan yang telah ditetapkan oleh perusahaan plat merah tersebut.
“Kami berkomitmen untuk hadir secepat mungkin dalam situasi darurat seperti ini. Setelah data korban kami terima, kami langsung proses santunan agar tidak menunggu lama,” ujar Wanda.
Hadirnya Stakeholder Transportasi
Acara penyerahan santunan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari sektor perhubungan dan keselamatan, di antaranya Plt Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Irhamsyah, Kepala Basarnas Balikpapan Dody Setiawan, Kepala KSOP Balikpapan Capt. Heru Susanto, serta Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Renhard Ronald.
Para pejabat ini menyatakan dukungan penuh atas seruan evaluasi yang disampaikan Gubernur, dan menyatakan komitmen untuk memperkuat sistem monitoring serta pelatihan keselamatan bagi operator dan awak kapal.
Capt. Heru Susanto dari KSOP Balikpapan menyebut bahwa pihaknya telah membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri kronologi kejadian dan mengidentifikasi celah-celah sistem yang memungkinkan tragedi tersebut terjadi.
“Kami sedang mengumpulkan data lengkap, termasuk rekam jejak inspeksi kapal dan data manifest. Ini akan jadi bahan penting dalam evaluasi besar-besaran ke depan,” ungkap Capt. Heru.
Tragedi KMP Muchlisa: Pengingat Reformasi Transportasi
KMP Muchlisa merupakan kapal feri penumpang yang melayani lintas Teluk Balikpapan. Insiden tenggelamnya kapal terjadi secara tiba-tiba di tengah perjalanan setelah diduga mengalami gangguan mesin dan kebocoran di lambung kapal. Saat kejadian, cuaca dilaporkan dalam kondisi cerah, namun dugaan awal menyebutkan adanya overcapacity dan kelalaian prosedural.
Peristiwa ini sontak menjadi sorotan nasional, mengingat transportasi laut masih menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat di kawasan Indonesia Timur, termasuk Kalimantan Timur yang memiliki wilayah perairan luas dan pulau-pulau terpisah.
Gubernur Rudy menyampaikan harapannya agar musibah ini menjadi momentum perbaikan menyeluruh bagi seluruh pihak, termasuk lembaga klasifikasi kapal, operator swasta, hingga pemerintah pusat.
“Saya harap tragedi ini menjadi yang terakhir. Mari kita semua bekerja sama membangun sistem transportasi laut yang lebih manusiawi, lebih aman, dan mematuhi standar keselamatan internasional,” pungkas Rudy Mas’ud.
Komitmen ke Depan: Kaltim Siap Benahi Transportasi Laut
Pemprov Kaltim dalam waktu dekat akan menggagas forum keselamatan transportasi laut yang melibatkan stakeholder nasional dan daerah. Forum ini akan menjadi wadah evaluasi, diskusi, serta penyusunan langkah konkret perbaikan sistem transportasi laut di provinsi tersebut.
Selain itu, Dinas Perhubungan Kaltim diminta menyusun roadmap keselamatan laut 2025–2030 dengan pendekatan berbasis teknologi, pelatihan berkala, dan investasi infrastruktur.
Tragedi KMP Muchlisa membuka mata banyak pihak bahwa di tengah pembangunan infrastruktur yang pesat, aspek keselamatan dan perlindungan nyawa manusia tetap menjadi prioritas utama yang tidak boleh diabaikan.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.