contoh devisa
JAKARTA - Contoh devisa bisa dilihat pada fenomena pengiriman uang oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang sering disebut sebagai pahlawan devisa.
Julukan tersebut diberikan karena sebagian dari penghasilan mereka, yang berupa mata uang asing, dikirim kembali ke Indonesia. Pengiriman uang ini berperan menambah devisa negara.
Prosesnya terjadi saat para TKI menukar mata uang asing dengan rupiah di negara tempat mereka bekerja, yang pada gilirannya meningkatkan cadangan devisa nasional.
Baca Juga
Lalu, apa saja contoh devisa itu, dan bagaimana pengaruhnya terhadap negara? Devisa ini memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kestabilan ekonomi negara.
Contoh Devisa
Devisa adalah barang seperti emas atau valuta asing yang dapat digunakan untuk transaksi pembayaran antar negara dan diakui secara internasional. Contoh devisa mencakup mata uang asing, emas, serta surat berharga.
Mata Uang Asing
Mata uang asing atau valuta asing merupakan salah satu contoh dari devisa yang paling umum digunakan dalam transaksi internasional.
Setiap negara memiliki mata uang sendiri, seperti Rupiah di Indonesia, Yen di Jepang, Won di Korea, Baht di Thailand, dan seterusnya.
Di Indonesia, beberapa mata uang asing yang diterima sebagai devisa antara lain Dollar AS, Yuan dari Tiongkok, Euro dari negara-negara Eropa, Yen dari Jepang, dan Poundsterling dari Inggris.
Ketika seseorang di Indonesia melakukan transaksi internasional, misalnya seorang pengusaha di Surabaya bernama
Mike yang ingin membeli mesin dari Jepang, pembayaran harus dilakukan dalam mata uang yen, sesuai permintaan pihak penjual. Mike dapat menukar Rupiah dengan Yen melalui bank devisa untuk melaksanakan transaksi tersebut.
Alasan mata uang seperti Dollar, Yen, dan Euro sering digunakan dalam pembayaran internasional adalah karena nilai mereka yang relatif lebih stabil.
Sejumlah Emas
Selain valuta asing, emas juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi internasional. Namun, hanya emas batangan yang diakui sebagai devisa yang sah untuk transaksi tersebut.
Nilai emas yang digunakan untuk pembayaran harus setara dengan nilai barang yang akan dibeli. Selain itu, penggunaan emas sebagai devisa juga memerlukan izin dari pemerintah.
Surat-surat Berharga
Surat yang digunakan dalam transaksi internasional juga memiliki aturan tertentu. Surat-surat berharga yang dimaksud adalah dokumen yang diterbitkan oleh pemerintah dan memiliki nilai yang diakui, seperti SDR, Cable Order, TC, dan Wesel.
SDR (Special Drawing Rights) adalah hak kredit yang diberikan kepada negara anggota IMF untuk membantu mereka dalam kesulitan pembayaran internasional.
Cable Order (Telegraphic Transfer) adalah cek yang dikirim melalui telegram, radiogram, atau telepon antara bank domestik dan bank luar negeri.
Traveller Cheque (TC) adalah cek yang digunakan oleh wisatawan dan bisa dicairkan di bank-bank tertentu di negara lain.
Bill of Exchange (Wesel) adalah surat perintah dari bank untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang.
Manfaat Devisa bagi Negara
Menyokong pembayaran utang luar negeri
Devisa negara digunakan untuk membayar utang yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia kepada negara atau lembaga internasional. Hal ini penting karena menjaga kredibilitas negara dalam hubungan ekonomi internasional.
Pembayaran utang ini biasanya dilakukan dalam mata uang asing yang disepakati, dan penggunaan devisa memungkinkan Indonesia untuk memenuhi kewajibannya tanpa mengganggu cadangan mata uang dalam negeri.
Membiayai berbagai aktivitas, termasuk perdagangan internasional
Devisa juga digunakan untuk membiayai kegiatan perdagangan internasional, baik dalam bentuk impor maupun ekspor. Ini mencakup pembayaran untuk barang yang diimpor ke Indonesia serta untuk barang yang diekspor ke negara lain.
Dengan adanya devisa, pelaku perdagangan dapat melakukan transaksi dengan pihak luar negeri secara lancar, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara.
Menutupi biaya perjalanan dinas pejabat ke luar negeri
Pemerintah Indonesia menggunakan devisa untuk membayar biaya perjalanan dinas pejabat ke luar negeri, baik untuk urusan diplomatik, ekonomi, maupun politik.
Ini termasuk biaya transportasi, akomodasi, serta kebutuhan lainnya selama perjalanan dinas. Penggunaan devisa untuk hal ini penting dalam mendukung jalannya hubungan internasional yang produktif.
Mendukung keberangkatan atlet untuk bertanding di luar negeri
Devisa juga digunakan untuk mendanai keberangkatan atlet Indonesia yang akan mengikuti kompetisi atau pertandingan internasional.
Biaya yang meliputi tiket pesawat, akomodasi, dan kebutuhan lainnya, semuanya dibayar menggunakan devisa. Ini mendukung prestasi olahraga nasional dan memperkuat citra Indonesia di tingkat global.
Memfasilitasi proses pengadaan barang antara negara
Dalam dunia perdagangan internasional, pengadaan barang dari dan ke luar negeri memerlukan pembayaran yang menggunakan mata uang asing.
Devisa memudahkan proses ini, memungkinkan perusahaan atau negara untuk membeli barang dari luar negeri atau menjual barang ke negara lain dengan menggunakan mata uang yang diterima secara internasional.
Pembayaran ini sering melibatkan penggantian mata uang lokal dengan valuta asing yang lebih stabil, seperti Dollar AS atau Euro.
Fungsi Devisa bagi Negara
Keberadaan devisa memegang peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi suatu negara.
Meskipun secara umum kita memahami bahwa devisa digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi internasional, sebenarnya ada berbagai fungsi vital lain yang dimilikinya. Berikut adalah beberapa fungsi utama devisa negara:
Alat Pembayaran dalam Perdagangan Internasional
Devisa berfungsi sebagai mata uang cadangan yang digunakan dalam proses ekspor dan impor antara negara.
Ketika suatu negara melakukan transaksi perdagangan internasional, devisa digunakan untuk menggantikan mata uang lokal, memudahkan pertukaran barang dan jasa antar negara.
Sumber Pendapatan Negara
Selain sebagai alat pembayaran, devisa juga menjadi sumber pendapatan bagi negara.
Pendapatan yang diperoleh dari ekspor barang dan jasa, investasi asing, serta kiriman uang dari warga negara yang bekerja di luar negeri berkontribusi pada cadangan devisa negara.
Keberadaan devisa ini secara tidak langsung membantu mendukung pembangunan nasional dan memacu pertumbuhan ekonomi.
Alat Pembiayaan Hubungan Internasional
Devisa juga digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan yang melibatkan negara lain, seperti perjalanan dinas, kegiatan diplomatik, atau keberangkatan atlet untuk bertanding di luar negeri.
Semua biaya yang terkait dengan hubungan internasional tersebut dapat dibiayai dengan menggunakan devisa, yang mendukung kelancaran diplomasi dan interaksi antar negara.
Alat Pembayaran Utang Luar Negeri
Negara-negara, terutama yang sedang berkembang, seringkali mengandalkan utang luar negeri untuk membiayai berbagai proyek pembangunan. Untuk melunasi utang tersebut, negara menggunakan devisa sebagai alat pembayaran.
Hal ini penting agar negara dapat memenuhi kewajiban internasionalnya dan menjaga stabilitas ekonomi global.
Sumber Devisa
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, sebagian besar devisa Indonesia berasal dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Oleh karena itu, mereka sering dijuluki sebagai pahlawan devisa.
Namun, selain kontribusi para TKI, devisa negara juga berasal dari berbagai kegiatan internasional lainnya. Berikut adalah beberapa kegiatan yang berperan penting dalam menghasilkan devisa:
Kegiatan Ekspor Barang dan Jasa
Kegiatan ekspor barang dan jasa memiliki peran besar dalam meningkatkan devisa negara. Ketika sebuah negara melakukan ekspor ke luar negeri, negara tersebut akan menerima pembayaran dalam bentuk valuta asing.
Proses ekspor yang berjalan lancar akan menambah jumlah devisa yang masuk ke negara, yang berkontribusi pada peningkatan perekonomian nasional.
Kegiatan Pariwisata
Salah satu contoh dari devisa yang dapat dihasilkan melalui kegiatan pariwisata adalah dari turis asing yang mengunjungi suatu negara.
Para turis ini menukarkan mata uang mereka dengan mata uang lokal, dan selisih nilai tukar tersebut menjadi sumber devisa bagi negara yang mereka kunjungi.
Oleh karena itu, sektor pariwisata sangat berpengaruh terhadap jumlah devisa yang diperoleh. Semakin banyak turis yang datang, semakin besar pula kontribusi devisa yang dapat diperoleh dari sektor ini.
Utang Luar Negeri
Negara, terutama yang sedang berkembang, sering melakukan pinjaman dari negara lain. Pinjaman ini kemudian tercatat sebagai devisa karena uang yang diterima dapat digunakan untuk berbagai keperluan pembangunan.
Meskipun pinjaman tersebut harus dilunasi di masa depan, utang luar negeri tetap dianggap sebagai sumber devisa yang penting untuk negara.
Imbalan Atas Jasa di Luar Negeri
Beberapa negara memperoleh devisa melalui imbalan atas jasa yang diberikan di luar negeri, seperti jasa perbankan, pengiriman barang, atau pelayanan pelabuhan.
Negara yang menyediakan jasa ini akan menerima pembayaran dalam bentuk mata uang asing, yang kemudian menjadi bagian dari devisa negara.
Bantuan, Hibah, atau Hadiah dari Luar Negeri
Bantuan, hibah, atau hadiah yang diberikan oleh negara lain bisa menjadi sumber devisa, terutama jika bantuan tersebut berbentuk uang.
Namun, apabila bantuan atau hibah tersebut berupa barang, hal ini justru dapat menghemat devisa negara karena negara tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli barang tersebut.
Pungutan Bea Masuk
Pungutan bea masuk adalah biaya yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dari luar negeri. Setiap kali barang asing masuk ke negara, bea masuk yang dibayar akan menjadi salah satu sumber devisa bagi negara tersebut.
Oleh karena itu, semakin banyak barang yang diimpor, semakin besar pula pungutan yang diterima, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan devisa negara.
Sebagai penutup, contoh devisa, seperti ekspor barang, pariwisata, dan utang luar negeri, memainkan peran penting dalam memperkuat ekonomi negara dan meningkatkan cadangan valuta asing.
Rekomendasi
.jpg)