Harga BBM di SPBU Pertamina Resmi Turun Mulai Juni 2025, Berikut Daftar Lengkap Harga Pertamax, Dexlite, dan BBM Lainnya
- Selasa, 10 Juni 2025

JAKARTA - Kabar baik bagi masyarakat Indonesia. Harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi resmi mengalami penurunan mulai 1 Juni 2025. Penyesuaian harga ini berlaku secara nasional di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), termasuk Pertamina, Shell, BP-AKR, hingga VIVO.
Penurunan harga BBM ini merupakan bagian dari kebijakan penyesuaian berkala yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina. Setelah sebelumnya melakukan penyesuaian harga pada Mei 2025, kali ini Pertamina kembali menurunkan harga jual eceran untuk produk-produk unggulannya, khususnya BBM jenis Pertamax Series dan Dex Series.
Kebijakan penyesuaian harga BBM ini berlaku di berbagai wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, serta wilayah Nusa Tenggara.
Baca JugaKelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Sumenep, Warga Harap Pemerintah Segera Bertindak untuk Stabilkan Harga
Penyesuaian Harga Mengacu pada Regulasi Pemerintah
Penyesuaian harga BBM ini bukan tanpa dasar. PT Pertamina Patra Niaga menjelaskan bahwa kebijakan ini dilakukan dalam rangka menyesuaikan harga dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Selain itu, kebijakan ini juga merupakan implementasi dari Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
Keputusan Menteri ESDM tersebut merupakan revisi dari Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 yang menetapkan formula dasar harga BBM jenis umum atau non-subsidi. Dengan demikian, harga BBM dapat ditinjau secara berkala agar lebih sesuai dengan kondisi pasar global dan domestik.
Pertamina Patra Niaga menyebutkan bahwa penyesuaian harga ini dilakukan untuk menjaga daya saing dengan badan usaha lainnya serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kami terus melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi secara berkala berdasarkan tren harga minyak dunia dan kurs rupiah. Tujuannya agar konsumen mendapatkan harga yang wajar dan kompetitif,” ujar salah satu perwakilan Pertamina dalam keterangan resminya.
Rincian Harga BBM Pertamina per Juni 2025
Berdasarkan informasi dari situs resmi Pertamina, berikut daftar harga terbaru BBM non-subsidi yang berlaku mulai 1 Juni 2025:
Pertamax (RON 92): Rp12.100/liter (sebelumnya Rp12.400)
Pertamax Green (RON 95): Rp12.800/liter (sebelumnya Rp13.150)
Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.050/liter (sebelumnya Rp13.300)
Dexlite (CN 51): Rp12.740/liter (sebelumnya Rp13.350)
Pertamina Dex (CN 53): Rp13.200/liter (sebelumnya Rp13.750)
Pertamax di Pertashop: Rp12.000/liter
Penurunan Harga Juga Dilakukan oleh Shell Indonesia
Tidak hanya Pertamina, badan usaha milik swasta seperti Shell Indonesia juga melakukan penyesuaian harga BBM. Shell menurunkan harga BBM rata-rata sekitar Rp400 per liter.
Berdasarkan pengumuman di situs resminya, berikut harga BBM Shell per 1 Juni 2025:
Shell Super: Rp12.370/liter (sebelumnya Rp12.730)
Shell V-Power: Rp12.840/liter (sebelumnya Rp13.170)
Shell V-Power Diesel: Rp13.250/liter (sebelumnya Rp13.810) berlaku untuk wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat
Shell V-Power Nitro+: Rp13.070/liter (sebelumnya Rp13.360)
Dengan penurunan harga ini, Shell semakin memperkuat posisinya dalam bersaing di pasar BBM Indonesia.
SPBU BP-AKR dan VIVO Juga Turunkan Harga
Selain Pertamina dan Shell, SPBU BP-AKR juga turut menurunkan harga BBM di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Berikut rinciannya:
BP 92: Rp12.370/liter (sebelumnya Rp12.600)
BP Ultimate: Rp12.840/liter (sebelumnya Rp13.170)
BP Ultimate Diesel: Rp13.250/liter (sebelumnya Rp13.810)
Tak ketinggalan, SPBU VIVO juga mengumumkan penyesuaian harga produk BBM-nya. Berikut harga BBM terbaru VIVO yang berlaku mulai Juni 2025:
Revvo 90: Rp12.260/liter (sebelumnya Rp12.650)
Revvo 92: Rp12.340/liter (sebelumnya Rp12.730)
Revvo 95: Rp12.810/liter (sebelumnya Rp13.170)
Primus Diesel: Rp13.210/liter (sebelumnya Rp13.810)
Dampak Positif Bagi Konsumen
Penurunan harga BBM ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat, khususnya pengguna kendaraan pribadi maupun pelaku usaha logistik. Mengingat harga BBM menjadi salah satu komponen penting dalam struktur biaya produksi dan transportasi, penurunan harga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian.
Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ahmad Redi, menyebut bahwa kebijakan penurunan harga BBM non-subsidi akan berdampak positif terhadap inflasi nasional. “Harga BBM yang turun berpotensi menahan laju inflasi dan menurunkan biaya operasional logistik, sehingga harga-harga barang lainnya bisa lebih stabil,” jelasnya.
Selain itu, penurunan harga BBM juga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global. Dengan pengeluaran untuk bahan bakar yang lebih hemat, masyarakat memiliki ruang lebih untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Komitmen Pemerintah dalam Pengendalian Harga BBM
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berkomitmen untuk mengawasi kebijakan harga BBM, khususnya non-subsidi. Pemerintah memastikan bahwa harga BBM akan terus disesuaikan secara transparan sesuai dengan formula yang berlaku.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menegaskan bahwa pemerintah selalu berupaya menjaga keseimbangan antara harga pasar dan perlindungan terhadap konsumen. “Kami memastikan penyesuaian harga dilakukan secara transparan, kompetitif, dan mengikuti perkembangan harga minyak dunia,” ujarnya dalam pernyataan terpisah sebelumnya.
Tutuka juga menambahkan bahwa dengan mekanisme formula harga yang jelas, badan usaha akan memiliki acuan pasti dalam menetapkan harga BBM, sehingga tidak terjadi permainan harga yang merugikan masyarakat.
Harga BBM Subsidi Tidak Berubah
Sebagai catatan penting, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap tidak mengalami perubahan. Pemerintah masih menahan harga kedua jenis BBM ini agar tetap terjangkau bagi masyarakat, terutama untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari kebijakan subsidi energi nasional yang dianggarkan dalam APBN untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.