Pekerjaan yang Diprediksi Meningkat Signifikan Berkat Keterampilan AI dan Big Data 2025 2030
- Rabu, 04 Juni 2025

JAKARTA - Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Big Data menjadi dua teknologi paling revolusioner yang mengubah lanskap dunia kerja dan industri secara signifikan. Pertumbuhan penggunaan dan pengembangan AI yang pesat di berbagai sektor mendorong permintaan keterampilan terkait teknologi ini melonjak tajam dalam beberapa tahun mendatang.
Menurut laporan Future of Jobs Report 2025 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), permintaan terhadap keterampilan AI dan Big Data diprediksi akan meningkat hingga 87% dalam periode lima tahun ke depan, yakni antara 2025 hingga 2030. Tren ini menunjukkan bagaimana teknologi berbasis data dan kecerdasan buatan semakin menjadi tulang punggung transformasi industri di era digital.
Apa Itu AI dan Big Data?
Baca JugaPetualangan Epik: Game Open World Seru yang Berlatar di Jepang dan Wajib Kamu Coba
AI merupakan teknologi yang memungkinkan mesin atau sistem komputer melakukan tugas yang sebelumnya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengenalan suara, pengolahan bahasa alami, analisis data, dan pengambilan keputusan otomatis. Namun, AI tidak dapat bekerja secara optimal tanpa dukungan data dalam jumlah besar yang diolah secara tepat.
Di sinilah peran Big Data, yang merupakan kumpulan data dalam volume sangat besar dan kompleks. Big Data membutuhkan metode pengolahan khusus agar dapat menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bisnis maupun pengembangan teknologi AI.
Lonjakan Permintaan Keterampilan AI dan Big Data di Berbagai Sektor
Laporan WEF mengungkapkan bahwa kenaikan kebutuhan keterampilan AI dan Big Data bukan hanya terjadi secara umum, tetapi juga sangat menonjol di beberapa sektor industri tertentu.
Kedirgantaraan dan Otomotif
Sektor ini mencatat lonjakan permintaan keterampilan AI dan Big Data tertinggi, yaitu mencapai 100% dalam lima tahun ke depan. Perkembangan kendaraan otonom, drone, hingga teknologi manufaktur berbasis AI mendorong kebutuhan tenaga kerja yang mampu menguasai data dan algoritma canggih.
Telekomunikasi
Industri telekomunikasi juga mengalami peningkatan permintaan sebesar 100%. Di era jaringan 5G dan komunikasi digital, pengolahan data besar dan analisis berbasis AI sangat krusial untuk optimasi layanan dan pengembangan produk inovatif.
Jasa Profesional
Bidang jasa profesional, termasuk konsultasi dan layanan berbasis teknologi, mencatat kenaikan permintaan keterampilan AI dan Big Data sebesar 98%. Pekerja di sektor ini semakin dituntut untuk menguasai teknologi agar dapat memberikan solusi berbasis data dan kecerdasan buatan.
Teknologi dan Informasi
Jasa teknologi informasi serta manajemen dana pensiun dan asuransi sama-sama mencatat pertumbuhan kebutuhan sebesar 97%. Penggunaan AI untuk automasi dan analisis risiko menjadi faktor utama pendorong tren ini.
Finansial dan Pasar Modal
Permintaan keterampilan di sektor finansial dan pasar modal meningkat 95%, didorong oleh kebutuhan analisis data untuk pengelolaan risiko, investasi berbasis AI, dan pengembangan fintech.
Transportasi dan Rantai Pasok
Sektor transportasi dan rantai pasok mengalami kenaikan permintaan sebesar 94%. AI dan Big Data membantu optimalisasi logistik, pengelolaan inventaris, hingga prediksi kebutuhan pasar yang lebih akurat.
Kesehatan
Bidang kesehatan mencatat kenaikan kebutuhan keterampilan AI dan Big Data sebesar 92%. Penggunaan teknologi ini dalam diagnosis penyakit, manajemen rumah sakit, dan pengembangan obat semakin meluas.
Energi dan Utilitas
Sektor energi dan utilitas juga menunjukkan kenaikan sebesar 90%. AI dan Big Data membantu efisiensi produksi energi, pemeliharaan prediktif, dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Sektor Publik dan Pemerintahan
Pemerintah dan sektor publik menutup daftar sepuluh besar dengan kenaikan permintaan keterampilan AI dan Big Data sebesar 90%. Pemanfaatan teknologi ini untuk pelayanan publik dan kebijakan berbasis data menjadi faktor utama.
Dasar Data dan Metodologi Laporan
Laporan ini didasarkan pada survei yang melibatkan 1.000 pemberi kerja di seluruh dunia pada akhir tahun 2024. Responden survei ini mewakili sekitar 14 juta pekerja yang tersebar dalam 22 klaster industri dan 55 klaster ekonomi. Pendekatan ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai tren ketenagakerjaan global, khususnya terkait transformasi digital dan perkembangan teknologi AI serta Big Data.
Implikasi bagi Dunia Kerja dan Pendidikan
Peningkatan permintaan terhadap keterampilan AI dan Big Data menuntut para pekerja untuk melakukan adaptasi dan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan. Para profesional di berbagai sektor perlu meningkatkan kemampuan analisis data, pengelolaan algoritma, serta pemahaman teknologi AI agar tetap relevan di pasar kerja.
"Transformasi digital yang digerakkan oleh AI dan Big Data bukan hanya mengubah cara kerja, tapi juga menciptakan peluang baru yang menuntut keahlian khusus. Pekerja yang mampu menguasai teknologi ini akan menjadi aset berharga bagi perusahaan di masa depan," kata pakar teknologi informasi.
Selain itu, dunia pendidikan dan pelatihan juga harus menyesuaikan kurikulum dan program pembelajaran untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam teknologi terbaru. Pelatihan keterampilan digital, analisis data, dan pengembangan AI menjadi prioritas utama agar tenaga kerja dapat bersaing secara global.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.