Wenger Ungkap Keuntungan Mental Arsenal Jelang Laga Kritis Melawan PSG di Semifinal Liga Champions

Wenger Ungkap Keuntungan Mental Arsenal Jelang Laga Kritis Melawan PSG di Semifinal Liga Champions
Wenger Ungkap Keuntungan Mental Arsenal Jelang Laga Kritis Melawan PSG di Semifinal Liga Champions

JAKARTA - Arsenal menghadapi tantangan berat menjelang pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG), yang dijadwalkan pada Kamis, 8 Mei 2025 dini hari WIB di Parc des Princes. Pada leg pertama yang berlangsung di Emirates Stadium, Arsenal menelan kekalahan tipis 0-1, namun tim asuhan Mikel Arteta tetap optimis dapat membalikkan keadaan dan melangkah ke final pertama mereka sejak 2006.

Salah satu alasan utama optimisme Arsenal adalah keuntungan mental yang mereka miliki, menurut mantan manajer legendaris The Gunners, Arsene Wenger. Wenger, yang kini berperan sebagai Kepala Pengembangan Sepakbola Global di FIFA, memberikan pandangannya terkait persiapan tim menuju leg kedua yang sangat krusial ini. Menurutnya, dalam situasi ini, mentalitas tim menjadi kunci, dan Arsenal memiliki keuntungan dalam hal tersebut.

Arsenal Memiliki Mentalitas yang Lebih Bebas dari Tekanan

Baca Juga

Pemerintah Terus Perkuat Kebijakan Pendidikan: Upaya Tingkatkan Kualitas dan Pemerataan Pembelajaran di Tengah Tantangan Skor PISA

Setelah kekalahan tipis di leg pertama, banyak yang mengira Arsenal akan tertekan dan kehilangan kepercayaan diri. Namun, Wenger menjelaskan bahwa suasana di dalam tim Arsenal justru sangat positif dan penuh kepercayaan diri. Ia menilai bahwa ketidakpastian PSG setelah kemenangan tipis mereka di leg pertama justru memberikan Arsenal keuntungan.

"Keuntungan Arsenal adalah mereka tidak memiliki beban apa pun untuk memasuki pertandingan leg kedua ini. Mereka hanya perlu pergi ke sana, bermain, dan memenangkan pertandingan. Sedangkan PSG, mereka harus memikirkan apakah mereka akan bermain untuk mempertahankan keunggulan atau justru mengandalkan serangan balik," kata Wenger dalam wawancara dengan Metro.

Menurut Wenger, mentalitas dalam pertandingan leg kedua selalu menjadi tantangan besar, terutama bagi tim yang memulai pertandingan dengan keunggulan tipis. Dalam konteks ini, PSG harus menghadapi dilema besar, yakni bagaimana mereka akan mengatur gaya permainan mereka. Apakah mereka akan fokus untuk mempertahankan keunggulan dan menunggu serangan balik Arsenal, atau justru berani tampil menyerang dan mengakhiri pertandingan lebih cepat?

Strategi PSG yang Berisiko

Sebaliknya, bagi PSG, situasi ini menghadirkan tantangan tersendiri. Sebagai tim yang memulai dengan keunggulan, mereka harus memutuskan apakah akan bermain bertahan untuk melindungi gol mereka atau berisiko dengan menyerang lebih jauh. Wenger berpendapat bahwa keputusan ini tidak mudah karena tim yang memiliki keunggulan dalam leg pertama seringkali terjebak dalam pola pikir bertahan.

"Masalah PSG adalah mereka harus memutuskan apakah akan bermain untuk mempertahankan keunggulan mereka atau berusaha menyerang lebih banyak. Jika mereka memilih bertahan, mereka harus menyampaikan pesan dengan jelas kepada tim, karena tidak semua pemain mungkin akan setuju dengan keputusan tersebut," ungkap Wenger.

Tantangan ini, lanjut Wenger, berhubungan dengan identitas permainan PSG yang lebih condong kepada gaya bermain menyerang. Dengan mengandalkan pemain-pemain seperti Kylian Mbappé dan Neymar, PSG sering kali lebih percaya diri dalam menyerang dan membuka ruang bagi serangan balik lawan. Jika mereka memilih untuk bertahan, hal itu bisa menimbulkan ketegangan dalam tim, karena beberapa pemain mungkin merasa bahwa pendekatan tersebut tidak sesuai dengan filosofi mereka.

Arsenal Fokus Pada Kepercayaan Diri dan Mentalitas Positif

Sementara itu, Arsenal berada dalam posisi yang lebih bebas dari tekanan. Wenger menegaskan bahwa tim asuhan Arteta hanya perlu fokus pada satu tujuan: kemenangan. Dengan mentalitas yang terfokus, mereka dapat menanggalkan kekhawatiran tentang hasil leg pertama dan mengalihkan perhatian sepenuhnya pada laga leg kedua. Hal ini memberi mereka keuntungan dalam hal fokus dan persiapan mental.

"Arsenal harus fokus pada tujuan mereka, yaitu memenangkan pertandingan. Mereka tidak memiliki beban untuk mempertahankan keunggulan atau bermain bertahan. Mereka hanya perlu pergi ke Paris, bermain dengan penuh percaya diri, dan menunjukkan permainan terbaik mereka," kata Wenger.

Salah satu pemain yang bisa menjadi kunci keberhasilan Arsenal adalah Martin Ødegaard, yang memiliki kemampuan untuk mengatur tempo permainan dan memberikan umpan-umpan berbahaya. Sebelumnya, Ødegaard juga menyatakan bahwa timnya harus menggunakan rasa frustrasi setelah kekalahan leg pertama untuk membalikkan keadaan di leg kedua.

"Di leg pertama, kami tidak bermain sebaik yang kami inginkan, tetapi sekarang saatnya untuk melampiaskan amarah dan berjuang keras di leg kedua. Kami tahu kami bisa mengalahkan PSG, dan kami akan memberikan segalanya untuk mencapai final," ujar Ødegaard dalam konferensi pers.

Keunggulan Arsenal dari Perspektif Mentalitas

Lebih jauh, Wenger juga berbicara tentang keuntungan mental lainnya yang dimiliki Arsenal. Dia menjelaskan bahwa Arsenal memiliki mentalitas yang lebih positif dalam menghadapi pertandingan krusial ini. Sebagai tim yang tidak diunggulkan, mereka bisa tampil lebih bebas dan tanpa beban. Hal ini berbanding terbalik dengan PSG yang memiliki tekanan lebih besar untuk mempertahankan keunggulan mereka.

"Di Liga Champions, seringkali tim yang tidak diunggulkan memiliki keuntungan mental. Mereka bisa bermain tanpa beban dan tampil lebih bebas. Sementara itu, tim yang diunggulkan seperti PSG, selalu memiliki tekanan untuk mempertahankan keunggulan mereka," jelas Wenger.

Mengingat pentingnya laga ini, Arsenal tidak hanya mengandalkan permainan di lapangan, tetapi juga mentalitas yang mereka bawa. Dengan percaya diri dan semangat juang yang tinggi, Arsenal berpeluang besar untuk membalikkan keadaan dan meraih tiket ke final pertama mereka sejak 2006.

Kesimpulan: Arsenal Punya Keuntungan Mental Jelang Laga Kritis di PSG

Menjelang leg kedua semifinal Liga Champions antara Arsenal dan PSG, Arsene Wenger menyoroti keuntungan mental yang dimiliki oleh tim London Utara. Dengan mentalitas yang lebih bebas dan fokus pada kemenangan, Arsenal memiliki peluang besar untuk membalikkan keadaan meskipun tertinggal 0-1 di leg pertama. PSG, di sisi lain, menghadapi tantangan besar dalam menjaga keunggulan mereka, dan keputusan mereka mengenai strategi permainan akan sangat mempengaruhi hasil pertandingan. Jelang laga yang sangat krusial ini, semua mata akan tertuju pada bagaimana kedua tim mengatasi tekanan mental dan fisik yang ada.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PSG vs Arsenal di Semifinal Liga Champions 2025: Jadwal, Prediksi, dan Tantangan Berat The Gunners di Parc des Princes

PSG vs Arsenal di Semifinal Liga Champions 2025: Jadwal, Prediksi, dan Tantangan Berat The Gunners di Parc des Princes

Semangat Hari Pendidikan Nasional: Harapan Para Guru untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia

Semangat Hari Pendidikan Nasional: Harapan Para Guru untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia

Gule Klaten Tebet: Kuliner Malam yang Laris Manis, 12 Kg Daging Sapi Habis dalam 4 Jam!

Gule Klaten Tebet: Kuliner Malam yang Laris Manis, 12 Kg Daging Sapi Habis dalam 4 Jam!

Olahraga yang Tidak Sesuai Bisa Picu Serangan Jantung, Peringatan dari Dokter UMM

Olahraga yang Tidak Sesuai Bisa Picu Serangan Jantung, Peringatan dari Dokter UMM

AC Milan Berhasil Curi Poin di Kandang Genoa dengan Kemenangan Dramatis 2-1 dalam Laga Liga Italia Serie A

AC Milan Berhasil Curi Poin di Kandang Genoa dengan Kemenangan Dramatis 2-1 dalam Laga Liga Italia Serie A