Edukasi Properti untuk Gen Z
JAKARTA - Banyak generasi Z yang masih menganggap menabung sebagai satu-satunya cara untuk membeli rumah. Padahal, di tengah kenaikan harga properti dan tantangan ekonomi, strategi yang tepat dan keterampilan personal branding justru menjadi bekal penting untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah pertama. Melalui komunitas edukatif Property Talk by Rose Latuconsina, Gen Z diajak untuk memahami bagaimana karakter, pelayanan, dan kemampuan membangun citra diri bisa menjadi kunci sukses di pasar properti.
Gerakan edukasi ini lahir pada 2021 saat pandemi COVID-19 melanda, sebagai respon terhadap keterbatasan akses belajar tatap muka. Property Talk kemudian berkembang menjadi komunitas yang tak hanya memberikan wawasan praktis, tetapi juga menjadi ruang diskusi interaktif dan jaringan bagi para generasi muda yang ingin memahami dunia properti lebih dalam.
“Di dunia yang terus berubah, kekuatan untuk belajar, terhubung, dan sukses ada dalam dirimu. Property Talk adalah platformmu untuk pertumbuhan dan keberhasilan,” ujar Dr. Rose Latuconsina, pendiri Property Talk sekaligus sosok yang dikenal sebagai “Aunty Apartment”.
Baca Juga
Dalam sesi ke-64 Property Talk bertema “Client Puas, Cuan Deras: Dengan Excellence dan Personal Branding” yang digelar virtual pada 30 Juni 2025, ratusan peserta hadir, didominasi generasi muda. Sesi ini menghadirkan dua narasumber utama: Dr. Rose Latuconsina dan Patrick Rimba, co-founder Digi Estate, yang juga dikenal sebagai praktisi properti dan konsultan personal branding.
Dr. Rose menegaskan bahwa kepercayaan klien tak cukup dibangun lewat produk yang ditawarkan, melainkan harus melalui karakter dan pelayanan agen. “Di era digital, kekuatan agen properti bukan hanya pada teknologi, tapi pada konten, karakter, dan pelayanan. Tanpa personal branding yang kuat dan excellence dalam bekerja, sulit untuk menciptakan loyalitas klien,” jelasnya.
Patrick Rimba menambahkan bahwa personal branding bukan sekadar citra, melainkan janji yang harus ditepati. “Personal branding itu adalah janji yang kita sampaikan ke publik. Saat janji itu ditepati lewat pelayanan yang prima, klien akan loyal, dan dari situlah cuan akan terus mengalir,” kata Patrick.
Bagi Gen Z, pelajaran ini sangat relevan. Mampu memahami kebutuhan pasar, membangun relasi, dan membedakan diri lewat citra positif adalah bekal penting bukan hanya bagi agen, tapi juga bagi mereka yang sedang mempersiapkan pembelian rumah pertama.
Property Talk pun dirancang bukan sekadar webinar biasa. Platform ini menghadirkan pengalaman belajar yang komprehensif: mulai dari materi praktis, diskusi interaktif, hingga akses jaringan komunitas online dan offline. Hal ini memberikan ruang bagi generasi muda untuk memahami tren properti, strategi pasar, menanyakan langsung tantangan di lapangan, hingga terhubung dengan mentor atau agen terpercaya.
Kolaborasi dengan Digi Estate semakin memperkuat platform ini. Peserta tak hanya belajar teori, tetapi juga dilatih melalui video interaktif, pelatihan profesional, dan manajemen pemasaran digital. Semua ini bertujuan membekali sumber daya manusia di industri properti agar lebih adaptif menghadapi tantangan masa depan.
Sejalan dengan program pemerintah yang mendorong kepemilikan rumah bagi generasi muda, Property Talk menghadirkan edukasi yang praktis dan membumi. Edukasi tidak hanya berisi teori investasi atau istilah properti, tetapi juga membentuk mindset, etika layanan, dan keterampilan komunikasi di era digital.
“Kalau tidak dibekali dengan service excellence dan personal branding, maka mustahil agen bisa survive dan berkembang di industri ini,” tegas Patrick. Pernyataan ini bukan hanya penting bagi agen, tetapi juga bagi Gen Z yang sedang merancang strategi untuk membeli rumah pertamanya—termasuk cara memilih agen terpercaya atau membangun karier di industri properti.
Property Talk mengajarkan bahwa kepemilikan rumah bukan hanya tentang menabung, melainkan tentang strategi dan penguasaan keterampilan. Dengan bekal mindset yang tepat dan jaringan yang luas, generasi muda akan lebih percaya diri dalam mengambil langkah besar memiliki rumah pertama di tengah pasar properti yang dinamis.
Rekomendasi
