
JAKARTA - Keinginan untuk membalas kegagalan dan mengukur kekuatan sejati menjadi salah satu alasan Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengharapkan pertemuan dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada gelaran Liga Champions musim depan. Ia menyiratkan keyakinan bahwa bentrok antara dua raksasa Eropa tersebut akan menjadi salah satu laga paling bergengsi dan emosional.
Barcelona dan PSG sama-sama tampil mengesankan sepanjang musim 2024–2025. Meski menempuh jalur berbeda di Liga Champions, keduanya berhasil menunjukkan kekuatan dominan di level domestik dan Eropa.
Barcelona, di bawah kepemimpinan pelatih yang belum disebutkan, tampil solid dan efisien dalam setiap kompetisi nasional. Mereka sukses mengakhiri musim dengan meraih treble domestik, yakni gelar Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Capaian ini mengembalikan reputasi El Barca sebagai klub paling konsisten di Spanyol.
Baca JugaOlahraga sebagai Solusi Alami untuk Menguatkan Kesehatan Mental
Namun, dominasi di dalam negeri tidak cukup untuk membawa mereka melangkah hingga ke partai final Liga Champions. Di semifinal, Barcelona harus mengakui keunggulan wakil Italia, Inter Milan, yang tampil lebih matang dalam dua leg pertandingan. Agregat kekalahan membuat mimpi final Eropa musim ini kandas.
Sementara itu, PSG justru tampil luar biasa di berbagai ajang. Tim yang bermarkas di Parc des Princes itu berhasil menyabet empat gelar atau quadruple, termasuk trofi Liga Champions yang menjadi puncak pencapaian mereka musim ini. Dalam perjalanannya ke final, PSG mengalahkan Arsenal di semifinal, menunjukkan performa kolektif dan kedalaman skuad yang kian matang.
Meskipun sama-sama mencapai babak semifinal, Barcelona dan PSG tidak bertemu musim lalu karena berada di sisi bagan yang berbeda. Situasi ini membuat kemungkinan pertemuan mereka hanya bisa terjadi di final, yang sayangnya tidak terwujud karena Barcelona lebih dahulu tersingkir.
Joan Laporta pun mengungkapkan harapannya secara terbuka agar musim depan memberikan skenario berbeda. Ia ingin kedua tim raksasa ini akhirnya saling berhadapan di atas lapangan untuk membuktikan siapa yang benar-benar lebih tangguh.
Harapan Laporta ini bukan tanpa dasar. Rivalitas antara Barcelona dan PSG dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu cerita menarik di Liga Champions. Mulai dari laga dramatis di musim 2016–2017 saat Barcelona menciptakan comeback bersejarah atas PSG, hingga momen transfer Neymar ke klub asal Prancis yang sempat memanaskan hubungan kedua belah pihak, dinamika ini menambah nilai emosional dalam setiap pertemuan.
Dalam konteks saat ini, pertandingan antara Barca dan PSG akan memiliki makna yang jauh lebih besar. Selain sebagai laga balas dendam, duel ini juga bisa menjadi panggung pembuktian bagi para bintang muda yang kini mengisi kedua tim. Barcelona yang tengah membangun kembali kejayaannya dengan pemain-pemain muda potensial, akan menjadikan PSG sebagai tolok ukur progres mereka di pentas Eropa.
Laporta tentu memahami bahwa untuk mencapai pertemuan tersebut, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Persaingan di Liga Champions musim depan dipastikan akan kembali sengit, dengan sejumlah klub elit Eropa seperti Manchester City, Bayern Muenchen, hingga Real Madrid yang akan menjadi penghalang serius.
Namun, keinginan Laporta jelas menggambarkan semangat dan ambisi tinggi dari manajemen Barcelona untuk kembali berbicara banyak di Eropa. Gagal di semifinal musim lalu jelas menjadi pelajaran berharga, dan motivasi tambahan untuk menatap musim depan dengan lebih tajam.
Dari sudut pandang PSG, pertemuan dengan Barcelona juga tentu akan menjadi laga yang dinanti. Mengingat sejarah dan reputasi kedua tim, serta perbedaan pendekatan permainan dan filosofi klub, benturan taktik dan kualitas pemain di laga seperti itu akan menjadi sorotan utama publik sepak bola dunia.
Musim 2025–2026 akan menjadi ujian berikutnya, dan jika skenario Laporta terwujud, maka laga antara Barcelona dan PSG bisa menjadi salah satu laga paling dinanti di kalender Liga Champions.
Meskipun saat ini baru sebatas harapan, pernyataan Laporta menjadi sinyal bahwa ambisi Barcelona belum padam. Dan jika jalan mempertemukan mereka kembali dengan PSG, maka dunia akan kembali menyaksikan pertarungan dua kekuatan besar yang punya sejarah, gengsi, dan mimpi besar di Eropa.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Rumah Murah Masih Tersedia di Malili, Harga Mulai Rp 156 Jutaan
- 07 Agustus 2025
3.
Perumahan Murah di Jayapura, Harga Mulai Rp 212 Juta
- 07 Agustus 2025