Transportasi Publik Jadi Media Belajar Anak

Transportasi Publik Jadi Media Belajar Anak
Transportasi Publik Jadi Media Belajar Anak

JAKARTA - Transportasi publik tidak lagi dipandang sebatas alat mobilitas harian. Di balik kecepatan dan efisiensinya, moda ini kini dimanfaatkan sebagai ruang edukasi dan tumbuh kembang anak. LRT Jabodebek membuktikan hal itu melalui program bertajuk Edutrain, sebuah inisiatif yang memperkenalkan dunia transportasi umum kepada anak-anak sejak usia dini.

Alih-alih hanya menjadi moda angkutan, LRT Jabodebek membuka akses agar anak-anak bisa merasakan langsung bagaimana sistem transportasi publik bekerja. Lebih dari sekadar naik-turun kereta, anak-anak diajak menyelami pentingnya keselamatan, mengenal berbagai profesi di balik operasional layanan, hingga belajar nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan.

Program ini berjalan tanpa pungutan biaya tambahan. Sekolah maupun komunitas cukup membayar tiket perjalanan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau Kartu Uang Elektronik (KUE). Dengan pendekatan yang menyenangkan, Edutrain tidak hanya memberi pengalaman, tetapi juga membentuk perspektif anak terhadap transportasi umum sebagai bagian dari kehidupan yang akrab, aman, dan membangun.

Baca Juga

Diskon Tiket Kereta Api: Syarat dan Prosedur

“Kami ingin anak-anak merasa bahwa LRT Jabodebek adalah bagian dari kehidupan mereka. Tempat mereka bisa belajar, merasa aman, dan tumbuh menjadi pribadi yang sadar akan pentingnya transportasi publik,” ujar Mochamad Purnomosidi, Executive Vice President LRT Jabodebek.

Pernyataan itu disampaikan dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Anak Nasional 2025. LRT Jabodebek ingin menjadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa pembangunan sumber daya manusia tak bisa dilepaskan dari lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh.

Dalam pelaksanaannya, program Edutrain berlangsung langsung di stasiun dan dalam kereta LRT. Petugas memberikan pendampingan selama kegiatan berlangsung dengan pendekatan ramah anak. Mereka menjelaskan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak-anak. Peserta diperkenalkan pada cara penggunaan LRT, pentingnya disiplin dan keselamatan, serta diberi wawasan mengenai sistem transportasi modern.

Dari awal tahun 2025 hingga kini, sebanyak 10.618 siswa dari 169 sekolah telah terlibat dalam program ini. Peserta berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA. Fakta ini menunjukkan antusiasme dan respons positif dari berbagai institusi pendidikan terhadap upaya LRT Jabodebek menciptakan generasi yang akrab dengan transportasi publik sejak dini.

Untuk menunjang kenyamanan dan keamanan, stasiun-stasiun LRT Jabodebek telah dilengkapi berbagai fasilitas ramah anak. Di antaranya adalah tangga, lift, dan Platform Screen Door (PSD) yang terpasang di semua peron untuk menghindari risiko jatuh ke rel. Bahkan, Stasiun Cawang menyediakan area bermain khusus anak, memperkuat kesan bahwa transportasi publik juga bisa menjadi ruang menyenangkan.

Program Edutrain juga selaras dengan Asta Cita poin ke-4, yakni pembangunan sumber daya manusia. Hal ini mencakup pendidikan, kesetaraan gender, dan penguatan peran anak dan pemuda. Dengan menyasar anak-anak sebagai peserta utama, LRT Jabodebek mendorong pemahaman sejak dini bahwa transportasi publik adalah bagian dari kehidupan kota yang modern, efisien, dan berkelanjutan.

Proses keikutsertaan dalam program ini pun dibuat sederhana. Sekolah atau komunitas cukup mengirim surat permohonan ke Divisi LRT Jabodebek disertai rincian kegiatan dan kontak yang dapat dihubungi. Setelah mendapatkan persetujuan, peserta akan diarahkan mengisi formulir daring untuk penjadwalan kegiatan. Prosedur ini dirancang terbuka dan inklusif, menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

“Kami percaya, anak-anak hari ini adalah pengguna dan pemimpin transportasi publik di masa depan. LRT Jabodebek ingin menjadi bagian dari proses tumbuh mereka, mengedukasi, melindungi, dan memberi ruang untuk berkembang,” tegas Purnomosidi.

LRT Jabodebek juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keselamatan di sekitar jalur kereta. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah larangan bermain layangan atau aktivitas lain seperti memukul bola golf di sekitar lintasan, mengingat potensi gangguan terhadap jaringan operasional kereta.

Melalui Edutrain, LRT Jabodebek mempertegas perannya sebagai bukan sekadar operator layanan angkutan massal, tapi juga pelaku aktif dalam pembentukan karakter dan pola pikir generasi masa depan. Anak-anak tidak hanya diajak menikmati perjalanan, tetapi juga diperkenalkan pada nilai-nilai tanggung jawab, kesadaran lingkungan, dan keteraturan.

Pada akhirnya, membangun budaya transportasi publik bukan hanya soal membangun rel dan gerbong. Ini juga tentang membentuk persepsi dan kebiasaan sejak usia dini. Dan lewat program Edutrain, LRT Jabodebek melangkah lebih jauh, menjadikan setiap perjalanan sebagai bagian dari proses tumbuh bersama anak-anak Indonesia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BMKG: Kebumen Waspadai Hujan Siang Hari

BMKG: Kebumen Waspadai Hujan Siang Hari

Erick Thohir Optimistis Jelang Lawan Thailand

Erick Thohir Optimistis Jelang Lawan Thailand

Transportasi Online Diatur Lebih Adil

Transportasi Online Diatur Lebih Adil

Sembako Melonjak di Maros, Pemkab Siapkan Operasi Pasar

Sembako Melonjak di Maros, Pemkab Siapkan Operasi Pasar

Harga Sembako Nasional, Bawang Merah Naik di Jatim

Harga Sembako Nasional, Bawang Merah Naik di Jatim