Semangat Hari Pendidikan Nasional: Harapan Para Guru untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia
- Selasa, 06 Mei 2025

JAKARTA - Pada tanggal 2 Mei 2025, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sebuah hari yang penuh makna untuk menggugah semangat membangun dunia pendidikan di Tanah Air. Perayaan ini bukan hanya sekedar kegiatan upacara, namun juga diwarnai dengan berbagai kegiatan yang menunjukkan tekad untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hari Pendidikan Nasional adalah momen refleksi untuk mengingat betapa pentingnya pendidikan dalam membentuk generasi masa depan yang cerdas, berbudi pekerti luhur, dan berakhlak mulia.
Namun, di balik perayaan tersebut, ada berbagai harapan dan aspirasi dari para guru yang terus berjuang dalam mendidik anak bangsa. Para pendidik ini memiliki pandangan dan gagasan tentang bagaimana pendidikan di Indonesia dapat berkembang lebih baik lagi. Mereka berharap agar dunia pendidikan tidak hanya mampu mencetak generasi yang pintar secara akademis, tetapi juga generasi yang memiliki moralitas dan integritas tinggi.
Baca Juga
Abdurrahman, seorang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN 33 Mataram, menuturkan bahwa pendidikan bukan sekedar proses transfer ilmu pengetahuan antara guru dan murid.
Menurutnya, pendidikan yang sesungguhnya adalah sebuah proses yang mengarah pada pembentukan karakter dan spiritualitas peserta didik. “Pendidikan itu lebih dari sekadar transfer pengetahuan. Pendidikan adalah instrumen untuk menguatkan spiritualitas dan ketakwaan seseorang kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Abdurrahman dengan penuh semangat.
Bagi Abdurrahman, keberhasilan pendidikan tidak hanya dapat diukur dari seberapa pintar seorang murid dalam menjawab soal ujian, tetapi juga dari seberapa besar pendidikan tersebut mampu mengantarkan peserta didik menjadi individu yang taat beragama dan berakhlak mulia. “Tolok ukur penting dalam keberhasilan sebuah pendidikan adalah ketika manusia itu taat pada ajaran Tuhannya dan berakhlak mulia dalam interaksi sosialnya,” tambahnya.
Selain itu, Abdurrahman juga menekankan bahwa pendidikan harus menciptakan kedamaian dan mengedepankan nilai-nilai ketakwaan, sehingga menghasilkan manusia yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dalam beragama dan berkehidupan sosial. Pendidikan yang baik menurutnya adalah pendidikan yang mampu mencetak generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, serta memiliki kedalaman spiritual yang kokoh.
Sementara itu, Wali Kelas VI SDN 33 Mataram, Lalu Dimas Dicky Iskandar, memiliki pandangan yang tidak kalah penting. Menurutnya, pendidikan adalah usaha sadar yang membantu setiap individu untuk menemukan potensi dan kemampuan yang ada dalam dirinya. "Pendidikan adalah usaha yang membantu setiap individu untuk menemukan potensi dan kemampuan dalam dirinya dan memperbaiki kekurangan menjadi lebih baik," kata Dimas. Sebagai seorang guru, Dimas percaya bahwa keteladanan adalah kunci utama dalam proses pendidikan.
Bagi Dimas, murid sering kali tidak terlalu mendengarkan nasihat, namun sangat peka terhadap perilaku dan tindakan yang dilakukan oleh gurunya. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya seorang guru untuk memberi contoh yang baik dalam setiap tindakan, baik di dalam maupun di luar kelas. “Satu tindakan yang baik lebih penting dibandingkan seribu kata-kata nasihat,” tambahnya dengan tegas. Sebagai guru, Dimas merasa bahwa dirinya harus menjadi teladan bagi murid-muridnya, bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui perilaku sehari-hari.
Selain itu, Dimas juga menyoroti pentingnya pendidikan yang berfokus pada karakter dan moral. Ia menekankan bahwa pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk akhlak yang baik, adalah pendidikan yang benar-benar memberi dampak bagi masa depan generasi penerus bangsa. "Sebagai guru, kita harus memberi teladan yang baik agar anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang tidak hanya pintar tetapi juga berbudi pekerti luhur," tambahnya.
Berbeda dengan pandangan Abdurrahman dan Dimas, Jannatul Uzmi, seorang guru kelas III-A di sekolah yang sama, mengungkapkan bahwa pendidikan di sekolah harus dapat mengakomodasi bakat dan minat masing-masing siswa. Menurutnya, pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang memprioritaskan keadilan dan keberagaman dalam proses pembelajaran. “Pendidikan harus bisa menciptakan ruang bagi setiap anak untuk berkembang sesuai dengan minat dan bakat mereka, tanpa terkecuali,” ujarnya.
Jannatul menambahkan bahwa, meskipun nilai ujian seringkali menjadi tolok ukur dalam dunia pendidikan, namun nilai kehidupan yang lebih universal dan mendalam jauh lebih penting untuk diajarkan. “Guru harus mampu menjadikan sekolah sebagai tempat di mana keadilan dan keberagaman diberikan ruang untuk berkembang,” kata Jannatul. Ia berharap agar setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan potensi mereka, tanpa terhalang oleh berbagai batasan atau diskriminasi.
Menurutnya, sekolah harus menjadi tempat yang memberikan ruang untuk perkembangan karakter, selain hanya fokus pada pencapaian akademis. Guru, lanjutnya, harus mampu melihat potensi dalam diri setiap murid dan membimbing mereka untuk mengembangkan diri mereka secara maksimal, baik dalam hal akademis, sosial, maupun pribadi. "Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menciptakan generasi yang adil, berani, dan penuh kasih sayang, yang tidak hanya melihat angka, tetapi melihat keberagaman dan nilai kemanusiaan," tutup Jannatul.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini memberikan gambaran jelas tentang berbagai harapan para guru untuk masa depan pendidikan Indonesia. Pendidikan harus dapat mengakomodasi perkembangan zaman, memperbaiki kualitas pengajaran, dan yang terpenting adalah menghasilkan generasi muda yang berkarakter, berakhlak mulia, dan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Guru-guru ini berharap agar kebijakan pendidikan ke depan bisa lebih mengutamakan nilai-nilai moral dan spiritual, serta menciptakan pendidikan yang adil dan setara bagi semua kalangan. Dengan semangat yang sama, kita berharap pendidikan Indonesia terus berkembang untuk mencetak generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki hati dan akhlak yang baik untuk masa depan bangsa yang lebih cerah.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.