Pengertian Orientasi, Penerapan, Jenis, hingga Manfaatnya

Pengertian Orientasi, Penerapan, Jenis, hingga Manfaatnya
pengertian orientasi

JAKARTA - Pengertian orientasi secara umum mengacu pada suatu proses pengenalan yang bertujuan untuk memperkenalkan individu pada lingkungan baru.

Dalam konteks pendidikan, kata ini sering kali digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang diadakan pada awal tahun ajaran baru. 

Siswa yang baru naik ke jenjang pendidikan berikutnya biasanya mengikuti serangkaian kegiatan orientasi. Lalu, apa sebenarnya tujuan dari kegiatan ini?

Baca Juga

5 Contoh Iklan Layanan Masyarakat yang Penting Diketahui

Orientasi bagi siswa baru umumnya mencakup pengenalan terhadap sejarah sekolah dan berbagai aspek yang berkaitan dengan kehidupan sekolah. 

Dengan cara ini, diharapkan siswa dapat lebih mudah beradaptasi, baik dalam menjalani kegiatan belajar maupun dalam berinteraksi dengan teman-teman sekelas. 

Dengan memahami pengertian orientasi, siswa diharapkan lebih siap dan nyaman dalam menjalani tahun ajaran baru. 

Pengertian Orientasi

Pengertian orientasi mengacu pada sikap dan tindakan yang bertujuan untuk menciptakan keharmonisan dalam lingkungan baru. 

Selain itu, orientasi juga memiliki manfaat untuk meningkatkan kinerja individu dalam beradaptasi di tempat baru agar dapat mencapai hasil yang optimal. 

Dalam konteks pendidikan, orientasi bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada sejarah sekolah, memperkenalkan mereka dengan teman-teman baru, serta menciptakan suasana yang lebih akrab untuk mencapai tujuan bersama.

Pada Masa Orientasi Siswa (MOS), siswa baru akan dikenalkan dengan berbagai aspek lingkungan sekolah. Proses ini biasanya dimulai dengan sambutan dari pihak sekolah, diikuti dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan menantang. 

Program ini dilakukan hampir di semua jenjang pendidikan, mulai dari SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Selain itu, program orientasi juga menjadi sarana untuk melatih disiplin, mental, dan semangat siswa, serta mempererat hubungan antara siswa baru, guru, kakak kelas, dan seluruh anggota komunitas sekolah. 

Pengalaman yang menyenangkan dan berkesan dapat dirasakan setelah melewati masa orientasi tersebut.

Penerapan Orientasi

Orientasi, sebagai suatu proses yang bertujuan untuk memberikan arahan dan pengenalan terhadap kehidupan suatu organisasi, dapat diterapkan di berbagai tempat, antara lain:

  1. Institusi pendidikan
  2. Institusi perusahaan
  3. Institusi militer
  4. Institusi pemerintah

Pada umumnya, orientasi diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam konteks formal maupun non-formal. 

Proses ini dilakukan untuk memperkenalkan dan mengarahkan seseorang sebelum mereka bergabung dengan suatu komunitas atau organisasi, apakah itu berbentuk struktural seperti sekolah atau abstrak seperti institusi keagamaan. 

Dalam dunia pendidikan, orientasi sering kali dilakukan secara menyeluruh untuk satu angkatan kelas tertentu.

Prinsip-prinsip orientasi dalam institusi pendidikan dapat bervariasi, tergantung pada jenis sekolah dan dasar pendidikan yang diterapkan, seperti sekolah kedinasan atau sekolah umum. 

Orientasi dalam konteks pendidikan umumnya mencakup bimbingan dan pengarahan terkait peraturan serta kepatuhan terhadap norma-norma yang berlaku.

Di sisi lain, orientasi dalam institusi yang bersifat abstrak, seperti institusi keagamaan, biasanya lebih berfokus pada penyampaian kompas moral bagi individu yang akan masuk atau mendalami agama tertentu. 

Orientasi di institusi keagamaan sering kali berbentuk doktrin dan dogma yang bersifat lebih tertutup dan tidak fleksibel.

Sementara itu, orientasi dalam institusi perusahaan lebih menekankan pada pemahaman nilai-nilai organisasi dan penjelasan yang jelas mengenai deskripsi pekerjaan. 

Hal ini mirip dengan orientasi di dunia pendidikan, di mana fokus utamanya adalah pada kepatuhan terhadap peraturan, disertai dengan penjelasan mengenai hak dan kewajiban sebagai bagian dari organisasi, baik sebagai pegawai maupun karyawan yang terikat oleh aturan yang ada.

Jenis-jenis Orientasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, orientasi biasanya dikenal dalam tiga ranah institusi berdasarkan bentuk institusinya. Namun, jika kita lihat lebih jauh, ada beberapa jenis orientasi yang perlu dipahami, antara lain:

Orientasi Formal

Orientasi formal adalah program yang dirancang dengan tujuan yang jelas, biasanya melalui perencanaan yang matang. 

Program ini sering kali diterapkan di lingkungan pendidikan, pemerintahan, dan perusahaan, dengan tujuan memperkenalkan individu yang baru masuk ke dalam lingkungan tersebut. 

Dalam konteks pekerjaan, orientasi formal bertujuan untuk mengenalkan pegawai atau karyawan pada lingkungan kerja yang baru.

Orientasi Individu/Personal

Orientasi individu adalah program yang dilakukan secara terencana dan berfokus pada satu orang. Tujuannya adalah memberikan arahan atau penjelasan secara pribadi tentang tugas dan tanggung jawab individu tersebut. 

Jenis orientasi ini sering diterapkan untuk eksekutif baru di perusahaan atau pejabat baru di lingkungan pemerintahan.

Orientasi Spasial

Orientasi spasial berkaitan dengan kemampuan untuk menentukan posisi atau arah objek dalam suatu ruang. 

Jenis orientasi ini biasanya digunakan dalam tes psikologi untuk mengukur kemampuan individu dalam memahami posisi objek atau benda. 

Orientasi spasial, yang juga dikenal sebagai kemampuan navigasi, melibatkan transformasi rangsangan otak dengan ruang. 

Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk melacak posisi tubuh dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, seperti saat berpindah tempat atau mencari arah. 

Individu yang kesulitan membaca peta atau menentukan arah biasanya mengalami hambatan dalam aspek orientasi spasial.

Orientasi Serial

Orientasi serial adalah bentuk orientasi yang diterapkan dengan memberikan kriteria dan norma kepada individu yang lebih berpengalaman. 

Hal ini sering terjadi di dunia pendidikan, di mana siswa yang telah mengikuti orientasi sebelumnya akan memberikan orientasi kepada siswa baru. 

Orientasi ini biasanya bersifat simultan dan berkelanjutan, di mana orang yang telah menjalani orientasi akan terus memberikan panduan kepada orang lain di masa depan.

Orientasi Disjungtif

Orientasi disjungtif biasanya dilakukan secara pribadi, berupa refleksi diri atau penyesuaian diri terhadap perilaku orang lain yang dianggap tidak tepat. 

Jenis orientasi ini muncul ketika seseorang menilai perilaku orang lain yang dianggap tidak layak menjadi panutan. Meskipun demikian, individu tersebut dapat menemukan nilai yang kontras yang dapat diterapkan pada dirinya sendiri. 

Misalnya, dalam dunia kerja, seorang pegawai mungkin melihat atasan yang sering terlambat atau terlibat dalam penyalahgunaan waktu kerja. 

Sebagai refleksi, pegawai tersebut berusaha untuk tidak meniru perilaku tersebut, dan justru berusaha untuk selalu tepat waktu dan menghindari tindakan yang tidak profesional.

Manfaat Orientasi

Menurut situs Human Resource Oregon State University, orientasi memiliki berbagai manfaat penting yang perlu dipahami. Berikut adalah beberapa manfaat orientasi yang dijelaskan secara rinci:

Memberikan Informasi

Manfaat utama dari orientasi adalah memberikan informasi secara singkat dan akurat kepada pihak-pihak baru. Orientasi biasanya berlangsung dalam waktu yang terbatas, sehingga hal-hal yang kompleks tidak dapat dijelaskan secara rinci. 

Namun, orientasi tetap efektif dalam memberikan pemahaman dasar yang penting mengenai berbagai hal dalam lingkungan baru.

Mendorong Kepercayaan Diri

Orientasi merupakan masa transisi yang memungkinkan individu atau kelompok untuk membangun rasa percaya diri mereka ketika memasuki institusi baru. 

Tujuan dari orientasi adalah untuk mengenalkan anggota baru kepada lingkungan mereka, yang pada gilirannya dapat mempererat hubungan antar anggota yang sebelumnya terpisah, sehingga tercipta rasa kepercayaan diri yang lebih kuat.

Meningkatkan Produktivitas

Dengan rasa percaya diri yang dibangun melalui orientasi, individu atau kelompok akan memiliki dasar yang kuat untuk bekerja secara lebih produktif. 

Manfaat ini bertujuan agar para anggota baru dapat bekerja dengan lebih sinergis dan harmonis bersama individu yang sudah lebih dulu bergabung, tanpa adanya sekat atau hambatan negatif lainnya.

Meningkatkan Retensi

Orientasi juga berperan penting dalam meningkatkan retensi, yaitu kemampuan untuk mempertahankan individu dalam suatu institusi. Proses orientasi dapat memberikan alasan kuat bagi orang-orang baru untuk tetap bertahan dalam institusi tersebut. 

Bagi pegawai atau karyawan, orientasi bisa mengurangi kemungkinan mereka untuk keluar dari pekerjaan terlalu cepat. 

Begitu juga bagi pelajar, orientasi yang mengikat mereka dengan lingkungan baru akan mengurangi keinginan untuk berpindah ke sekolah atau universitas lain.

Membentuk Komunikasi

Salah satu manfaat orientasi lainnya adalah membentuk komunikasi yang efektif. Hal ini berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan kolaborasi antar individu dalam suatu institusi, baik di bidang pendidikan maupun dunia kerja. 

Orientasi membuka ruang komunikasi awal yang memungkinkan hubungan antar anggota baru terjalin dengan lebih alami dan efektif.

Tujuan Orientasi

Secara umum, tujuan orientasi telah dibahas secara implisit dalam beberapa penjelasan sebelumnya. Namun, secara khusus, berikut adalah beberapa tujuan orientasi yang perlu dipahami dengan lebih mendalam:

Ruang Belajar

Tujuan utama dari orientasi adalah memberikan media pembelajaran bagi anggota baru untuk memahami institusi atau organisasi yang baru mereka masuki. 

Pembelajaran ini tidak hanya mencakup nilai-nilai, aturan, dan hal-hal abstrak lainnya, tetapi juga orientasi spasial yang berkaitan dengan pemahaman tentang ruang fisik, seperti bagian-bagian bangunan yang ada dalam institusi tersebut. 

Pengenalan lingkungan dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif agar individu dapat memahaminya secara holistik.

Ruang Kolaborasi

Dalam orientasi, baik di dunia pendidikan maupun di tempat kerja, biasanya dilakukan pengelompokan individu dengan berbagai tugas kelompok. 

Tujuannya bukan untuk membebani individu dengan pekerjaan tambahan, melainkan untuk menciptakan ruang kolaborasi di antara anggota baru. 

Hal ini bertujuan agar mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, baik dalam konteks pendidikan maupun dalam konteks tujuan perusahaan. 

Tujuan kolaboratif ini memiliki dampak jangka panjang, di mana individu yang baru bergabung akan terus bekerja sama untuk mencapai hasil yang lebih besar.

Ruang Relasional

Tujuan terakhir dari orientasi adalah untuk membangun ruang relasional yang memungkinkan individu baru untuk membangun hubungan dengan orang-orang lain di lingkungan yang baru.

Relasi ini sangat penting dalam konteks dunia kerja dan pendidikan. Di luar kepentingan profesional atau akademis, hubungan yang terbentuk melalui orientasi juga dapat mendukung pengembangan individu dan memenuhi kebutuhan sosial lainnya.

Secara keseluruhan, orientasi memiliki tujuan yang positif untuk membantu individu atau kelompok baru menyesuaikan diri dengan institusi yang mereka masuki. 

Melalui orientasi, anggota baru diharapkan dapat merasa lebih nyaman dan terhubung dengan institusi tersebut, membangun rasa memiliki atau sense of belonging. 

Bagi kamu yang sudah mengalami orientasi di institusi pendidikan dan ingin mengetahui bagaimana rasanya orientasi di dunia perusahaan, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melamar pekerjaan di perusahaan yang menerapkan program orientasi.

Keuntungan dan Kelemahan Orientasi

Berikut adalah beberapa keuntungan dan kelemahan yang dapat timbul dari adanya orientasi. Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:

a. Keuntungan Orientasi

Orientasi yang dilaksanakan secara efektif dapat memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

Salah satu praktik terbaik dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah dengan meningkatkan efisiensi orientasi, misalnya dengan memanfaatkan orientasi elektronik. 

Beberapa perusahaan telah memanfaatkan teknologi dengan mengunggah informasi orientasi bagi karyawan baru ke dalam situs web perusahaan atau portal resmi mereka, sehingga mempermudah akses informasi dan meningkatkan efektivitas orientasi.

b. Kelemahan Orientasi

Meskipun program orientasi telah dirancang dengan baik oleh departemen SDM, kelemahan yang sering muncul adalah terkait dengan pengawasan. 

Meskipun atasan telah dilatih untuk melaksanakan orientasi di bidang mereka masing-masing, sering kali program ini masih kurang efektif. 

Untuk mengatasi masalah ini, departemen SDM perlu menyediakan panduan yang lebih jelas tentang langkah-langkah yang harus diambil oleh manajer selama orientasi. 

Salah satu solusi lain yang dapat diterapkan adalah sistem buddy, di mana karyawan berpengalaman dipasangkan dengan karyawan baru untuk membimbing mereka selama proses orientasi.

Tahapan Orientasi

Proses orientasi memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang agar dapat berjalan dengan efektif. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:

Mempersiapkan Karyawan Baru

Karyawan baru harus merasa diterima sebagai bagian dari organisasi tersebut. Ini menjadi tanggung jawab departemen SDM dan supervisor untuk membentuk persepsi positif pada pegawai baru. 

Selain itu, rekan kerja juga perlu mendukung dan menerima kehadiran karyawan baru dengan baik. Supervisor dan manajer perlu berdiskusi tentang tujuan dari perekrutan pegawai baru untuk memastikan bahwa orientasi berjalan dengan lancar.

Mempertimbangkan Penggunaan Pembimbing Teman Baik

Beberapa organisasi memilih untuk menggunakan rekan kerja sebagai pembimbing atau teman baik bagi karyawan baru selama orientasi. 

Hal ini memungkinkan individu yang lebih berpengalaman untuk berbagi pengetahuan dan menjadi panutan bagi pegawai baru, membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja.

Menggunakan Daftar Periksa Orientasi

SDM, supervisor, atau karyawan baru dapat memanfaatkan daftar periksa atau ceklis orientasi untuk memastikan semua informasi penting telah disampaikan kepada karyawan baru. 

Beberapa organisasi juga mengharuskan karyawan baru untuk menandatangani ceklis sebagai bukti bahwa mereka telah menerima informasi mengenai prosedur dan aturan yang berlaku di perusahaan.

Menyediakan Informasi yang Mendukung

Selain memberikan informasi dasar tentang perusahaan, karyawan baru juga perlu diberikan informasi terkait aturan kerja, tunjangan yang tersedia, dan kebijakan lain seperti keterlambatan, cuti, ketidakhadiran, dan liburan. 

Manajer atau supervisor juga harus menjelaskan rutinitas kerja yang akan dihadapi karyawan pada hari pertama agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dengan lebih mudah.

Sebagai penutup, pengertian orientasi adalah proses penting untuk membantu individu beradaptasi dan memahami lingkungan baru, baik dalam pendidikan maupun dunia kerja.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Penerbangan Internasional Bandara A Yani Dibuka Perdana AirAsia

Penerbangan Internasional Bandara A Yani Dibuka Perdana AirAsia

Harga Sembako 28 Juni 2025: Cabai dan Bawang Turun, Beras Premium Naik Tipis

Harga Sembako 28 Juni 2025: Cabai dan Bawang Turun, Beras Premium Naik Tipis

Pengertian Elastisitas Sempurna dan Faktor yang Mempengaruhi

Pengertian Elastisitas Sempurna dan Faktor yang Mempengaruhi

Ragam Contoh Devisa, Manfaat, Fungsi, hingga Sumbernya

Ragam Contoh Devisa, Manfaat, Fungsi, hingga Sumbernya

Pengertian Pendapatan Per Kapita, Fungsi, dan Komponennya

Pengertian Pendapatan Per Kapita, Fungsi, dan Komponennya