Dishub Jatim Dorong Penerbangan Umroh di Dhoho

Dishub Jatim Dorong Penerbangan Umroh di Dhoho
Dishub Jatim Dorong Penerbangan Umroh di Dhoho

JAKARTA - Langkah serius diambil Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyikapi sepinya Bandara Dhoho Kediri yang sudah beberapa pekan tidak melayani penerbangan komersial. Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Nyono, menegaskan pihaknya telah menyurati Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar Bandara Dhoho dapat segera melayani penerbangan khusus ibadah umroh.

Upaya ini bertujuan untuk merealisasikan ketentuan dalam KM 146 Tahun 2024 tentang penetapan bandara domestik yang diperbolehkan membuka penerbangan umroh. “Kami sudah bersurat ke Kemenhub, meminta agar KM 146/2024 bisa segera diterapkan di Bandara Dhoho Kediri untuk penerbangan umroh. Karena otoritas bandara ini sepenuhnya berada di bawah Kementerian Perhubungan,” tegas Nyono.

Kondisi Bandara Dhoho menjadi sorotan karena sejak 14 Mei 2025 tidak ada aktivitas penerbangan komersial. Padahal, bandara yang diresmikan pada Oktober 2024 ini diharapkan menjadi simpul penting konektivitas wilayah selingkar Gunung Wilis dan mendorong perekonomian sekitar. Nyono menekankan, keterhentian aktivitas penerbangan bukan disebabkan masalah bandara, melainkan karena maskapai Citilink—satu-satunya yang melayani rute Kediri-Jakarta sedang melakukan perawatan pesawat.

Baca Juga

Berbagai Bahaya Daun Mengkudu yang Penting untuk Diwaspadai

“Dari maskapai memang pesawatnya sedang dalam masa docking sehingga tidak bisa melayani penerbangan. Ini yang menyebabkan penerbangan dari dan ke Bandara Dhoho praktis berhenti sejak pertengahan Mei,” jelas Nyono. Ia menyebut, hingga kini belum ada kejelasan pasti kapan Citilink akan kembali beroperasi penuh, meski perkiraan sementara menyebut kemungkinan baru aktif lagi setelah akhir Juli 2025.

Sementara itu, aktivitas Bandara Dhoho tetap berjalan secara administratif sesuai jam operasional yang berlaku. Namun, karena tak ada penerbangan, suasana bandara terlihat lengang, berbeda jauh dengan harapan awal saat bandara ini mulai beroperasi April lalu. Kondisi ini membuat pemerintah daerah merasa perlu melakukan langkah strategis agar potensi Bandara Dhoho tidak terbuang sia-sia.

Berdasarkan izin yang telah dikantongi, Bandara Dhoho sejatinya memenuhi syarat untuk membuka penerbangan umroh. Pemerintah pun sudah memiliki rencana agar setelah bandara beroperasi penuh, penerbangan umroh segera dibuka sebagai salah satu layanan utama. Hal ini juga sesuai rencana pemerintah sejak 2023, yakni menjadikan Bandara Dhoho sebagai alternatif bandara keberangkatan umroh bagi warga di wilayah Kediri dan sekitarnya.

“Kalau Bandara Dhoho mulai aktif melayani penerbangan umroh, kami yakin bandara ini akan ramai. Akan banyak penumpang yang memanfaatkan, dan ini tentu akan memberikan efek positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar serta memperkuat konektivitas daerah,” ungkap Nyono dengan optimis.

Lebih jauh, Nyono menjelaskan, penerbangan umroh di Bandara Dhoho tidak hanya akan memberikan kemudahan bagi jamaah asal Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Blitar, hingga Trenggalek, tetapi juga bisa mengurangi kepadatan bandara di Surabaya yang saat ini menjadi bandara utama pemberangkatan umroh di Jawa Timur. “Potensi penumpang dari wilayah selingkar Wilis sangat besar. Mereka akan lebih dekat dan hemat waktu kalau terbang dari Bandara Dhoho,” katanya.

Berdasarkan data Dishub Jatim, setiap tahunnya terdapat puluhan ribu jamaah umroh dari wilayah Mataraman yang selama ini terpaksa berangkat lewat Bandara Juanda Surabaya. Padahal, bila Bandara Dhoho mulai melayani umroh, mereka bisa langsung berangkat dari Kediri, sehingga akan lebih efisien secara biaya dan waktu perjalanan.

Bandara Dhoho sendiri mulai beroperasi pada April 2024 dan secara resmi diresmikan pada 18 Oktober 2024. Sejak peresmian, Citilink membuka rute Kediri-Jakarta sebagai satu-satunya layanan penerbangan reguler. Namun, sejak pertengahan Mei, layanan itu terhenti karena pesawat yang biasa melayani rute tersebut menjalani perawatan.

Situasi ini menimbulkan kritik dari sejumlah pihak yang menilai pengelolaan bandara belum maksimal. Namun, Nyono memastikan Pemprov Jatim tak tinggal diam. Ia menegaskan, komunikasi dengan maskapai dan pihak terkait terus dilakukan agar penerbangan kembali normal secepatnya.

“Kami memahami ini bukan hanya masalah teknis, tapi juga berdampak pada kepercayaan masyarakat. Karena itu, kami mengambil inisiatif mendorong penerbangan umroh lebih dulu. Kami sudah sampaikan surat resmi ke Kemenhub dan berharap segera ada tindak lanjut,” tegas Nyono lagi.

Ia menambahkan, realisasi penerbangan umroh di Bandara Dhoho tidak hanya akan mendatangkan keuntungan bagi maskapai, tetapi juga bisa mendongkrak aktivitas ekonomi sektor lain seperti transportasi darat, perhotelan, katering, hingga usaha mikro di sekitar bandara. “Ini yang kami harapkan bisa menjadi multiplier effect. Dari bandara yang hidup, ekonomi lokal akan ikut bergerak,” tuturnya.

Nyono menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk terus mengawal pengembangan Bandara Dhoho. Menurutnya, bandara ini bukan hanya proyek strategis, tetapi juga bagian dari visi pemerataan pembangunan dan penguatan konektivitas wilayah Jawa Timur bagian barat daya.

“Bandara Dhoho dibangun bukan hanya untuk gagah-gagahan. Bandara ini diharapkan mampu menjadi pengungkit kesejahteraan masyarakat, terutama yang berada di kawasan selingkar Wilis yang selama ini masih terbatas akses transportasinya,” pungkasnya.

Dengan adanya upaya ini, publik berharap Bandara Dhoho bisa segera aktif melayani penerbangan, terutama penerbangan umroh, yang akan menjadi titik awal kebangkitan aktivitas bandara dan mendukung geliat perekonomian di kawasan Kediri dan sekitarnya.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rute Penerbangan Terpanjang: Singapura New York 19 Jam

Rute Penerbangan Terpanjang: Singapura New York 19 Jam

Sri Mulyani Andalkan Danantara untuk Dongkrak Investasi 2025

Sri Mulyani Andalkan Danantara untuk Dongkrak Investasi 2025

Xpeng Mulai Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Xpeng Mulai Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Registrasi Riset Nasional Kunci Tata Kelola

Registrasi Riset Nasional Kunci Tata Kelola

Edukasi Properti untuk Gen Z

Edukasi Properti untuk Gen Z