
JAKARTA - Langkah bersejarah dilakukan Xpeng bersama Erajaya Active Lifestyle dengan memulai produksi mobil listrik secara lokal di Indonesia. Bertempat di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, Jawa Barat, pabrik ini menjadi saksi lahirnya unit mobil listrik pertama Xpeng di luar Tiongkok, menandai kiprah baru Indonesia sebagai pasar internasional perdana bagi produsen kendaraan listrik ternama tersebut.
Peresmian perakitan lokal ini bukan hanya simbol ekspansi bisnis, tetapi juga wujud nyata kontribusi terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional. CEO Erajaya Active Lifestyle, Djohan Sutanto, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari sinergi positif antara pelaku usaha dan pemerintah yang menciptakan iklim investasi kondusif melalui kebijakan-kebijakan mendukung percepatan elektrifikasi.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendukung transfer teknologi,” kata Djohan.
Baca Juga
Menurut Djohan, kehadiran lini perakitan lokal Xpeng bukan semata langkah untuk menggarap peluang pasar otomotif, melainkan juga investasi jangka panjang dalam membangun ekosistem mobilitas berkelanjutan di Indonesia. Ia meyakini keberadaan fasilitas ini akan memperkuat daya saing industri otomotif nasional, seiring semakin berkembangnya teknologi kendaraan ramah lingkungan.
“Selain itu, ini juga akan memperkuat daya saing industri otomotif nasional,” tambah Djohan.
Tidak hanya menghadirkan investasi, Djohan menilai pembangunan fasilitas produksi ini sekaligus menciptakan efek domino positif terhadap pengembangan industri otomotif. Mulai dari penyerapan tenaga kerja berkualitas, penguatan kapasitas sumber daya manusia lokal di bidang teknologi kendaraan listrik, hingga peningkatan nilai tambah dalam rantai pasok komponen di dalam negeri.
Dari sisi teknis, General Manager of KD Operation Center Xpeng, Steven Wang, mengungkapkan bahwa proses lokalisasi produksi di Purwakarta bukan sekadar kegiatan perakitan sederhana. Xpeng memastikan fasilitas ini mengusung standar teknologi global yang diterapkan di pabrik pintar mereka di Tiongkok.
“Peralatan kalibrasi ADAS yang kami gunakan mengikuti spesifikasi pabrik pintar Xpeng di tingkat global. Dengan begitu, fitur mengemudi cerdas pada mobil XPENG dapat berfungsi optimal sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia,” jelas Steven.
Steven menegaskan, aspek teknologi pada sistem Advanced Driver Assistance System (ADAS) menjadi salah satu nilai jual utama mobil Xpeng di Indonesia. Sistem ini dirancang agar mampu bekerja secara presisi dan aman, memberikan pengalaman berkendara yang modern dan nyaman sesuai standar internasional.
Fasilitas produksi ini dijadwalkan beroperasi penuh pada Juli 2025 mendatang. Model pertama yang akan diproduksi adalah XPENG X9 dengan metode Completely Knock Down (CKD), yang mencakup seluruh tahapan produksi mulai dari perakitan, pengujian fitur, hingga pengecekan kualitas akhir untuk memastikan kendaraan layak digunakan konsumen.
Lebih jauh, Steven optimistis bahwa pabrik Purwakarta akan berperan penting sebagai pusat produksi sekaligus pusat riset dan pengembangan untuk kawasan Asia Tenggara. Xpeng ingin menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai lokasi perakitan, tetapi juga sebagai bagian dari strategi global perusahaan dalam mendorong adopsi kendaraan listrik secara masif.
Tak hanya fokus pada target penjualan, kehadiran Xpeng di Indonesia juga membawa visi mempercepat transisi energi bersih di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia yang menargetkan net zero emission pada 2060, sekaligus mendukung upaya pengurangan ketergantungan terhadap energi fosil.
Lebih dari itu, kehadiran Xpeng diyakini mampu menjadi magnet bagi masuknya investasi lain ke sektor kendaraan listrik, karena potensi pasar Indonesia yang besar. Djohan menilai Indonesia memiliki modal penting berupa populasi usia produktif, kebutuhan transportasi yang tinggi, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan.
“Pembangunan fasilitas produksi ini bukan hanya investasi untuk bisnis kami, tetapi juga investasi untuk masa depan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Djohan menegaskan.
Hadirnya XPENG X9 yang akan diproduksi secara lokal juga diharapkan dapat memberikan alternatif kendaraan listrik premium bagi konsumen Tanah Air. Kendaraan ini dirancang dengan teknologi mutakhir dan fitur keselamatan canggih, namun tetap mempertimbangkan harga yang kompetitif untuk pasar domestik.
Selain itu, Djohan berharap kehadiran Xpeng bisa mendorong percepatan transfer teknologi ke industri dalam negeri, sehingga ke depan Indonesia mampu menjadi salah satu pemain penting di industri kendaraan listrik kawasan.
“Kami percaya potensi Indonesia sangat besar untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara, dan ini hanya awal dari langkah panjang kami,” pungkas Djohan.
Dengan dimulainya perakitan mobil listrik di Purwakarta, Indonesia resmi mencatatkan diri sebagai negara pertama di luar Tiongkok yang menjadi basis produksi Xpeng. Momentum ini bukan hanya tonggak bagi Xpeng, tetapi juga bagi Indonesia yang tengah bertransformasi menjadi pemain utama dalam era kendaraan listrik global.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
3.
OPPO A5x: Baterai Jumbo, Desain Tangguh
- 04 Juli 2025
4.
Xiaomi Luncurkan Redmi Pad 2 untuk Edukasi
- 04 Juli 2025
5.
BMKG Peringatkan Aceh Soal Potensi Hujan Lebat
- 04 Juli 2025