Desa Pinabetengan Utara Resmi Ditetapkan Sebagai Wisata Budaya, Menjadi Destinasi Terbaru di Minahasa

Desa Pinabetengan Utara Resmi Ditetapkan Sebagai Wisata Budaya, Menjadi Destinasi Terbaru di Minahasa
Desa Pinabetengan Utara Resmi Ditetapkan Sebagai Wisata Budaya, Menjadi Destinasi Terbaru di Minahasa

JAKARTA  – Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Minahasa Nomor: 170 Tahun 2025, resmi menetapkan Desa Pinabetengan Utara, yang terletak di Kecamatan Tompaso Barat, sebagai Desa Wisata Budaya. Penetapan ini tidak hanya mengukuhkan desa ini sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Minahasa, tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan pariwisata lokal yang lebih besar, baik dari segi ekonomi maupun pelestarian budaya.

Hendra Tandayu, Hukum Tua Desa Pinabetengan Utara, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas pengakuan tersebut. Dalam pernyataannya, Tandayu menyampaikan bahwa masyarakat desa sangat menghargai keputusan pemerintah kabupaten yang mengakui potensi wisata budaya di daerah mereka.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa atas pengakuan ini. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi perkembangan ekonomi dan pelestarian budaya kami,” ujar Tandayu dalam wawancara dengan RRI Manado.

Baca Juga

Pemerintah Operasikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi, Siap Layani Jemaah Selama Musim Haji 2025

Watu Pinawetengan, Daya Tarik Utama Desa Wisata Budaya

Salah satu objek utama yang menjadikan Desa Pinabetengan Utara layak dijadikan desa wisata budaya adalah keberadaan situs cagar budaya Watu Pinawetengan. Situs ini, yang dikenal sebagai tempat pertemuan para leluhur masyarakat Minahasa, memiliki nilai historis yang tinggi dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Menurut Tandayu, situs Watu Pinawetengan tidak hanya kaya akan nilai sejarah, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendatangkan pengunjung. “Objek destinasi wisata berupa situs Watu Pinawetengan memiliki tingkat kunjungan yang sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat luar tertarik untuk mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Minahasa,” jelasnya.

Watu Pinawetengan adalah sebuah situs yang terkenal dengan batu-batu besar yang tersusun rapi dan digunakan sebagai tempat berkumpulnya para pemimpin adat pada zaman dahulu. Situs ini kini menjadi saksi bisu dari kebesaran budaya Minahasa dan dijaga sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.

Potensi Wisata Lain yang Mendukung Desa Pinabetengan Utara

Selain situs Watu Pinawetengan, Desa Pinabetengan Utara juga menawarkan berbagai potensi wisata lainnya yang semakin memperkaya pengalaman wisatawan. Salah satu potensi besar adalah wisata industri peternakan kuda pacu. Desa ini terletak sangat dekat dengan Gelanggang Pacuan Kuda Maesa Tompaso, yang menjadi pusat kegiatan pacuan kuda di Minahasa.

Gelanggang pacuan kuda ini menarik banyak wisatawan yang tertarik dengan olahraga tradisional ini, serta penggemar kuda dari berbagai daerah. Desa Pinabetengan Utara, yang berada di dekatnya, pun menjadi lokasi yang strategis untuk para wisatawan yang ingin menikmati keseruan pacuan kuda sambil menikmati keindahan alam dan budaya lokal.

Selain itu, desa ini juga memiliki kawasan agrowisata yang sangat menarik. Dengan banyaknya petani hortikultura yang mengelola tanaman buah-buahan dan sayuran, desa ini menjadi lokasi yang ideal untuk wisata agro. Pengunjung dapat belajar tentang pertanian lokal, membeli produk segar langsung dari petani, dan merasakan sensasi berwisata di tengah alam.

Pelestarian Situs Budaya Secara Rutin

Keberhasilan Desa Pinabetengan Utara dalam mendapatkan status desa wisata budaya juga tidak lepas dari upaya besar dalam melestarikan situs-situs budaya yang ada di desa tersebut. Hendra Tandayu menegaskan bahwa perawatan situs budaya ini dilakukan secara rutin oleh berbagai pihak, baik dari pemerintah desa, masyarakat setempat, hingga pemerintah kabupaten.

“Perawatan situs datang dari pemerintah desa, masyarakat, tokoh budaya, ormas adat Minahasa, hingga pemerintah kabupaten yang hampir setiap bulan turun langsung untuk memastikan situs ini tetap terjaga. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya yang sangat bernilai ini,” ungkap Tandayu.

Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah kerja sama antara masyarakat dan pihak terkait untuk melakukan pembersihan dan pemeliharaan situs, serta menyediakan fasilitas yang mendukung bagi pengunjung, seperti jalur menuju situs, penjelasan sejarah, dan area istirahat. Ini menunjukkan bahwa Desa Pinabetengan Utara tidak hanya mengandalkan potensi wisata, tetapi juga peduli terhadap kelestarian budaya yang dimilikinya.

Dampak Ekonomi dan Pengembangan Pariwisata Lokal

Penetapan Desa Pinabetengan Utara sebagai Desa Wisata Budaya diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian lokal. Pengembangan sektor pariwisata ini membuka peluang bagi masyarakat setempat untuk berwirausaha, baik di sektor akomodasi, kuliner, hingga penjualan produk kerajinan tangan dan hasil pertanian lokal.

Menurut Hendra Tandayu, pendapatan yang berasal dari sektor pariwisata ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. “Dengan adanya Desa Wisata Budaya, kami berharap bisa meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai usaha kecil menengah, seperti homestay, warung makan, dan usaha lainnya yang mendukung pariwisata,” tuturnya.

Lebih lanjut, Tandayu juga berharap agar pemerintah daerah dapat terus memberikan dukungan dan perhatian lebih kepada pengembangan desa wisata budaya ini, seperti dalam hal promosi dan penyediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kelancaran wisatawan yang datang.

Langkah Kedepan untuk Pengembangan Desa Wisata Budaya

Setelah ditetapkannya Desa Pinabetengan Utara sebagai desa wisata budaya, tantangan besar berikutnya adalah bagaimana menjaga kelestarian situs budaya dan memperkenalkan desa ini lebih luas lagi kepada dunia. Pemerintah Kabupaten Minahasa berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan desa ini melalui berbagai kebijakan yang pro-wisata.

“Kami akan terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk mempromosikan Desa Pinabetengan Utara sebagai destinasi wisata unggulan. Kami juga akan memastikan bahwa semua fasilitas yang diperlukan untuk mendukung pariwisata dapat terpenuhi, mulai dari infrastruktur hingga pelatihan untuk masyarakat lokal,” kata Bupati Minahasa dalam kesempatan terpisah.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Desa Pinabetengan Utara kini tengah bersiap untuk menyambut masa depan yang cerah sebagai desa wisata budaya yang dapat memberikan kontribusi besar bagi pariwisata di Minahasa. Langkah pertama menuju kesuksesan sudah dimulai dengan penetapan ini, dan masyarakat setempat siap bergotong royong untuk menjadikan desa ini sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Daftar Harga HP Oppo Terbaru Mei 2025: Pilihan Ponsel dengan RAM Super Besar untuk Kebutuhan Konten dan Gaming

Daftar Harga HP Oppo Terbaru Mei 2025: Pilihan Ponsel dengan RAM Super Besar untuk Kebutuhan Konten dan Gaming

iPhone 16 Jadi Hadiah Utama dalam Game Perfect World Rising, Peluang Mendapatkan Gratis!

iPhone 16 Jadi Hadiah Utama dalam Game Perfect World Rising, Peluang Mendapatkan Gratis!

Xiaomi Redmi Pad SE 8.7: Tablet Kompak dengan Performa Solid dan Harga Terjangkau Rp1 Jutaan

Xiaomi Redmi Pad SE 8.7: Tablet Kompak dengan Performa Solid dan Harga Terjangkau Rp1 Jutaan

BYD Luncurkan Lima Kendaraan Listrik Baru di Shanghai Auto Show 2025, Fokus pada Teknologi Canggih dan Mobilitas Hijau

BYD Luncurkan Lima Kendaraan Listrik Baru di Shanghai Auto Show 2025, Fokus pada Teknologi Canggih dan Mobilitas Hijau

Kemenkes Siapkan Pelayanan Kesehatan Haji 2025: Terstandar dan Mudah Diakses untuk Jemaah

Kemenkes Siapkan Pelayanan Kesehatan Haji 2025: Terstandar dan Mudah Diakses untuk Jemaah