Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Rp200 Miliar untuk Penguatan Produksi PT INKA
- Rabu, 28 Mei 2025

JAKARTA — PT Bank Mega Syariah (BMS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan industri nasional melalui penyaluran pembiayaan modal kerja sebesar Rp200 miliar kepada PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Dana tersebut akan digunakan oleh INKA untuk kebutuhan investasi dalam pembelian mesin produksi, yang menjadi bagian penting dalam peningkatan kapasitas manufaktur dan modernisasi alat produksi kereta api nasional.
Penandatanganan perjanjian pembiayaan dilakukan pada 27 Mei 2025 di Menara Mega Syariah, Jakarta, yang melibatkan Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji, Corporate & Business Banking Division Head Guritno, serta dari pihak INKA diwakili oleh Andi Budiman, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko. Acara ini juga dihadiri langsung oleh Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo sebagai bentuk keseriusan lembaga perbankan syariah tersebut dalam mendukung sektor industri strategis.
Dukungan Strategis bagi Industri Kereta Api Nasional
Baca Juga
Pembiayaan ini merupakan bagian dari strategi Bank Mega Syariah dalam memperluas dukungan ke sektor industri strategis, khususnya dalam penguatan transportasi nasional. Penyaluran ini tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi kelanjutan dari kerja sama sebelumnya antara BMS dan INKA.
Pada Maret 2025, BMS telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp175 miliar untuk pengadaan bahan baku dalam proyek 450 container flat wagons, yakni gerbong khusus pengangkut kontainer. Sebelumnya, pada Desember 2024, Bank Mega Syariah juga telah memberikan pembiayaan sebesar Rp170 miliar kepada PT Kereta Commuter Indonesia untuk proyek retrofit dua set KRL (Kereta Rel Listrik).
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji, yang akrab disapa Oney, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya BMS dalam memperkuat lini bisnis korporasi dan memperluas portofolio pembiayaan di sektor industri strategis.
“Pembiayaan ini merupakan bagian dari strategi kami dalam mengembangkan segmen korporasi dengan pendekatan Business to Business to Consumer (B2B2C). Kami berharap pembiayaan ini mampu mendorong produktivitas dan efisiensi PT INKA, sekaligus mempercepat pembangunan sektor transportasi nasional,” ujar Oney.
Sejalan dengan Program Pemerintah dan Fokus Syariah
Selain berorientasi bisnis, Bank Mega Syariah juga menegaskan bahwa penyaluran pembiayaan ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap program strategis pemerintah, khususnya dalam upaya memperkuat konektivitas transportasi nasional dan pengembangan infrastruktur berbasis industri kereta api.
“Ini adalah wujud komitmen kami dalam mendukung agenda pembangunan nasional, terutama dalam penyediaan solusi keuangan syariah untuk sektor transportasi yang selama ini menjadi prioritas pemerintah,” tambah Oney.
Sebagai bank yang menjalankan prinsip syariah, BMS juga terus menyesuaikan produknya agar relevan dengan kebutuhan pelaku industri, termasuk dari sisi struktur pembiayaan yang mengedepankan prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan risk appetite bank.
Portofolio Pembiayaan Produktif Tembus Rp5,2 Triliun
Per April 2025, Bank Mega Syariah mencatat total pembiayaan produktif mencapai lebih dari Rp5,2 triliun, yang menjadi bukti keberhasilan ekspansi bisnis ke sektor-sektor riil yang produktif dan berdampak bagi perekonomian nasional.
Tiga sektor utama yang menjadi penyerap terbesar pembiayaan adalah:
Industri pengolahan dan manufaktur: lebih dari Rp1 triliun atau sekitar 11% dari total pembiayaan.
Pertambangan dan penggalian: juga menyerap lebih dari Rp1 triliun.
Pendidikan: menyerap sekitar Rp900 miliar atau 10% dari total pembiayaan.
Selain itu, sektor-sektor lainnya yang mendapatkan porsi pembiayaan antara lain:
Konstruksi: 9,4%
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial: 6,8%
Pertanian, perburuan, dan kehutanan: 3%
Sektor lainnya seperti perdagangan besar, transportasi, pergudangan, dan komunikasi turut menjadi bagian dari portofolio BMS.
Fokus pada Sektor Transportasi sebagai Pilar Ekonomi
Dengan latar belakang perkembangan pesat sektor transportasi, Bank Mega Syariah melihat peluang yang besar dalam mendukung pembiayaan industri ini. Tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, transportasi juga menjadi salah satu pilar penting dalam membangun konektivitas antardaerah yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami sadar bahwa masih banyak sektor strategis yang belum tergarap secara maksimal. Oleh karena itu, kami terus menjajaki sektor transportasi yang potensial, tentunya sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kelayakan proyek,” jelas Oney.
Membangun Reputasi sebagai Mitra Keuangan Syariah Terpercaya
Langkah Bank Mega Syariah dalam membiayai proyek-proyek berskala besar seperti milik INKA merupakan bentuk dari transformasi perbankan syariah yang kini tidak hanya fokus pada segmen ritel, tetapi juga korporasi dan infrastruktur nasional.
Dengan dukungan struktur organisasi yang solid, tata kelola yang baik, serta pemahaman mendalam terhadap prinsip syariah, BMS terus membangun reputasi sebagai mitra keuangan syariah yang terpercaya untuk berbagai entitas bisnis di Tanah Air.
“Kerja sama kami dengan INKA adalah bagian dari komitmen berkelanjutan. Kami berharap hal ini menjadi fondasi kuat untuk kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan,” pungkas Oney.
Langkah Bank Mega Syariah dalam mendanai PT INKA melalui pembiayaan Rp200 miliar bukan hanya soal bisnis, tetapi juga bagian dari kontribusi terhadap pembangunan nasional. Dengan fokus pada sektor transportasi dan pendekatan korporasi berbasis prinsip syariah, BMS membuktikan perannya sebagai aktor strategis dalam ekosistem perbankan nasional. Langkah ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi dan menjadikan keuangan syariah sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.