Kemenkes Siagakan Fasilitas Kesehatan Antisipasi Lonjakan Kasus COVID19 di Indonesia Tahun 2025
- Rabu, 04 Juni 2025

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperketat kesiapan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di seluruh Indonesia sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi kenaikan kasus COVID-19. Pada pekan ke-22 tahun 2025, tercatat sebanyak tujuh kasus positif COVID-19 yang dilaporkan, menandakan tren peningkatan yang perlu diwaspadai. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, dalam konferensi pers di Jakarta.
Menurut Aji Muhawarman, meskipun jumlah kasus masih relatif kecil, dengan persentase positif (positivity rate) sebesar 2 persen pada minggu ke-22, hal ini mengindikasikan bahwa dari setiap 100 orang yang diuji, dua orang terkonfirmasi positif COVID-19. “Persentase ini memang kecil, namun tetap menjadi perhatian kami mengingat tren kenaikan kasus yang sempat mencapai puncaknya pada minggu ke-19 dengan positivity rate sebesar 3,62 persen,” jelasnya.
Kemenkes secara resmi telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan kepada unit layanan kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memperkuat kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi lonjakan kasus COVID-19. “Fasilitas kesehatan kami siapkan sesuai dengan Surat Edaran yang sudah beredar, agar setiap layanan kesehatan dapat melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan kasus serta memastikan kesiapan pelayanan bagi masyarakat,” imbuh Aji.
Baca JugaPetualangan Epik: Game Open World Seru yang Berlatar di Jepang dan Wajib Kamu Coba
SE tersebut menginstruksikan agar seluruh fasyankes dan stakeholder memantau secara rutin tren kasus yang berkaitan dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Influenza-Like Illness (ILI), Severe Acute Respiratory Infection (SARI), Pneumonia, dan COVID-19. Pemantauan dilakukan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) yang menjadi kanal pelaporan resmi pemerintah.
Dalam upaya mencegah penularan COVID-19, Aji juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat. “Perkuat imunitas dengan konsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, aktivitas fisik yang rutin, dan rajin cuci tangan dengan sabun,” ujar Aji. Ia juga menekankan pentingnya disiplin memakai masker terutama saat flu, berada di kerumunan massa, serta menerapkan etika batuk dan bersin yang benar.
Apabila gejala penyakit semakin berat, masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan penanganan yang tepat. “Segera ke dokter jika kondisi memburuk. Jangan menunda,” tegasnya.
Sementara itu, terkait kebijakan perjalanan internasional, Kemenkes saat ini belum memberlakukan larangan perjalanan keluar dan masuk Indonesia. Namun, Aji mengingatkan agar masyarakat menunda perjalanan ke luar negeri jika tidak mendesak. “Kalau memang harus bepergian ke luar negeri, pastikan patuhi protokol kesehatan dan kebijakan yang berlaku di negara tujuan,” kata dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, menegaskan bahwa tujuh pasien positif COVID-19 yang tercatat pada pekan lalu semuanya sudah dinyatakan sembuh. “Data tersebut adalah laporan minggu lalu. Semua pasien sudah sembuh. Varian yang ditemukan tidak menimbulkan keparahan maupun kematian,” kata Widyawati saat dikonfirmasi di Jakarta.
Data pemulihan ini menjadi sinyal positif bagi upaya pengendalian COVID-19 di Indonesia. Meski demikian, Kemenkes tidak mengendurkan pengawasan dan tetap mengimbau masyarakat agar tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.
Dalam beberapa bulan terakhir, tren kasus COVID-19 di Indonesia sempat mengalami fluktuasi dengan angka positivity rate yang sempat meningkat. Kondisi ini mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pihak, khususnya fasilitas kesehatan, agar pelayanan kesehatan dapat berjalan optimal jika terjadi lonjakan kasus.
Kemenkes juga terus memperbarui data kasus secara transparan kepada publik sebagai bagian dari strategi komunikasi risiko yang efektif. “Kami berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini agar masyarakat dapat memahami situasi dan mengambil langkah pencegahan yang tepat,” ujar Aji Muhawarman.
Pemantauan melalui SKDR juga menjadi kunci dalam mendeteksi dini perkembangan penyakit yang berpotensi menyerang saluran pernapasan. Sistem ini memungkinkan layanan kesehatan untuk melaporkan kasus secara cepat dan memudahkan respons dari otoritas kesehatan.
Pemerintah melalui Kemenkes juga terus mengoptimalkan vaksinasi dan penguatan layanan kesehatan di berbagai daerah. Langkah ini bertujuan memperkecil risiko penyebaran dan memastikan kesiapan penanganan apabila muncul klaster baru COVID-19.
Dengan segala persiapan yang dilakukan, Kemenkes berharap masyarakat dapat tetap waspada namun tidak panik. Disiplin menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi serta mematuhi protokol kesehatan menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan pandemi yang masih berlangsung.
Kemenkes telah menyiagakan fasilitas kesehatan dan mengeluarkan panduan resmi dalam mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Kewaspadaan dini, pemantauan kasus yang ketat, serta partisipasi aktif masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat menjadi kunci menjaga Indonesia tetap aman dari gelombang baru pandemi COVID-19.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.