Maruarar Sirait Optimistis Program 3 Juta Rumah Dorong Investasi Asing dan Kesejahteraan Rakyat
- Sabtu, 14 Juni 2025

JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan keyakinannya bahwa program pembangunan 3 juta rumah yang tengah dijalankan pemerintah akan menjadi salah satu motor penggerak kemajuan Indonesia di sektor properti, investasi, hingga perekonomian nasional. Program ini dinilai bukan hanya akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga diyakini mampu menarik investasi asing ke sektor perumahan dalam negeri.
Optimisme tersebut disampaikan langsung oleh Maruarar Sirait saat menjadi narasumber pada acara International Conference Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Dalam paparannya, Maruarar menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan berbagai perubahan kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam pembangunan perumahan. Sebaliknya, kebijakan-kebijakan tersebut justru merupakan langkah besar untuk membawa Indonesia menjadi negara yang sejajar dengan bangsa-bangsa maju dunia.
Baca Juga
“Masyarakat tidak perlu takut terhadap perubahan. Perubahan yang kami lakukan adalah untuk membawa bangsa Indonesia bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Kita mampu menjadi bangsa besar dan kuat,” kata Maruarar Sirait.
Program 3 Juta Rumah Jadi Bukti Nyata Pemerintah Hadir untuk Rakyat
Maruarar Sirait menegaskan bahwa program 3 juta rumah merupakan salah satu kebijakan nyata Presiden Prabowo Subianto dalam membangun kesejahteraan rakyat. Program ini tidak hanya menyasar pembangunan rumah baru, tetapi juga renovasi rumah tidak layak huni agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa memiliki tempat tinggal yang lebih layak.
“Adanya program 3 juta rumah dengan membangun dan merenovasi rumah tidak layak huni merupakan wujud nyata kehadiran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Indonesia dan menyejahterakan masyarakat,” ujar Maruarar Sirait.
Menurut dia, sektor perumahan harus menjadi bagian integral dari pembangunan infrastruktur nasional. Selain memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat, program ini juga membuka banyak lapangan pekerjaan dan mendorong berbagai sektor industri untuk tumbuh bersama.
“Selain membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat, program ini juga mendorong bergeraknya berbagai sektor industri di Indonesia,” katanya.
Tak hanya itu, Maruarar menilai program ini juga memiliki potensi besar untuk menarik investasi asing di sektor perumahan nasional. Dengan pembangunan perumahan yang masif, kebutuhan akan bahan bangunan, tenaga kerja terampil, hingga jasa pendukung lainnya akan meningkat, sehingga menjadi daya tarik bagi para investor global.
“Sektor perumahan juga akan mendorong investasi dari luar negeri dalam pembangunan perumahan,” tegasnya.
Dibangun dengan Semangat Berdiri di Atas Kaki Sendiri
Maruarar Sirait menekankan bahwa seluruh program pembangunan, termasuk sektor perumahan, akan selalu berjalan beriringan dengan semangat berdiri di atas kaki sendiri, sesuai arahan Presiden Prabowo. Menurutnya, bangsa Indonesia harus berani percaya pada kemampuannya sendiri agar mampu bersaing di tingkat global.
“Dengan adanya kepemimpinan yang kuat serta dukungan semangat gotong royong membangun rumah untuk rakyat, akan menumbuhkan semangat pembangunan bagi bangsa Indonesia sekaligus menyejahterakan masyarakat,” ungkap Maruarar.
Dukungan Kebijakan Pro-Rakyat untuk Sukseskan Program Perumahan
Selain pembangunan fisik perumahan, Maruarar Sirait juga menyampaikan berbagai kebijakan pro-rakyat yang telah diluncurkan oleh pemerintah untuk mempercepat realisasi program perumahan nasional. Salah satu kebijakan strategis yang digulirkan adalah Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, yang mengatur bebas Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
“Saya menyampaikan bagaimana Presiden Prabowo sudah membuat kebijakan yang sangat pro rakyat seperti SKB 3 Menteri (BPHTB Gratis, PPN Gratis, dan PBG Gratis). Tahun ini alokasi FLPP paling besar sepanjang sejarah sebesar 350.000 unit rumah subsidi MBR dan kenaikan serapan FLPP sebesar 1.100 persen dan paling besar sepanjang sejarah Indonesia,” ungkapnya.
Kebijakan ini dinilai sangat efektif membantu masyarakat, khususnya MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), agar bisa lebih mudah memiliki rumah dengan harga yang terjangkau. Tidak hanya itu, dengan adanya kebijakan subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia, pemerintah membuktikan keseriusannya dalam mendukung program perumahan rakyat.
Investasi Perumahan Didukung Ekosistem yang Solid
Lebih lanjut, Maruarar Sirait menyebutkan bahwa kesuksesan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari lembaga pemerintah, swasta, hingga ekosistem perumahan secara keseluruhan. Ia menyampaikan apresiasi khusus kepada Presiden Prabowo, Wakil Ketua DPR RI Dasco, Satgas Perumahan yang dipimpin Hasyim, serta Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan atas sinergi yang solid dalam mendukung kebijakan ini.
“Itu semua berkat dukungan luar biasa Presiden Prabowo, Pak Dasco Wakil Ketua DPR RI, Pak Hasyim Satgas Perumahan, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan semua ekosistem perumahan yang sangat mendukung program 3 juta rumah untuk rakyat (membangun dan merenovasi), termasuk sahabat-sahabat pengembang,” jelasnya.
Menurut Maruarar, kolaborasi lintas sektor ini menjadi faktor kunci dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk bagi investor asing yang ingin menanamkan modal di sektor properti Indonesia. Dengan adanya kepastian hukum, regulasi yang mendukung, serta insentif yang diberikan, peluang investasi di sektor perumahan semakin terbuka lebar.
“Semangat gotong royong dalam pembangunan perumahan untuk rakyat Indonesia harus terus didorong,” tegas Maruarar Sirait.
Investasi Properti Berpotensi Tumbuh Pesat
Melalui program besar ini, sektor properti diproyeksikan menjadi salah satu lokomotif perekonomian nasional. Pembangunan rumah tidak hanya berfungsi untuk menyediakan tempat tinggal, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan konsumsi bahan bangunan, serta perputaran ekonomi di sektor pendukung lainnya.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan proses perizinan serta insentif fiskal dipastikan akan meningkatkan minat investor lokal maupun asing untuk terlibat dalam program pembangunan perumahan skala nasional.
Dengan semua kebijakan pro-rakyat tersebut, Maruarar yakin bahwa ke depan Indonesia akan semakin diperhitungkan dalam peta pertumbuhan sektor properti global.
“Program 3 juta rumah ini akan membawa manfaat besar, baik bagi masyarakat Indonesia secara langsung maupun bagi investor asing yang tertarik menanamkan modalnya di sektor properti nasional,” pungkas Maruarar Sirait.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.