Kasus Covid19 di Indonesia Mulai Meningkat, Kemenkes Beberkan Gejala Umum yang Dialami Pasien

Kasus Covid19 di Indonesia Mulai Meningkat, Kemenkes Beberkan Gejala Umum yang Dialami Pasien
Kasus Covid19 di Indonesia Mulai Meningkat, Kemenkes Beberkan Gejala Umum yang Dialami Pasien

JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali menunjukkan tren peningkatan sepanjang tahun 2025. Meski belum mencapai level yang mengkhawatirkan seperti beberapa tahun sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Lonjakan kasus Covid-19 ini sebagian besar didominasi oleh varian baru turunan Omicron yang bernama MB.1.1.

Gejala yang muncul pada pasien umumnya bersifat ringan, tetapi tetap berpotensi menular. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang tak boleh diabaikan. Kemenkes menegaskan bahwa meskipun pandemi telah berakhir secara global, virus corona masih terus bermutasi, sehingga masyarakat perlu mempertahankan kewaspadaan.

Tren Kasus Covid-19 2025 di Indonesia

Baca Juga

Larangan Siswa Membawa Gadget Resmi Berlaku di Kuningan, Ini Alasannya

Data terbaru dari Kemenkes mencatat bahwa sepanjang tahun 2025 hingga pekan ke-22 (periode 25-31 Mei 2025), terdapat 72 kasus terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7 kasus baru ditemukan dalam sepekan terakhir. Angka ini memang jauh lebih rendah dibandingkan puncak pandemi di tahun-tahun sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan adanya potensi penyebaran yang harus diantisipasi.

Positivity rate tertinggi tercatat pada minggu epidemiologi ke-19, yakni mencapai 3,62%. Kasus terbanyak ditemukan di beberapa wilayah seperti Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Ketiga wilayah tersebut menjadi fokus perhatian karena mobilitas masyarakat yang tinggi dan merupakan pusat aktivitas ekonomi nasional.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, dr. Imran Pambudi, menyampaikan bahwa lonjakan ini bukan hal yang perlu panik, tetapi menjadi pengingat agar masyarakat tetap menjaga kesehatan.

"Kami memantau secara rutin perkembangan kasus Covid-19 di seluruh Indonesia. Saat ini, tren penularan masih terkendali dan positivity rate nasional juga relatif rendah. Namun, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan, terutama di fasilitas kesehatan," ujar dr. Imran dalam keterangannya.

Varian Dominan Covid-19: MB.1.1

Kemenkes menyebutkan bahwa varian MB.1.1, turunan dari Omicron, menjadi varian dominan yang beredar di Indonesia saat ini. Varian ini dikenal memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi, namun gejala yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya, seperti Delta atau varian Omicron awal.

Varian MB.1.1 juga telah terdeteksi di sejumlah negara lain, dan Indonesia bukan satu-satunya yang mencatat penyebaran varian tersebut. Perbedaan mencolok dari varian sebelumnya adalah menurunnya kejadian anosmia (kehilangan indera penciuman dan perasa), yang dulu menjadi salah satu gejala khas Covid-19.

Meskipun begitu, masyarakat tetap diimbau untuk menjalankan langkah-langkah pencegahan. Kemenkes pun telah mengeluarkan surat edaran terkait peningkatan kewaspadaan baik untuk masyarakat umum maupun fasilitas layanan kesehatan.

Gejala Umum Pasien Covid-19 Saat Ini

Gejala Covid-19 varian MB.1.1 yang kini banyak muncul di Indonesia umumnya menyerupai flu biasa. Beberapa gejala utama yang dilaporkan pasien meliputi:

Batuk

Pilek

Demam ringan

Sakit tenggorokan atau nyeri saat menelan

Sakit kepala

Hidung tersumbat atau berair

Karena kemiripannya dengan infeksi saluran pernapasan atas biasa, banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi Covid-19. Oleh sebab itu, apabila mengalami gejala serupa, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan atau tes antigen untuk memastikan diagnosis.

Menurut keterangan dr. Imran Pambudi, gejala Covid-19 saat ini cenderung berlangsung lebih lama dibandingkan flu biasa, yaitu bisa mencapai lima hari atau lebih, tergantung pada kondisi kekebalan tubuh pasien.

"Gejala seperti batuk dan pilek memang cenderung ringan, tetapi bagi sebagian orang, durasi gejalanya lebih panjang. Maka, penting bagi masyarakat yang merasa sakit untuk tidak beraktivitas di luar rumah dan segera melakukan tes," jelasnya.

Upaya Pencegahan dan Protokol Kesehatan

Dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19, Kemenkes kembali mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang selama ini telah terbukti efektif. Adapun langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan antara lain:

Menggunakan masker di tempat umum atau area dengan ventilasi buruk

Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara rutin

Menjaga jarak fisik, terutama saat berada di keramaian

Menghindari tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan

Melengkapi dosis vaksinasi Covid-19, termasuk vaksin booster sesuai anjuran pemerintah

Selain itu, bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan, isolasi mandiri tetap menjadi langkah utama untuk mencegah penularan lebih lanjut. Kemenkes menyarankan agar pasien melakukan isolasi minimal selama 10 hari sejak munculnya gejala, kemudian ditambah 3 hari bebas demam dan gejala pernapasan sebelum dinyatakan sembuh.

"Kami tetap mengimbau masyarakat untuk melengkapi vaksinasi, terutama booster, agar kekebalan tubuh tetap optimal menghadapi mutasi virus yang mungkin terjadi," tutur dr. Imran.

Vaksinasi dan Penguatan Imunitas

Program vaksinasi Covid-19 tetap berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah. Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster, Kemenkes membuka layanan di sejumlah puskesmas, rumah sakit, dan sentra vaksinasi. Tujuannya untuk menjaga tingkat kekebalan kelompok agar tetap tinggi, sehingga meskipun terjadi infeksi, dampak klinisnya dapat diminimalisasi.

Pakar epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, juga mengingatkan bahwa kondisi peningkatan kasus di Indonesia saat ini merupakan hal yang wajar mengingat Covid-19 belum sepenuhnya hilang.

"Covid-19 tidak akan hilang, tetapi akan menjadi bagian dari penyakit menular yang biasa kita hadapi, seperti flu. Yang penting adalah sistem kesehatan tetap waspada, masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan, dan cakupan vaksinasi tinggi," jelas Dicky Budiman.

Kesadaran Masyarakat Jadi Kunci

Meski varian baru ini cenderung lebih ringan, kesadaran masyarakat menjadi kunci dalam pengendalian penyebaran Covid-19. Gejala yang mirip dengan flu biasa bisa membuat sebagian orang abai, sehingga risiko penularan tetap ada.

Kemenkes mengingatkan agar setiap individu yang merasa kurang sehat segera melakukan tes dan menghindari kontak dengan orang lain sampai benar-benar pulih. Pemeriksaan rutin terutama dianjurkan bagi masyarakat yang sering beraktivitas di luar rumah atau memiliki mobilitas tinggi.

Pemerintah Indonesia juga terus berkoordinasi dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk memantau perkembangan varian baru dan mengambil langkah preventif yang diperlukan.

Dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk tetap waspada meskipun gejala umumnya ringan. Disiplin menerapkan protokol kesehatan, melengkapi vaksinasi, dan melakukan isolasi mandiri bagi yang sakit menjadi langkah utama untuk menekan penyebaran virus ini.

Seperti yang ditegaskan dr. Imran Pambudi, "Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dan jangan lengah. Covid-19 masih ada, dan hanya dengan kerja sama kita semua, penyebarannya dapat diminimalisasi."

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Daftar Lengkap iPhone yang Dapat Update iOS 26, Ini Fitur Baru dan Tanggal Rilisnya

Daftar Lengkap iPhone yang Dapat Update iOS 26, Ini Fitur Baru dan Tanggal Rilisnya

Peringati Hari Bhayangkara ke 79, Polres Gresik Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga dan Santri

Peringati Hari Bhayangkara ke 79, Polres Gresik Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga dan Santri

Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Hilang Setelah Ganti HP, Begini Panduannya

Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Hilang Setelah Ganti HP, Begini Panduannya

Industri Klinik Kecantikan Tumbuh Pesat, Gen Z Jadi Motor Utama Pertumbuhan Pasar Estetika Medis Indonesia

Industri Klinik Kecantikan Tumbuh Pesat, Gen Z Jadi Motor Utama Pertumbuhan Pasar Estetika Medis Indonesia

Revolusi Fotografi Mobile: HP dengan Lensa 1 Inci dan Sensor Sony IMX989 hingga Lensa Leica-Zeiss

Revolusi Fotografi Mobile: HP dengan Lensa 1 Inci dan Sensor Sony IMX989 hingga Lensa Leica-Zeiss