Dataran Tinggi Dieng Resmi Ditetapkan Sebagai Geopark Nasional, Jadi Kebanggaan Jawa Tengah
- Jumat, 30 Mei 2025

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia secara resmi menetapkan Dataran Tinggi Dieng sebagai Geopark Nasional. Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 172.K/GL.01/MEM.G/2025 yang diterbitkan pada tanggal 7 Mei 2025. Keputusan strategis ini sekaligus menjadi momentum penting bagi pengembangan wisata dan pelestarian lingkungan serta budaya di kawasan Dieng yang berada di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
“Alhamdulillah Dieng menjadi salah satu geopark nasional, telah ditetapkan. Ini menjadi kebanggaan kita semua dan mudah-mudahan menjadi motivasi kami terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan, cagar budaya, dan budaya di sana,” ujar Tursiman, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Banjarnegara.
Geopark Nasional Dieng: Lebih dari Sekadar Wisata Alam
Baca Juga
Geopark Nasional merupakan konsep pengelolaan kawasan yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan tiga aspek utama, yakni keragaman geologi, hayati (biologi), dan budaya. Menurut laman resmi Kementerian ESDM, tujuan geopark adalah mengembangkan ekonomi lokal dengan tetap menjaga dan melindungi ketiga aspek keragaman tersebut.
Dataran Tinggi Dieng sendiri mencakup berbagai situs yang mencerminkan kekayaan tersebut, antara lain:
23 Geosite (Situs Keragaman Geologi)
8 Biosite (Situs Keragaman Hayati)
10 Cultural Site (Situs Keragaman Budaya)
6 destinasi wisata menarik lainnya yang turut memperkaya nilai kawasan
Dengan demikian, penetapan Dieng sebagai geopark nasional tidak hanya bertumpu pada keindahan alam atau satu aspek saja, melainkan pengelolaan menyeluruh yang meliputi kekayaan geologi, ekologi, dan budaya.
Daya Tarik Dataran Tinggi Dieng
Dieng merupakan dataran tinggi yang berada pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Selain terkenal dengan panorama alamnya yang memukau, Dieng juga kaya akan warisan sejarah dan budaya yang kuat, terutama melalui keberadaan candi-candi Hindu yang berasal dari abad ke-8.
Beberapa daya tarik utama di Dataran Tinggi Dieng yang menjadi primadona wisatawan antara lain:
Telaga Warna: Ikon wisata Dieng yang terkenal dengan air danau berwarna-warni, efek dari kandungan belerang dan pantulan cahaya matahari yang membuat warnanya berubah-ubah.
Telaga Pengilon: Dinamai “Pengilon” yang berarti kaca, telaga ini memiliki air jernih seperti kaca yang memantulkan bayangan pengunjung dengan jelas.
Kawah Sikidang: Kawah vulkanik aktif yang menyuguhkan pemandangan spektakuler berupa telaga air panas dan letupan gas belerang yang mengepul.
Candi Arjuna dan Kompleks Candi Dieng: Situs bersejarah peninggalan Hindu yang terdiri dari beberapa candi seperti Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra yang dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi.
Bukit Sikunir: Tempat terbaik untuk menyaksikan golden sunrise dengan latar belakang pegunungan seperti Gunung Sindoro, Prau, Slamet, Merapi, Merbabu, dan Sumbing.
Dieng Plateau Theater: Fasilitas yang menayangkan film dokumenter tentang sejarah, budaya, dan keunikan Dieng bagi para pengunjung.
Festival Budaya Dieng: Termasuk tradisi unik seperti upacara pemotongan rambut gimbal anak-anak Dieng yang menjadi daya tarik budaya khas daerah tersebut.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati panorama hutan lebat di sekitar Telaga Dringo dan mengamati sistem pertanian tradisional yang unik, misalnya pengairan sawah dengan memanfaatkan sumber air Telaga Merdada yang hanya mengandalkan air hujan.
Penguatan Pelestarian dan Pengembangan Ekonomi Lokal
Penetapan Dataran Tinggi Dieng sebagai geopark nasional dipandang sebagai upaya strategis untuk memperkuat perlindungan lingkungan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi masyarakat sekitar. Dalam pengelolaan kawasan ini, pendekatan berkelanjutan diutamakan agar fungsi ekosistem dan nilai-nilai budaya tetap terjaga tanpa mengabaikan aspek kemajuan ekonomi.
Tursiman menambahkan, “Dengan pengakuan sebagai geopark nasional, kami ingin mengoptimalkan potensi wisata dan budaya yang ada agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan serta situs bersejarah.”
Tantangan dan Harapan di Masa Depan
Meskipun berstatus geopark nasional, tantangan pengelolaan dan pengembangan Dieng sebagai destinasi wisata berkelanjutan tetap ada. Salah satunya adalah memastikan pembangunan infrastruktur dan akses wisata yang tidak merusak lingkungan alam dan budaya asli.
Pengembangan edukasi dan partisipasi masyarakat lokal juga menjadi kunci keberhasilan. Dengan begitu, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan alam dan budaya Dieng.
Penetapan ini diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata di Jawa Tengah untuk tumbuh lebih pesat dan berkelanjutan, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain yang memiliki potensi serupa.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.