Bank Indonesia dan TNI AL Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025: Distribusikan Uang ke Lima Pulau Terluar di Riau
- Rabu, 07 Mei 2025

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kedaulatan ekonomi nasional melalui pengedaran uang hingga ke pelosok negeri dengan menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025. Bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), BI menggelar ekspedisi strategis ini dari 6 hingga 12 Mei 2025 untuk menyasar lima pulau terluar di wilayah Provinsi Riau.
Upacara pelepasan ekspedisi berlangsung di Pelabuhan Dumai, Provinsi Riau, Selasa, 6 Mei 2025, dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi, antara lain Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Panji Achmad, pejabat dari Departemen Pengelolaan Uang BI, perwakilan MABES TNI AL, Komandan Lanal Dumai, unsur Forkopimda, serta para tokoh dan undangan.
Dalam pelaksanaannya, tim ekspedisi akan menggunakan kapal perang KRI Lepu-861 untuk mendistribusikan uang layak edar dan mengedukasi masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil), yakni Pulau Rupat, Bengkalis, Padang, Tebing Tinggi, dan Rangsang.
Baca Juga
Misi ERB: Menjangkau Pelosok, Meneguhkan Kedaulatan
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bukan sekadar distribusi uang. Kegiatan ini menjadi simbol kehadiran negara hingga ke batas terjauh wilayahnya. BI melalui ERB memastikan setiap jengkal tanah air tetap menggunakan Rupiah sebagai alat transaksi resmi serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Panji Achmad, menyatakan bahwa pendistribusian uang Rupiah bukanlah pekerjaan ringan mengingat tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
“Indonesia memiliki 17.499 pulau, dengan 70 persen wilayahnya berupa perairan. Selain itu, rendahnya literasi masyarakat dalam memperlakukan uang dan potensi penggunaan mata uang asing di perbatasan menjadi tantangan tersendiri bagi Bank Indonesia,” jelas Panji.
Panji menambahkan bahwa melalui kerja sama strategis dengan TNI AL, BI dapat menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses transportasi umum. Sinergi ini dinilainya sebagai bentuk nyata bela negara dari sisi pertahanan dan ekonomi.
“Kerja sama ini mempertemukan dua kepentingan vital negara: menjaga kedaulatan ekonomi melalui Rupiah dan memperkuat pertahanan wilayah melalui kehadiran TNI AL,” tambahnya.
Sinergi BI dan TNI AL: Wujud Bela Negara
Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan buah dari kolaborasi strategis BI dan TNI AL sejak tahun 2012. Hingga 2024, telah terlaksana 127 ekspedisi kas keliling yang menjangkau 655 pulau 3T di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2025, BI menargetkan 18 ekspedisi tambahan di 18 provinsi dengan cakupan 90 pulau.
Danlanal Dumai menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi lintas institusi ini. Ia menyebut bahwa kegiatan ERB tidak hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga mempertegas kehadiran negara di wilayah-wilayah strategis.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena menjadi bukti kuatnya sinergi antara instansi pertahanan dan lembaga keuangan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya dalam sambutan resminya.
Pemerintah Daerah Apresiasi Pelaksanaan ERB
Dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Wali Kota Dumai, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten III Pemerintah Kota Dumai, menyampaikan rasa terima kasihnya karena Dumai dipercaya sebagai titik awal pelaksanaan ERB tahun ini.
“Kami sangat mengapresiasi dipilihnya Dumai sebagai starting point ERB 2025. Kehadiran Bank Indonesia dan TNI AL ini diharapkan mampu membantu memperkuat perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Dumai berharap kegiatan ini menjadi pemantik tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan dan merawat uang Rupiah sebagai alat transaksi dan simbol kedaulatan.
Misi Literasi: Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah
Selain membawa uang layak edar, ERB juga mengusung misi edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai uang Rupiah. Program literasi bertajuk Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah disisipkan dalam agenda kunjungan ke pulau-pulau 3T tersebut.
Edukasi ini penting mengingat masih banyak masyarakat di daerah terluar yang kurang memahami cara merawat uang, membedakan keaslian uang, dan memahami peran Rupiah dalam memperkuat perekonomian nasional. Melalui edukasi ini, diharapkan masyarakat tidak hanya menggunakan Rupiah, tetapi juga bangga memilikinya.
Pentingnya Kehadiran Negara di Wilayah 3T
Pelaksanaan ERB tahun ini menjadi pengingat bahwa kehadiran negara tidak boleh hanya dirasakan di pusat pemerintahan atau kota besar. Kedaulatan ekonomi harus merata hingga ke batas negara, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.
Kegiatan ini mempertegas bahwa Rupiah bukan hanya alat transaksi, tetapi simbol jati diri bangsa. Oleh karena itu, menjaga eksistensi dan penggunaannya di wilayah 3T adalah bagian penting dari menjaga keutuhan NKRI.
“Melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Bank Indonesia memastikan Rupiah hadir di seluruh penjuru tanah air sebagai simbol kedaulatan negara. Ini juga menjadi wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat,” tegas Panji Achmad.
Menyongsong Indonesia yang Inklusif dan Berdaulat
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 menjadi salah satu upaya konkret dalam mewujudkan Indonesia yang inklusif, berdaulat secara ekonomi, dan menjunjung tinggi semangat nasionalisme. Distribusi uang ke pulau-pulau terluar bukan hanya tentang transaksi, tetapi tentang menghadirkan rasa aman, rasa memiliki, dan rasa dihargai bagi masyarakat yang tinggal jauh dari pusat.
Bank Indonesia bersama TNI AL dan seluruh elemen pemerintah menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang solid, negara dapat hadir di mana pun warganya berada.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.