
JAKARTA - Bukan sekadar menjawab kebutuhan listrik, kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci Merangin di Provinsi Jambi kini tampil sebagai pilar penting dalam transformasi energi dan pembangunan berkelanjutan. Di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim dan kebutuhan mendesak akan energi bersih, proyek ini menjelma menjadi solusi nyata yang memberi manfaat jauh melampaui fungsi utamanya sebagai penyedia daya.
Berada di kawasan perbukitan yang kaya akan sumber daya air, PLTA Kerinci Merangin mengandalkan aliran sungai alami di sekitar Kerinci sebagai sumber energi utama. Berbeda dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang menghasilkan emisi tinggi, PLTA ini menawarkan efisiensi tinggi dengan dampak lingkungan yang sangat rendah. Produksi listrik dilakukan tanpa menghasilkan gas rumah kaca, menjadikannya sebagai bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk mengurangi jejak karbon nasional.
Menurut Manajer PLTA Kerinci Merangin, Aslori, pembangunan infrastruktur energi ini mengedepankan tujuan sosial yang kuat. "Listrik yang kami hasilkan tidak hanya menerangi rumah-rumah warga, tetapi juga sekolah-sekolah, fasilitas kesehatan, tempat ibadah, dan kawasan industri. Ini tentang membuka akses dan peluang. Energi adalah harapan," ungkapnya dalam keterangan.
Baca Juga
Upaya PLTA ini memperkuat sistem kelistrikan di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau, terutama daerah pelosok yang kerap tertinggal dalam hal akses infrastruktur dasar. Dengan suplai listrik yang lebih andal, masyarakat kini memiliki peluang yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas hidup, memperluas usaha kecil dan menengah, hingga memperbaiki layanan pendidikan dan kesehatan.
Namun, peran PLTA Kerinci tidak berhenti sampai di situ. Keberadaan bendungan yang menyertai pembangkit ini telah terbukti memberi manfaat tambahan yang krusial bagi masyarakat sekitar. Saat musim hujan datang, bendungan berperan penting sebagai penahan banjir yang kerap mengancam permukiman dan lahan pertanian. Sebaliknya, di musim kemarau, bendungan berubah menjadi sumber irigasi utama, menopang aktivitas pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi Kerinci.
“Di banyak wilayah, keberadaan PLTA telah menjadi tulang punggung bagi ketahanan pangan dan keamanan lingkungan. Ini bukan sekadar pembangkit, tapi fondasi pembangunan berkelanjutan,” ujar Aslori menambahkan.
Dalam skala yang lebih luas, PLTA Kerinci menjadi cermin dari komitmen Indonesia terhadap pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Pemerintah pusat menargetkan pencapaian net zero emission pada tahun 2060, dan proyek-proyek seperti ini menjadi langkah konkret menuju pencapaian tersebut. Tidak hanya mengurangi ketergantungan pada batu bara dan minyak bumi, PLTA ini juga memperlihatkan bahwa energi ramah lingkungan dapat diintegrasikan dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Kebanggaan atas hadirnya pembangkit listrik ini pun dirasakan oleh warga Kerinci. Akses listrik yang merata turut memicu tumbuhnya kesadaran lingkungan dan pola pikir baru tentang pemanfaatan sumber daya alam. Masyarakat mulai memahami bahwa kekayaan alam seperti aliran air bukan hanya untuk konsumsi sesaat, tetapi bisa diolah menjadi energi yang menopang kehidupan sehari-hari.
Kapasitas PLTA yang terus dikembangkan dan pengelolaan profesional juga memperlihatkan bahwa proyek ini tidak semata-mata untuk kepentingan jangka pendek. Sebaliknya, PLTA Kerinci Merangin adalah investasi jangka panjang bagi masa depan energi nasional dan kesejahteraan generasi berikutnya. Dalam situasi global yang penuh tekanan akibat krisis energi dan iklim, solusi seperti ini menunjukkan arah baru yang lebih sehat dan inklusif.
Untuk itu, proyek ini juga menjadi inspirasi dan dorongan bagi pemerintah daerah maupun pusat agar terus memperluas pembangunan infrastruktur energi hijau serupa di berbagai wilayah. Jika energi terbarukan bisa sukses diwujudkan di daerah perbukitan seperti Kerinci, maka peluang yang sama tentu terbuka lebar di banyak wilayah lain di Indonesia, termasuk di desa-desa terpencil.
PLTA Kerinci Merangin menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, transformasi energi bukan hanya mimpi, melainkan sebuah keniscayaan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa energi bersih dapat berjalan beriringan dengan pembangunan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Edukasi Pasar Modal untuk ASN Badung
- 25 Juli 2025
2.
Harga iPhone 11 Pro Max Turun Tajam Agustus 2025
- 25 Juli 2025
3.
7 Wisata Alam Hits di Purbalingga
- 25 Juli 2025
4.
Film Baru Netflix Agustus 2025
- 25 Juli 2025
5.
BYD Atto 1: Dynamic vs Premium
- 25 Juli 2025