PLN Indonesia Power: Pionir Pengembangan Hidrogen Hijau di Indonesia, Majukan Transisi Energi, dan Dorong Ekonomi

PLN Indonesia Power: Pionir Pengembangan Hidrogen Hijau di Indonesia, Majukan Transisi Energi, dan Dorong Ekonomi

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) kembali menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan energi bersih dan terbarukan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan peresmian 12 unit Pembangkit Hidrogen Hijau (GHP) yang tersebar di seluruh penjuru negeri.

Jaringan GHP PLN IP membentang dari Jawa Barat hingga Kalimantan Selatan, dengan total kapasitas produksi mencapai 199 ton per tahun. Hidrogen hijau yang dihasilkan ini akan menyokong berbagai kebutuhan, mulai dari bahan bakar kendaraan listrik, bahan bakar cair untuk industri, hingga kebutuhan rumah tangga. PLN IP bahkan memiliki ambisi untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1.000 ton per tahun pada tahun 2025, sekaligus menjadikannya produsen hidrogen hijau terbesar di Nusantara.

GHP besutan PLN IP bukan sekadar pembangkit, melainkan langkah strategis untuk membangun rantai pasok hidrogen hijau pertama di Indonesia. Inisiatif hijau ini berpotensi menjadi katalisator bagi transisi energi nasional, sekaligus membuka jalan menuju masa depan yang bebas emisi.

Baca Juga

Jadwal KM Lawit 6–23 Mei 2025: Kapal PELNI Layari Rute Kumai–Rote via Surabaya dan Timur Indonesia, Tiket Naik Mulai 1 Mei

Energi surya menjadi jantung pembangkit GHP PLN IP. Panel-panel surya yang terintegrasi dengan GHP menyerap sinar matahari untuk menghasilkan listrik, yang kemudian digunakan untuk proses elektrolisis air dan menghasilkan hidrogen hijau. Selain itu, PLN IP juga memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC) dari berbagai pembangkit EBT di seluruh Indonesia, sehingga memperkuat komitmennya terhadap energi terbarukan.

Pengembangan GHP oleh PLN IP tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi juga membawa sejumlah manfaat lainnya. Hidrogen hijau akan meningkatkan kemandirian energi nasional dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil impor. Industri nasional juga akan diuntungkan dengan adanya bahan bakar cair yang lebih bersih dan efisien. Bahkan, rumah tangga pun dapat menikmati akses ke energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Langkah PLN IP dalam membangun GHP mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun pelaku industri. Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan target ambisius untuk mencapai NZE pada tahun 2060, dan inisiatif PLN IP ini dipandang sebagai langkah konkret untuk mewujudkan target tersebut.

Pengembangan hidrogen hijau di Indonesia masih berada di tahap awal, namun langkah PLN IP dalam membangun GHP telah menjadi titik terang. Dengan visi yang berani dan komitmen yang kuat, PLN IP tidak hanya memimpin transisi energi di Indonesia, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Waskita Karya Pastikan Tol Palembang–Betung Siap Digunakan untuk Mudik Lebaran 2026

Waskita Karya Pastikan Tol Palembang–Betung Siap Digunakan untuk Mudik Lebaran 2026

Danantara Kelola Aset Senilai 1,040 Triliun Dolar: Transformasi Pengelolaan Aset Negara yang Luar Biasa

Danantara Kelola Aset Senilai 1,040 Triliun Dolar: Transformasi Pengelolaan Aset Negara yang Luar Biasa

Jadwal Kapal Pelni Rute Makassar-Kupang Mei 2025: Simak Keberangkatan KM Bukit Siguntang, KM Wilis, dan KM Tidar

Jadwal Kapal Pelni Rute Makassar-Kupang Mei 2025: Simak Keberangkatan KM Bukit Siguntang, KM Wilis, dan KM Tidar

Garuda Indonesia Group Percepat Optimalisasi Produksi Penerbangan di Tengah Tantangan Global Supply Chain

Garuda Indonesia Group Percepat Optimalisasi Produksi Penerbangan di Tengah Tantangan Global Supply Chain

Transformasi Stasiun Tanah Abang Hampir Rampung, PTPP Catat Progres 98,88 Persen pada Mei 2025

Transformasi Stasiun Tanah Abang Hampir Rampung, PTPP Catat Progres 98,88 Persen pada Mei 2025